Salut! 12 Tahun Dikucilkan Teman Sekolah, Saat 13 Tahun Ia Malah Jadi CEO Termuda di Dunia dengan "Cara Jenius" Ini!

Waktu kita umur 13 tahun, kita masih sibuk belajar dan bermain bersama teman-teman. Namun gadis yang bernama Hillary Yip ini malah sudah jadi CEO termuda di dunia.

Gadis ini adalah seorang pengusaha cilik sekaligus CEO dari MynorMynas, aplikasi yang diciptakan untuk anak-anak yang mau belajar bahasa.

Waktu berumur 10 tahun, gadis ini sudah pernah memenangkan kontes kewirausahaan AIA. Saat 11 tahun, anak ini sudah mulai merencanakan sebuah aplikasi komunitas berbasis internasional dimana anak-anak bisa belajar bahasa satu dengan yang lain dengan nyaman.

Sponsored Ad

Saat berumur 12 tahun, gadis ini keluar dari sekolah dan mendirikan perusahaan aplikasi sendiri. Dan saat 13 tahun, anak ini dinobatkan sebagai CEO termuda di dunia.

Hillary lahir di keluarga dengan ekonomi menengah ke atas. Dia mempunyai seorang adik laki-laki yang sangat akrab dengannya.

Sponsored Ad

Sebagai kakak perempuan, sejak kecil Hillary sudah sangat dewasa dan pengertian. Bahkan dalam pelajaran sekolah pun, orang tuanya tidak perlu menyuruh ataupun memaksanya.

Saat anak-anak seusianya masih suka membaca buku cerita ataupun menonton kartun, Hillary sudah mulai membenamkan diri di bacaan berat seperti filosofi dan novel berbahasa Inggris.

Sponsored Ad

Dalam perjalanan menuju meeting, di kereta api, saat istirahat, bahkan sebelum tidur, dia masih akan diam-diam membaca bukunya. Setiap minggu dia membaca buku minimal 20 jilid, inilah target yang sudah ditentukannya!

Sponsored Ad

Kata Hillary, membaca buku membuat dia bisa berpikir dan membuka matanya lebih lebar dalam melihat dunia.

Buku-buku yang dikoleksinya terdiri dari berbagai bidang. Ada politik, bisnis, manejemen, bahkan filosofi, wirausaha, dan novel-novel berbahasa Inggris juga ada.

Di mata teman-teman sekolahnya, Hillary dikatain sebagai "makhluk aneh". 

Sponsored Ad

Bahasa Inggrisnya sangat fasih, bahkan lebih fasih daripada bahasa ibunya, bahasa Kanton. Karena dia tidak terlalu bisa berbahasa Kanton (bahasa Hongkong), anak-anak yang lain jadinya tidak suka bermain dengannya. Bahasa Mandarin pun dia tidak terlalu bisa. Untuk meningkatkan kemampuan mandarinnya, sang ibu kemudian mengirimnya ke sekolah bahasa di Taiwan.

Paginya dia akan sekolah, dan sorenya dia akan sibuk belajar sendiri. Di sekolah bahasa Taiwan, Hillary bertemu dengan anak-anak dari berbagai penjuru dunia. Dia kemudian mendapat banyak teman di sana.

Sponsored Ad

Bagi Hillary, ini adalah pertama kalinya dia merasakan kekuatan dari "bahasa".

Kemampuan berbahasa Mandarinnya langsung meningkat pesat. Dia yang awalnya takut ditertawakan dan tidak berani mengucap Mandarin, kini bisa berkomunikasi dengan Mandarin dengan percaya diri.

Sponsored Ad

Setelah meninggalkan sekolah bahasa, Hillary mulai terpikirkan satu pertanyaan yang kemudian memberinya inspirasi. 

"Belajar sebuah bahasa, bagi anak-anak bukanlah hal yang mudah. Apa ada solusi untuk menyelesaikan masalah ini?"

Sponsored Ad

Dia kembali ke Hong Kong dan mulai mengingat kembali proses saat ia belajar Mandarin di sekolah bahasa. Ia mulai sadar bahwa untuk mempelajari sebuah bahasa, kita harus tenggelam dalam lingkungan berbahasa tersebut. Namun bagaimana caranya, bisa belajar bahasa dimanapun, dan kapanpun, tanpa perlu keluar negeri?

Dia melihat ibunya yang menggunakan Facebook, Twitter, lalu mulai terpikir bahwa anak-anak zaman sekarang sudah memiliki smartphone. Begitu banyak aplikasi yang ditawarkan untuk didownload, namun sampai kini belum ada aplikasi media sosial yang cocok untuk anak-anak. Bila ada media khusus untuk anak-anak belajar bahasa, bukannya ini hal yang bagus?

Sponsored Ad

Idenya ini lalu diberitahukannya kepada ibunya, dan sang ibu sangat mendukung idenya dan membantunya untuk mewujudkannya.

Hilarry kemudian menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk  membaca buku dan mencari informasi, dia berkeliling ke seluruh pelosok jalanan untuk membagikan 100 survei kepada anak-anak. Pada akhirnya dia berhasil membuat sebuah perencanaan wirausaha (business plan) yang komplit.

Siapa sangka, rencananya ini berhasil memenangkan juara pertama di lomba AIA Enterpreneur Challenge tahun 2016 dan penghargaan untuk kategori bidang usaha terbaik!

Yang sangat disayangkan, setelah Hillary menemukan motivasi hidupnya, di umur 12 tahun, karena tekanan dari teman-teman sekolahnya di Hongkong, ia pun berhenti sekolah.

Hillary dianggap teman-temannya sebagai "makhluk aneh" karena dia tidak menyukai game, tidak mengejar-ngejar artis, tidak suka bergosip, tidak suka berdandan, dan tidak tertarik dengan hal-hal yang disukai remaja lainnya. Teman-teman seumurannya merasa Hillary sangat membosankan. 

"Teman perempuan di kelasku hampir sebagian besar pernah menindasku." ujar Hillary saat teringat kenangannya di sekolah.

Setiap hari pulang sekolah, Hillary akan bersembunyi di dalam WC dan menunggu sampai semua anak-anak pulang. Dia pasti menjadi yang terakhir pulang dari sekolahnya.

Setiap malam Hillary tidak bisa tidur dan bahkan bermimpi buruk, ketakutan pergi ke sekolah.

Saking parahnya, Hillary mencabut-cabut rambut sendiri. Setelah hal ini diketahui oleh sang ibu, ibunya segera berdiskusi dengan ayah, dan mereka pun membawa Hillary keluar dari sekolah.

Setelah berhenti sekolah, dengan cepat Hillary kembali menjadi gadis yang ceria.

Saat membicarakan tentang kenangan pahitnya di sekolah, Hillary kini sudah bisa menerimanya sambil tersenyum. "Aku sudah tidak peduli dengan masa lalu lagi. Yang terpenting adalah sekarang aku bisa melakukan hal yang kusukai."

Dengan dukungan dan penghiburan dari keluarganya, Hillary berhasil keluar dari ketakutannya dengan cepat. Sang ibu yang selalu mendukung Hillary ini berkata, "Berwirausaha telah membuat putriku belajar di lingkungan yang berbeda. Dia bisa mengeksplor tanpa batas."

Jadi, dalam mewujudkan pembentukan aplikasi ini, sang ibu tanpa ragu langsung menyediakan modal besar untuk membantu Hillary membentuk tim perancangan aplikasi.

Selain sukses dalam APPnya, Hillary yang pernah menjuarai kontes AIA kini juga diperebutkan banyak wirausahawan ternama yang ingin menjadi guru pembimbing Hillary.

Mereka ingin membantu Hillary untuk mengerti bagaimana membuat sistem modal dan bagaimana mengembangkan layanannya. Sampai kini, mereka masih sering memberi bimbingan untuk Hillary.

Tim perancangan aplikasi yang dibentuk Hillary ini, dalam setengah tahun berhasil mendisain aplikasi impian Hillary dan menamakannya "Minor Mynas".

Arti dari Mynas adalah sejenis burung yang dapat meniru bahasa manusia. Unik sekali yah, nama aplikasinya!

Pada Mei 2017, Mynor Mynas dipublish secara resmi. Aplikasi ini khusus didisain untuk membangun komunitas belajar bahasa bagi anak-anak dari usia 6-16 tahun.

Moto dari aplikasi ini adalah "Learn to speak to the world. For kids, by kids."

(Belajarlah untuk berbicara kepada dunia. Didisain anak-anak, untuk anak-anak.)

Belajar bahasa akan membuat anak-anak dapat melihat dunia dengan pandangan yang lain. Seperti yang pernah dikatakan Nelson Mandela,

"Saat kamu berbicara kepada seseorang dengan bahasa yang dimengertinya, perkataanmu itu hanya akan dimengerti orang itu. 

Tapi bila kamu berbicara dengan menggunakan bahasanya, perkataanmu akan masuk ke hatinya."

Itulah makna penting dari menguasai bahasa.

Demi membuat banyak orang lebih mengenal Mynor Mynas, Hillary aktif menjadi pembicara di berbagai seminar.

Dia juga pernah menjadi pembicara di Alibaba dan di konferensi penting lainnya. Tanpa gugup sedikitpun, dia bisa berbicara dan menjawab dengan lancar.

Saat dihadapkan dengan wirausahawan terkenal berumur 93 tahun, dia berkata, "Tak peduli umur 13 tahun ataupun 93 tahun, asalkan ada impian, segeralah wujudkan impianmu itu, karena saat itu adalah kesempatan terbaikmu."

Setiap minggu, Hillary juga rutin mengikuti pertemuan dengan para wirausahawan Hongkong. Katanya, "Berkomunikasi dengan orang dewasa lebih terasa nyaman!"

Usianya masih muda, namun dia bisa mengucapkan bahasa Inggris dengan fasih dan menarik perhatian para pengusaha lain dalam pertemuan.

Saat diwawancarai BBC, dia ditanyai apa kelebihan menjadi CEO. Dengan riang Hillary berkata, "Menjadi CEO berarti, kamu tidak akan ada bos. Kamu tidak akan ada jalan untuk mundur, dan kamu ada tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah."

Hingga kini, Minor Mynas sudah dipakai oleh 5000 lebih orang dari 50 negara.

Hillary mengatur perencanaan pengoperasian perusahaan, rutin melakukan pertemuan dengan para teknisi dan profesional untuk mendiskusikan pengembangan software.

Demi melindungi keamanan anak-anak, para orang tua juga dapat membuat sebuah akun di Minor Mynas dan dapat melihat percakapan yang dilakukan anak-anaknya. Selain itu, untuk melindungi anak perempuan, anak perempuan dibatasi tidak boleh chat dengan anak laki-laki di atas 12 tahun.

Bila para pengguna mendapati ada yang tidak beres, mereka bisa segera melapor. Dan untuk menghindari adanya akun palsu, setiap bulan para pengguna harus membayar 2,99 US (44 ribu rupiah) untuk mengaktifkan fitur chat.

Hillary yang bisa belajar sendiri tanpa dipaksa sangat berterima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan orang tuanya. "Aku sangat berterima kasih kepada ayah ibu. Mau aku keluar sekolah ataupun berbisnis, mereka tetap memberiku dukungan dan kepercayaan."

Ibu dari Hillary mengatakan bahwa dirinya hanya melakukan apa yang harus dilakukan orang tua. "Dia mau keluar sekolah, yah kami setuju. Dia dan adiknya selalu merasa pelajaran di sekolahnya terlalu lamban. Jadi sang adik juga keluar dari sekolah dan kini mereka belajar sendiri di rumah."

Ayah dan ibu Hillary hanya punya harapan yang sama dengan semua orang tua di dunia ini. Mereka hanya berharap putra putri mereka bisa hidup dengan bahagia. 

"Aku paling tidak setuju cara didik anak dengan memaksa, memaksa mereka menjadi dokter, pengacara, akuntan, dsb. Banyak orang tua yang tidak peduli apa keinginan anak yang sebenarnya. Sebenarnya yang dibutuhkan anak adalah kesempatan dan ruang untuk mengeksplor. "

Salut yah dengan anak ini! Di mana zaman dan teknologi semakin modern, dia memanfaatkannya dengan baik dan bahkan memikirkan ide yang tak terpikirkan orang dewasa sebelumnya.

Mimin yakin, di masa yang akan datang, dengan dukungan orang tua dan kecerdasannya, Hillary pasti punya masa depan yang semakin cemerlang.

Sumber: coco

Kamu Mungkin Suka