Ibuku Hanya Penjual Mainan di Pasar Malam, Ayahku Sakit Keras. Pada Tumpukan Sandal Ini Aku Menggantungkan Hidup

Namanya adalah Yanto, anak berusia 12 Tahun ini harus berjualan kesana kemari menggunakan sepeda sembari berjualan sandal. Tubuh kecilnya menyusuri jalanan berharap ada seorang yang mau membeli sepasang sandalnya demi menyambung hidup. Usianya memang masih muda namun beban hidup yang di pikul oleh Yanto sangat lah berat. Bagaimana keseharian dari Yanto dan mengapa dirinya harus berjuang sekeras ini di usianya yang masih belia? Mari kita lihat.

Tim reality show yang bertajuk “Survivor” bertemu dengan seorang penjual sandal yang masih sangat muda ketika salah satu kru kehilangan sebuah sandalnya. Anak itu biasa berjualan di tempat ramai seperti alun - alun dan beberapa tempat lainnya. Ketika di ajak berkenalan, dirinya mengaku bernama Yanto. Sepulang sekolah Yanto biasa berdagang sandal. Namun, dirinya tak lupa kewajibannya di sekolah sebagai seorang pelajar. Untuk urusan pelajaran, Yanto tak pernah tertinggal dari teman - temannya. Sang pembawa acara ini yaitu Ruben Onsu berkata dirinya sangat tersentuh dengan keseharian dari Yanto. Ruben ingin membantu Yanto berjualan sandal. Dengan senang hati Yanto menerima permintaan Ruben tersebut.

Sponsored Ad

Dibantu Ruben, ternyata dagangan sandal dari yanto sangat laku keras. Dirinya bisa mendapatkan uang yang lebih dari biasanya. Namun, keceriaan tersebut hanya sebentar saja karena tiba - tiba sepeda dari Yanto jatuh akibat orang - orang yang berebutan untuk membeli sandal jualannya. Sembari menunggu tim membetulkan letak sepeda Yanto, Ruben sedikit mewawancarai Yanto dan bertanya bagaimana bisa dirinya yang semuda ini berjualan sandal. Yanto berkata memang ekonomi keluarganya sulit. Ayahnya sudah sakit - sakitan dan sang ibu hanya bisa berjualan mainan seadanya di pasar malam dengan keuntungan yang tidak seberapa. Demi membantu pengobatan sang ayah, biaya hidup sehari - hari hingga biaya sekolah Yanto harus mencari uang sendiri. Maka dari itu dirinya berjualan sandal dengan keuntungan yang mencapai 50 Ribu Rupiah setiap harinya.

Sponsored Ad

Ruben terharu mendengar cerita Yanto. Apalagi Yanto kerap di ejek karena miskin dan sulit mencari teman baru. Hanya teman yang paham keadaannya yang mau berteman dengan dirinya. Padahal, Yanto juga ingin bermain seperti anak - anak pada umumnya. Setelah sepeda Yanto selesai di atur kembali, mereka pergi ke lapangan yang memang sore itu ramai oleh anak - anak yang sedang bermain sepak bola. Yanto terus saja memandangi mereka yang sedang bermain. Seakan mengerti dengan maksud Yanto, Ruben menyuruh Yanto untuk bermain sementara dirinya menjaga sepeda dan dagangan dari Yanto. Ruben cukup senang melihat Yanto bermain dengan teman sebayanya. Tak lama setelahnya, Yanto turut serta mengajak Ruben bermain sepak bola. Ruben pun dengan senang bermain dengan Yanto.

Sponsored Ad

Ketika mereka sedang bermain tiba - tiba ada seorang ibu yang datang dan memberitahukan bahwa ada seorang yang sakit panas. Ternyata ibu tersebut adalah Ibu dari Yanto. Mereka pun segera bergegas pulang ke rumah dan menjenguk sang bapak. Di sini sang abpak terbaring lemah karena sakit asam lambung. Dirinya mengaku memang sudah sakit - sakitan sejak lama dan tak bisa lagi bekerja seperti orang pada umumnya. Dirinya hanya bergantung kepada Yanto dan istrinya. Ruben pun menasihati agar sang bapak menjaga kesehatannya dan tidak terulang kejadian seperti hari ini. Sang bapak hanya mengangguk mendengar perkataan Ruben.

Sponsored Ad


Ruben pun mewawancarai Ibu Yanto karena kondisi sang ayah yang tak memungkinkan. Sang ibu merasa banga dengan Yanto. Yanto tak pernah mengeluh dan memiliki sifat yang berbeda dengan anak - anak seumurannya. Bahkan untuk urusan sekolah Yanto biasa menabung agar dirinya bisa terus tetap bersekolah. Untuk itulah tim dari Survivor memberikan hadiah berupa sejumlah uang dan peralatan sekolah agar Yanto bisa melanjutkan pendidikannya. Wah, semangat ya Yanto !


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka