Pada suatu hari siang, ketika aku mau pergi ke sebuah daerah, aku melewati pedesaan untuk mencari jalan pintas. Namun saat aku melewati sebuah jalan, terlihat banyak orang berkumpul dan melihat aksi seorang kakek.
Terlihat seorang kakek yang sibuk melakukan sesuatu. Ia mengambil pisau dan mengupas kulit pohon.
Sebenarnya apa tujuan kakek melakukan hal itu? Untuk apa kulit pohon itu dilucuti? Berapa lama waktu yang kakek habiskan untuk melucuti pohon segitu besar?
Lalu kakek bercerita kepada orang di sekitarnya “pohon ini tidak bisa dipandang sebelah mata, seluruh tubuhnya adalah harta, kulitnya sangat mahal. Aku menyebutnya ‘tanaman emas’.
Jenis pohon ini adalah pohon eucommia. Biasanya ketika kulit pohon dilucuti, maka akan sulit bertumbuh lagi. Tapi pohon eucommia berbeda, ketika dikuliti ia akan terus bertumbuh alami.
Kulit pohon eucommia memiliki segudang manfaat. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa kulitnya memiliki khasiat untuk membantu meningkatkan kesehatan fungsi kerja hati dan ginjal serta menguatkan otot dan tulang terutama pada bagian tulang belakang.
Jika kita membuka kulit kayu, terdapat seperti sutra putih yang lengket. Sutra putih ini adalah getah. Ini adalah bahan baku utama untuk kabel dalam laut, sehingga harga pasarannya sangat mahal.
Selain kulitnya yang bermanfaat, daun eucommia juga memiliki efek kesehatan yang baik, terutama bagi orangtua.
Balik lagi ke cerita kakek, ternyata kakek sendiri mengaku bahwa ia tidak bisa melucuti kulit pohon terlalu sering. Ia hanya menguliti paling banyak setahun sekali. Karena kakek juga ingin memberi kesempatan agar pohon eucommia bisa tetap tumbuh dan hidup.
Apakah kamu suka dengan artikel ini? Jangan lupa bagikan ke teman-temanmu ya! :)
Sumber: injurylawyer
