Aku Berpikir Ia Akan Menjadi Suami Terbaik Sehingga Aku Berani Menikah di Usia 17 Tahun, Namun Belum 1 Tahun Pernikahan Kami, Ia Sudah Tega Berbuat Ini

Pernikahan bukanlah sekedar acara satu hari dan hanya berlandaskan cinta semata. Jika sebuah pernikahan dilangsungkan karena hal ini sudah pasti tidak akan berlangsung lama hingga kakek nenek. Inilah yang pernah dirasakan oleh seorang perempuan bernama Elis Hodiawati. Pernikahan yang gagal semakin membuatnya jatuh lebih jauh lagi kepada kesalahan-kesalahan fatal.


Mempunyai wajah cantik dan keahliannya menari, Elis dikenal sebagai bunga desa di kampungnya. Elis yang semakin piawai menari bisa membawa tarian tradisional Indonesia hingga ke Jepang sebagai misi kebudayaan. Ini yang ia lakukan setelah berpisah dengan suaminya.

Sponsored Ad

Elis menikah di usia yang masih muda, 17 tahun. Elis menikah hanya karena saling mencintai dan ia merasa dirinya akan menjadi istri yang bahagia karena suaminya juga mencintai dirinya. Namun belum lama merasakan kehidupan rumah tangga, Elis melihat perbedaan dari suaminya. Suami Elis sering pergi keluar bersama teman-temannya dan ia tidak mau dilarang hanya karena sudah menikah.

Sponsored Ad

Elis juga tidak bisa melarang banyak karena keduanya masih di usia yang sangat muda dan suaminya belum bisa menjalankan tanggung jawab sebagai suami dengan utuh. Suami Elis sering pulang ke rumah larut malam dan bau parfum perempuan. Tapi suami Elis menutup-nutupinya hingga Elis mau percaya lagi kepada suaminya.

Namun semua kepercayaan Elis kepada suaminya langsung runtuh ketika seorang perempuan muda datang ke rumahnya. Ia datang dalam keadaan hamil 3 bulan dan mengatakan suami Elis adalah ayah dari bayinya itu. Hati Elis sangat terluka dengan sikap suaminya tapi ia juga bingung karena semua tidak dapat diputar ulang lagi. Elis sudah terlanjur menikah dengan laki-laki yang ia cintai itu.

Sponsored Ad

Selain diselingkuhi, Elis juga mendapat perlakuan kasar dari suaminya itu. Bahkan semakin lama tidak ada niat baik dari suaminya untuk berubah. Hingga di tahun kedua pernikahan mereka, Elis bercerita tentang kondisi pernikahannya kepada tantenya. Dari tantenya, Elis mengetahui informasi tentang misi kebudayaan di Jepang. Akhirnya, Elis memutuskan pergi ke Jepang.

Sponsored Ad

Siapa sangka di Jepang, kehidupan Elis semakin hancur karena ia mulai mengenal dunia malam. Elis merantau di Jepang selama 5 tahun dan ia sudah menjadikan minuman keras dan kehidupan malamnya sebagai gaya hidup sehari-hari. Sepulangnya Elis ke Jakarta, ia masih belum meninggalkan dunia malam itu. Tapi semua yang ia jalani bukannya membuat ia bahagia malah membuatnya tertekan dan tidak damai.

Selama ini Elis telah mencari kasih sia-sia yang berasal dari manusia, namun semua itu membuat hati Elis kosong dan bahkan mereka mengecewakannya. Akhirnya Elis mulai mencari kedamaian yang sesungguhnya yaitu lewat ibadah dan kedekatannya dengan Tuhan. Semoga kisah Ibu Elis dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Pernikahan bukanlah hal sepele dan mudah, kesiapan harus dimiliki oleh perempuan dan laki-laki untuk memulai sebuah keluarga baru. Jadi, jangan asal hanya karena saling menikah atau dikejar usia, carilah pasangan dan waktu yang tepat.


Sumber : JC Channel

Kamu Mungkin Suka