Setelah "Bertengkar Hebat” dengan Anaknya . Tak Lama Ia Malah Melakukan "Hal Nekad" Ini!

Pada tahun 1970-an, munculah seorang penyanyi terkenal asal Hongkong yang bernama Agnes Chan. Suaranya yang masih kekanak-kanakan dan melengking, membuatnya begitu terkenal dan suaranya bergema di hampir setiap toko kaset.


Agnes bukan hanya sukses di bidang tarik suara saja, tetapi juga sebagai Doktor Pendidikan, dosen di beberapa universitas di Jepang, seorang penulis novel, dan duta Jepang untuk UNICEF.

Sponsored Ad


Ia adalah seorang dokter pendidikan di Stanford University, Amerika. Dan setelah ketiga anaknya lahir, ia mengirim ketiga anaknya ke Stanford University juga.

Dalam bukunya yang berjudul《50 Pengajaran dari Mama yang Mengirim Ketiga Anaknya Sekolah di Stanford Universitas》di situlah Agnes membagikan ceritanya dimana ia bertengkar dengan putranya hanya karena didikan salah yang a ia berikan pada anaknya.

Sponsored Ad


Agnes mengatakan “jika hubungan ibu dan anak mengalami stuck atau masalah, kamu harus mengambil tindakan nyata untuk mengekspresikan cinta Anda kepada anak”

Dalam bukunya Agnes menceritakan:

Sponsored Ad

Hubungan orangtua dengan anak pasti memiliki celah, makanya kita harus menggunakan tindakan untuk mengekspresikan cinta kepada anak. Di saat orangtua berpikir telah membesarkan anak dengan hati-hati, tapi di situlah orangtua merasa tidak mampu.

Ketika putra sulungnya masuk ke sekolah Stanford, Agnes bertengkar hebat dengan anaknya. Di hari upacara pembukaan sekolahnya, anaknya malah pulang dan mencari Agnes di kamarnya.

Sponsored Ad


“Ketika saya SMA, ibu tidak pernah datang untuk menonton drama kelasku, atau aku aktif dalam kegiatan sekolah lainnya pun, ibu tidak peduli” ujar anaknya bercerita dengan nada menyalahkan sambil kesepian.

Memang anak sulung Agnes sangat aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah. Tapi karena Agnes masih harus mengurus 2 anaknya yang lain, jadi ia kesulitan mengatur waktu.

Sponsored Ad


Saat SMA, anaknya menjadi orang Asia pertama yang mendapat peran utama dalam sebuah drama musikal. Namun sayangnya, Agnes gagal menyaksikannya.

Saat itu Agnes bertanya pada anaknya apakah ia harus datang menonton namun anaknya berkata “gak datang juga gak apa-apa”

Sponsored Ad

Namun saat itu Agnes tahu bahwa anaknya pasti kecewa dan mengharapkan aku untuk datang. Namun Agnes berkata lagi “awalnya mama mau datang, tapi waktu dengar kamu bilang mama tidak perlu datang, jadi yasudah!”

Lalu ia membalikkan badan dan kembali pergi untuk menghadiri upacara pembukaan di sekolahnya.


Malam itu Agnes merencanakan kembali ke Los Angeles karena keesokan harinya ada pertemuan dengan perusahaan rekaman. Perjalanan dari Stanford Universitas ke Los Angeles membutuhkan waktu 8 jam.

Sponsored Ad

Agnes pun mengendarai mobil dan setelah menyetir 3 jam perjalanan, perkataan anaknya selalu terngiang-ngiang dalam pikirannya “seharusnya aku tidak berbicara dengan anakku seperti itu!” Lalu Agnes pun membalikkan mobilnya dan kembali ke Stanford.


Sesampainya di asrama, Agnes menelepon anaknya

Sponsored Ad

“Aku tidak jadi ke Los Angeles, sekarang ada di depan asramamu”

Mendengar Agnes kembali, anak sulungnya terkejut “ngapain balik?”

“Aku hanya ingin meminta maaf kepadamu!” kata Agnes

Kembalinya ke asrama, putranya berkata “ibu aku mengerti, aku sudah memafaakanmu” Setelah mendengar permintaan maaf anaknya, mereka berdua langsung berpelukan.


Dengan satu kata maaf ia bisa meluluhkan dan memperbaiki hubungan dengan anaknya. Tidak ada kata rugi jika ia harus berbalik ke asrama dan menggagalkan acaranya ke Los Angeles.

Sponsored Ad

Kasus serupa juga terjadi dengan putera keduanya. Saat anaknya sekolah di Stanford, ia mengatakan “aku tidak merasa bahwa ibu benar-benar mencintaiku”

Saat anak yang kedua masuk SMA, ia merekam dan mengunggah lagu ciptaannya di Internet. Suami Agnes berkata “sekolah dulu yang benar, setelah lulus baru melakukan pekerjaan yang bagusan dikit dari ini!”


Mendengar ucapan itu, anak Agnes kecewa. Sejak saat itu hubungan Agnes dan suami dengan anaknya kedua tidak baik. Tapi Agnes mendukung dan mengetahui bakat anaknya di dunia musik.

Saat anaknya masuk dalam jurusan musik, ia mendapat kesempatan untuk tur keliling dunia bersama sekolahnya. Dan dalam rangka untuk memulihkan hubungan dengan anak-anak, Agnes mengesampingkan pekerjaannya dan ikut anaknya dalam tur sekolahnya.


Agnes dan anaknya ikut tur konser ke Korea, China, Macau, dll. Sampai di konser terakhir yang berada di New York, tiba-tiba cuaca menjadi sangat buruk dan angin topan datang. Konser pun terpaksa dibatalkan dan banyak para siswa yang kecewa.

Dan untuk menghibur teman-teman yang sedih, ketika angin topan berlalu Agnes mengajak semua orang untuk berlayar di Sungai Hudson. Semua orang makan di atas kapal dan menyaksikan pemandangan malam di New York.


Tiba-tiba putra yang kedua datang menghampiri Agnes “Mama, ayo kita menari!” Meskipun saat itu hati Agnes masih kecewa, tapi hatinya sangat senang dengan ajakan anaknya.

Di tengah tarian, anak Agnes berkata “Ma aku sebenarnya tidak menemukan alasan untuk membencimu. Terimakasih banyak atas waktumu, aku cinta padamu, ma!”

Agnes sering mendengar bahwa usaha kita untuk membesarkan anak akan terbayar, dan saat itu Agnes benar-benar bisa merasakannya sendiri dan hidupnya berharga bagi anak-anaknya.


Jika hubungan orangtua dan anak merasa renggang dan tidak akur, kamu harus mencari tindakan untuk menyelesaikannya. Gunakan tindakan untuk mengekspresikan cinta kepada anak-anakmu. Jika anak tahu betapa dalam cintamu kepadanya, hatinya akan terbuka dan pasti hubungan orangtua dan anak bisa berkembang lebih baik.

Sumber: Funlive 

Kamu Mungkin Suka