Dituduh Mencuri, Bocah 8 Tahun Dipaksa "Buka Baju". Begitu Dibuka, Semua Nangis!

Bakti adalah yang utama. Setiap orang tua berhak melahirkan dan membesarkan kita dan sebagai anak, kita harus menghormati mereka.

Amel adalah seorang gadis yang sangat pengertian meskipun usianya baru 8 tahun. Dia sudah bisa membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah tangga, dia juga sangat pintar di sekolah. Ibunya sangat bersyukur memiliki Amel, tapi juga merasa bersalah pada putrinya ini.

Sponsored Ad

Suatu hari, ayah dan ibunya Amel bercerai karena selalu bertengkar setiap hari. Ibunya pun mengajak Amel keluar dari rumah dan Amel sangat penurut menemani ibunya.


Suatu siang, Amel tak kunjung pulang ke rumah, di sekolahnya juga sudah tidak ada. Saat ibunya hendak bersiap lapor polisi, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumah. Begitu pintu dibuka, ada Amel dan seorang pegawai supermarket yang tampak masih muda berdiri di depan pintu rumah.

Sponsored Ad

Ternyata sebelumnya Amel sudah pulang ke rumah, cuma saat dia melihat ibunya tidur terus dan dipanggil gak bangun-bangun, Amel mencoba menyentuh jidat ibunya dan baru tahu kalau ibunya demam. Amel pun teringat dengan perkataan gurunya di sekolah kalau demam harus dikompres dengan handuk dingin. Namun, karena di rumah gak ada kulkas, Amel pun pergi ke supermarket untuk mencari es batu.


Sesampainya di supermarket, dia menaruh handuk ke dalam kulkasnya selama beberapa saat. Kemudian, saat sedang memasukkan handuknya ke dalam bajunya, ia ketahuan sama pegawai supermarket. Pegawai supermarket ini mengira Amel adalah pencuri karena bagian depan bajunya sangat penuh. Pegawai ini segera membuka baju Amel dan menemukan handuk dingin yang disimpannya. Amel pun menjelaskan apa yang baru saja ia lakukan. Setelah melihat perut Amel yang memerah karena terkena handuk dingin membuat semua orang di supermarket merasa terharu. Terharu dengan tindakan anak umur 8 tahun yang sangat dewasa ini.

Sponsored Ad


Dan karena takut kalau saja ibunya Amel benar-benar sak*t dan gak ada orang dewasa lain, pegawai ini pun ikut Amel pulang ke rumah untuk mengecek kondisi ibunya.

Sang ibu pun menangis memeluk Amel setelah tahu kebenarannya. Tidak peduli seberapa kacau pernikahannya, seberapa susah hidupnya, tapi bisa memiliki anak yang sangat berbakti adalah hal paling bahagia di hidupnya!

Sponsored Ad

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh dan peristiwa, itu murni ketidaksengajaan. Semua gambar yang dipakai juga hanyalah ilustrasi. Semoga cerita ini bisa memberikan pesan positif untuk kita semua, ya!

Sumber: twhotnews

Kamu Mungkin Suka