Selalu Diejek Gurunya dan Disebut Bodoh, Kini Ia Justru Membuat Suatu Hal yang Menakjubkan!

Kebanyakan orangtua maupun guru percaya jika seorang anak yang selalu mendapat nilai bagus di sekolah maka ia pun akan berhasil ketika ia besar nanti.

Begitu jika ia selalu mendapat nilai yang jelek maka kemungkinan masa depannya pun tidak akan berhasil. Hal ini juga yang dirasakan oleh Tsutomu Uematsu. Pria yang lahir di pedesaan Akabira, Hokkaido. Sejak kecil, ia bermimpi untuk membuat roket. Kesukaannya pada roket bermula saat ia dan kakeknya menonton pendaratan Apollo ke bulan.

Sponsored Ad

Waktu itu Uematsu baru berusia 3 tahun dan ia melihat sang kakek yang begitu menyayanginya berkata, “Lihat! Lihat! Manusia sudah mencapai bulan. Kau juga bisa ke sana kelak.” Melihat kakeknya yang begitu antusias dan bahagia, Uematsu pun ingin melihat kebahagiaan kakeknya lagi. Ia selalu membaca berbagai buku tentang pesawat dan roket.

Hingga ia menemukan buku origami “Pesawat kertas yang terbang jauh di angkasa” saat duduk di kelas 6 SD. Uematsu berhasil membuat pesawat kertas yang terbang lama di angkasa dan dari situ ia semakin jatuh cinta pada segala sesuatu yang bisa terbang. Seni melipat kertas ini membuatnya bahagia dan membuat ia bercita-cita untuk bekerja di bidang yang berhubungan dengan roket.

Sponsored Ad

Sayangnya guru Uematsu malah meremehkan cita-cita itu, “ Tidak mungkin, nilaimu begitu jelek! Apa yang kamu kerjakan ini percuma saja, kamu harus bisa lulus di Universitas Tokyo, tapi dengan nilaimu itu mustahil kamu bisa. Lebih baik terima saja kenyataan itu.” Perkataan gurunya ini tentu membuat Uematsu sedih.

Sponsored Ad

Hebatnya ia tidak mau berlama-lama dalam jurang kegelapan yang akan membuatnya semakin rendah diri itu. Ia belajar dengan giat hingga akhirnya ia diterima di universitas nasional, Kitami Institute of Technology. Selama kuliah, Uematsu yang tidak belajar dengan serius berhasil mendapatkan nilai sempurna di setiap mata kuliah.

Setelah lulus, Uematsu bergabung dengan perusahaan terkenal di Nagoya dan mulai mengembangkan pesawat juga roket. Selain itu, ia membuat pesawat tempur dan pesawat luar angkasa. Walau ia sangat mencintai pekerjaan itu, ia memutuskan mengundurkan diri setelah 5 tahun bekerja. Uematsu kembali ke perusahaan ayahnya dengan karyawan hanya 2 orang.

Sponsored Ad

Tak disangka, ia bertemu dengan Prof. Nagata yang juga mengembangkan roket di Hokkaido. Bagai keajaiban bagi Uematsu, keduanya saling bekerja sama untuk membuat roket. Roket yang berhasil ia kembangkan ternyata melesak saat pertama kali uji coba. Lika liku ini tidak membuatnya kecil hati.

Sponsored Ad

Ia mencari tahu sebab kegagalan dan meninjau rencana selanjutnya hingga akhirnya impiannya berhasil, ia meluncurkan roket. Dengan penuh keyakinan Uematsu mengatakan, “Selama kamu berani bermimpi, maka impianmu akan menjadi kenyataan! Mungkin dan mustahil itu tergantung pada sikap dan tekad kamu sendiri.”

Tsutomu Uematsu yang diremehkan oleh gurunya dan dianggap tidak akan berhasil, malah sukses membuat roket dan meluncurkannya ke angkasa. Ia membuktikan meski semua orang menertawakan mimpimu, jangan sampai terpengaruh lalu menyerah begitu saja dengan segala segala kemungkinan yang ingin kamu wujudkan semula.

Sponsored Ad

Saat orang lain mengatakan dia tidak cerdas, Uematsu justru belajar pengetahuan dari luar sekolah. Saat orang lain mengatakan harus punya uang baru bisa sukses, ia memilih menghasilkan uang dengan kemampuannya sendiri. Ketika mengalami kegagalan, ia tidak berkecil hati namun ia mencari solusi bersama temannya. Percaya diri, kerja keras, dan pantang menyerah yang membuat manusia terbang ke bulan!


Sumber : Erabaru

Kamu Mungkin Suka