Ternyata Sering Berbicara "Seperti Ini" dapat Membuat Pasanganmu Ingin Cerai! Kalau Ingin Hubungan Kamu Langgeng, Segeralah Berubah!

Para ahli menemukan bahwa pembunuh utama pernikahan adalah komunikasi. Komunikasi yang salah dapat membunuh pernikahan. Terkadang, suami atau istri suka saling menyalahkan siapa yang suaranya lebih tinggi, siapa yang terlalu berhati-hati, siapa yang menyakiti siapa, siapa yang salah, siapa yang duluan...

Jika suami dan istri tidak memiliki komunikasi yang baik, maka hubungan mereka cepat atau lambat akan berakhir dan bahkan cerai. Komunikasi yang baik dapat mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang satu sama lain, sehingga mereka tahu bagaimana memenuhi kebutuhan masing-masing. Jika kamu ingin bersama dengan pasanganmu sampai tua, jangan anggap remeh hal-hal dibawah ini:

Sponsored Ad

Pasangan suami istri yang baik akan pura-pura bodoh sepanjang waktu

Jika dua orang ingin menjadi orang yang pintar dalam pernikahan, dan tidak ada yang mau pura-pura "bodoh", akibatnya hanya akan sering bertengkar saja. Seorang suami dan istri yang baik selalu berpura-pura bodoh satu sama lain. Sebenarnya, ini bisa dilakukan jika kamu saling percaya satu sama lain. Mencintainya berarti tidak akan sengaja mempermalukannya. Jangan sengaja mencari kesalahan pasangan kamu, temani pasanganmu. Terlalu banyak hal sepele dalam hidup ini, jika terus mencari kesalahan dari pasangan kamu, maka tidak akan ada habisnya. Terimalah pasanganmu dengan hati yang toleransi. Jika ada kemajuan, terima. Jika tidak, juga terima.

Sponsored Ad

Saling mendorong satu sama lain

Dapat menemukan seseorang yang mau bersama kamu seumur hidup tidaklah mudah. Kata ucapan selamat pagi dan selamat malam adalah hal yang indah. Masalah kecil atau sepele tidak sebanding dengan kehancuran hubungan. Jangan selalu perhatikan masalah kecil. Sangat penting untuk jujur satu sama lain.

Jangan pernah mengatakan kata-kata berat kepada pasangan

Sponsored Ad

Rumah adalah tempat untuk berbicara tentang cinta, bukan tempat untuk berbicara hal yang masuk akal.

Kekuatan terbesar di dunia adalah cinta. Ketika dua orang sedang adu mulut, kata-kata yang keluar setajam pisau, ini semua terjadi karena mereka ingin menang.

Jika dilihat kembali, sekesal apapun pasanganmu, dia pasti tetap tidak akan pergi meninggalkanmu dan terus menemanimu. Cinta adalah senjata untuk menyelesaikan semua masalah. Pasangan yang tidak meninggalkanmu adalah seorang yang benar-benar mencintaimu.

Sponsored Ad

Cinta sejati itu saling melindungi

Tidak ada yang benar atau salah dalam urusan keluarga, hanya ada damai atau tidak damai. Seperti kata pepatah: Rumah yang damai adalah segalanya.

Pria juga bisa kehilangan kesabaran. Tetapi ketika kamu sedang marah, ingat istri kamu. Pikirkan apa yang telah dilakukan wanita ini untuk kamu. Karena tidak peduli seberapa baik atau buruk suasana hati kamu, orang lain dapat memilih untuk pergi meskipun dia adalah kekasih atau pasangan hidupmu. Ingat bahwa dialah orang yang selalu menemani kamu disisimu meski badai datang.

Sponsored Ad

Kamu akan menemukan banyak pilihan dalam hidup ini. Kamu akan mendapatkan, dan kehilangan. Tetapi orang yang mencintai kamu adalah orang yang paling mencintai kamu.

Pasangan yang memiliki satu hati

Sponsored Ad

Ketika kamu merasa pasanganmu kurang baik dan mengecewakan, apakah kamu pernah berpikir bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk membangun keluarga ini?

Setelah bersama sekian lama, pasangan akan saling bergantung satu sama lain, bahkan lupa dengan cinta yang dulu berkobar-kobar. Ketika kamu ingin melepaskannya, tanya kepada diri sendiri terlebih dahulu, mengapa kamu pertama mau bersama dengannya?

Setelah bersama sekian lama, bahkan ketika kamu tidak lagi cinta juga harus ingat untuk tetap bersama. Wanita harus mengerti bagaimana berperilaku, pria harus mengerti bersyukur. Inilah cara agar pasangan bisa hidup bahagia.

Sponsored Ad

Komunikasi mencakup lima level berikut:

1. Tingkat kedinginan

Membiarkan seseorang untuk berhenti dalam isolasi. Mengisolasi hubungan yang tidak terluka.

2. Tingkat fakta

Membagikan apa yang kamu ketahui, atau berdiskusi tentang masalah pekerjaan.

3. Tingkat pendapat

Berbagi pendapat pribadi adalah awal yang nyata dari proses komunikasi.

4. Tingkat emosional

Berbagi perasaan kamu dan mengarah ke cara komunikasi yang benar. Termasuk perasaan tentang cita-cita, keraguan, ketakutan, kesedihan, dll.

Sponsored Ad

5. Tingkat transparansi

Benar-benar jujur, bahkan tidak malu mencurahkan perasaan dan pikiran yang yang sesungguhnya.

Komunikasi transparan bukan tentang berbagi segalanya dengan semua orang. Pembagian yang berlebihan membawa beban bagi diri sendiri dan orang lain. Terutama jika suami dan istri tidak berdamai, berhati-hatilah untuk berbagi sesuatu dengan anak dan hindari memberi tekanan pada anak.

Tidak dapat dipungkiri bahwa terlalu banyak bicara dapat menyakiti orang lain. Komunikasi yang buruk akan menyebabkan kepunahan. Berikut adalah hal yang harus diingat ketika sedang berkomunikasi:

Sponsored Ad

1. Komunikasi membutuhkan waktu, terutama ketika kamu yang baru menikah. Sesibuk apapun, sisihkanlah waktu untuk berkomunikasi dengan pasanganmu.

2. Mendengarkan adalah titik komunikasi yang penting.

3. Perhatikan perasaan daripada teori.

4. Waktu / topik harus sesuai.

5. Berkomunikasi adalah tindakan verbal, tapi kamu juga perlu belajar berkomunikasi nonverbal yaitu menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah.

6. Nikmati. Perhatikan yang positif dan yang negatif. Cobalah untuk memahami dan menerima pendapat pasanganmu, dimana kedua pihak bersedia mengubah diri mereka sendiri.

7. Fokus pada sekarang daripada masa lalu. Tangani masalahnya satu persatu. Ketika menghadapi kesulitan, jangan takut untuk bertanggung jawab.

8. Tidak menahan amarah sampai matahari terbenam

9. Jangan mengungkit-ngungkit kesalahan lama. Jika ada salah, akui kesalahan kamu. Setelah dimaafkan, jangan ulangi lagi.

10. Jangan membesar-besarkan, katakan yang sebenarnya

11. Jangan asal bicara dan berpikir jernih. Bicara dengan pelan-pelan, jangan kasar. Gunakan kata-kata yang bisa dimengerti oleh orang lain

12. Dengarkan apa yang ingin dibicarakan pasanganmu, jangan memotong

13. Tidak perlu menggunakan “mendiamkan diri” sebagai senjata. Jika kamu tidak mau berbicara, kamu harus mengatakannya dengan jelas.

14. Jelaskan, tetapi jangan memaksakan pendapat Anda sendiri.

15. Jangan menjawab dengan nada marah.

16. Jangan mengatakan kata-kata negatif karena sedang emosi seperti, "Kamu selalu begini..., aku tidak peduli..., kamu tidak benar-benar mencintaiku..."

17. Jangan suka ngoceh

18. Jangan melawan orang lain karena kesalahan yang tidak masuk akal

19. Hindari perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain.

Suami dan istri itu ditakdirkan untuk hidup bersama sampai tua. Jadi pastikan untuk belajar toleransi dan kesabaran, berikan yang lebih kepada satu sama lain. Para ahli menunjukkan bahwa apa pun yang terjadi, komunikasi antara suami dan istri adalah kuncinya.

Sumber: foyuan

Kamu Mungkin Suka