Aku Cerai dan Nikahi "Sahabat Mantan Istri".9 Bulan Kemudian, Aku Nyesel Bukan Main!

Keluargaku dan keluarga mantan istriku, Sandra sudah berteman cukup lama, jadi ibu pun berusaha menjodohkan kami

Awalnya aku tidak mau melakukan kencan buta, tapi ibu mengatakan bahwa ia sudah mengenal cukup dekat dengan keluarga Sandra, sehingga tidak perlu khawatir dengan latar belakang keluarganya. Aku mulai berpikir hal itu ada benarnya juga dan setuju untuk bertemu dengan Sandra

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Sandra adalah orang yang supel, aktif, lucu, dan menyenangkan. Tak butuh waktu lama untuk membuatku tertarik kepadanya. Setelah pertemuan pertama, kami jadi sering mengobrol setiap hari. Suatu kali, ia tidak membalas-balas chatku dan aku mulai merasa cemas, aku terus memperhatikan handphone menunggu balasannya. Saat itu aku sadar bahwa aku telah jatuh cinta kepadanya

Kami bertemu 4-5 kali, hingga akhirnya aku memintanya untuk menjadi kekasihku. Ia tidak langsung menerimaku, ia membawa teman baiknya, Desi setiap kali kami berkencan untuk menilaiku. Desi adalah wanita berkulit putih, ia cantik dan memiliki karakter yang kuat

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Aku sempat mengeluh kepada Sandra karena ia sering membawa Desi saat kami pergi berkencan. Namun Sandra berusaha meyakinkanku dan mengatakan bahwa ia tidak ingin Desi sendirian. Aku akhirnya mau tidak mau setuju

Kami menjalin hubungan selama kurang lebih 2 tahun. Setiap hari ibu selalu mendesakku untuk segera menikah. Akhirnya setelah aku merasa yakin, aku pun melamar Sandra dan menikahinya

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Awal-awal menikah kami sangat bahagia, hubungan kami masih sama seperti masa-masa pacaran, pergi bekerja, pergi berlibur bersama keluarga. Hari-hari kami terasa begitu romantis

Namun, setelah menikah cukup lama, kekurangan masing-masing dari kami mulai terlihat. Sandra adalah orang yang ceroboh, meski dari luar ia terlihat seperti wanita yang rapi, is di rumah tidak mau membersihkan rumah, rambut dimana-mana, pakaian berantakan. Aku merasa ia agak malas, suka bangun siang, cuci piring juga tidak bersih

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Ibuku yang tahu pun langsung mengomelinya, ibu mengatakan bahwa perempuan itu harus rapi dan bersih, jika begini Sandra sama saja tidak mengurusku dengan baik. Karena alasan itu, hubungan ibu dan Sandra tidak baik. Di saat ada masalah, aku memilih untuk berada di sisi ibu

(foto: ilustrasi)

Sponsored Ad

Meski telah menikah, Sandra dan Desi tetap berhubungan baik, bahkan Desi sering datang ke rumah. Di saat itu aku menemukan bahwa ia bukan tipe wanita yang sama seperti Sandra, dari gerak-geriknya ia juga terlihat tertarik padaku. Akhirnya kami saling tukar nomor handphone, terkadang aku juga bercanda mengatakan bahwa aku menyukainya, namun ia membalas bahwa kami tidak mungkin

(foto: ilustrasi)

Setelah 3 tahun menikah, Sandra tidak kunjung hamil, itu adalah alasan yang bagus untukku bercerainya. Ibuku yang sudah tidak menyukai Sandra juga mendorongku untuk menceraikannya. Akhirnya, tak berapa lama setelah itu, aku dan Sandra benar-benar bercerai, Sandra tidak lagi tinggal bersamaku. Saat ia pergi dari rumahku, ia mengatakan kepadaku: "Kamu akan menyesal!"

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Setelah bercerai, hubunganku dengan Desi berjalan cukup lancar. Aku merasa ia adalah wanita yang pintar, lembut, dan 100 kali lebih baik dari Sandra. Tak berapa lama ia hamil, akhirnya kami mengadakan pesta pernikahan kecil-kecilan. Ibuku merasa sangat senang, dengan bercerai dari Sandra, aku bisa mendapatkan anak

(foto: ilustrasi)

Sponsored Ad

Saat hari kelahiran anakku tiba, Sandra mengirimkan sebuah surat berisi ucapan selamat, isinya: "Selamat kamu sudah menjadi ayah. Aku juga ingin memberitahumu kabar baik, aku juga sedang hamil, jika tidak percaya kamu bisa melihat hasil x-ray ini. Kamu tahu kan artinya apa? Artinya yang tidak subur bukan aku, melainkan kamu"

Aku langsung kaget membaca suratnya, aku tidak bisa percaya dengan apa yang kulihat. Lalu aku pun mulai bertanya-tanya siapa ayah dari anak yang dilahirkan Desi? Aku jadi teringat dengan kata-kata Sandra sebelum ia pergi dari rumahku. Seketika itu juga aku lemas dan merasa menyesal dan malu!

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Tulisan dan gambar yang ditampilkan dalam artikel ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Sumber: clicknews

Kamu Mungkin Suka