Akhirnya Berani di Vaksin, Jerinx Disuntik Sambil Merem Kesakitan, Suster: "Maaf Ya Gambarnya Ditusuk"

Drummer Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias Jerinx saat ini sudah menerima vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertamanya. Dia menerima vaksin jenis sinovac di Biddokkes Polda Metro Jaya.

Setelah berdiskusi panjang dengan ahli virologi, Jerinx akhirnya mau menerima vaksinasi Covid-19 meskipun dirinya saat ini mengidap penyakit hepatitis.

Penyakit hepatitis yang dia idap saat ini membuat dirinya sempat ragu. Namun Jerinx mengaku mencari berbagai sumber informasi dari aplikasi layanan kesehatan.

Sponsored Ad

Ahli virologi pun meyakinkan dirinya kalau vaksin Covid-19 jenis sinovac aman bagi dirinya yang mengidap penyakit hepatitis.

Oleh karenanya, Jerinx menganjurkan agar masyarakat yang hendak vaksin agar terlebih dulu melakukan konsultasi dengan dokter.

Di awal pandemi, Jerinx mempercayai bahwa Covid-19 adalah sebuah konspirasi. Virus corona itu tidak nyata, melainkan hanya sebagai konspirasi dunia ciptaan manusia.

Usai menerima dosis pertama vaksin Covid-19, Jerinx kini mengajak masyarakat agar mengikuti program pemerintah, biar pandemi segera hilang.

Sponsored Ad

"Tidak perlu takut berlebihan jadi apa namanya, Kita bantu, ayo kita bantu agar Indonesia lekas bangkit," kata Jerinx di Polda Metro Jaya, Minggu, 15 Agustus 2021.

Sebelumnya, Jerinx sempat jadi tersangka karena salah satu postingannya di akun instagramnya pada tanggal 13 dan 15 Juni 2020 mengenai penghinaan soal Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Saat itu, Jerinx menyebut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merupakan kacung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sponsored Ad

"Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah Sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19," kata Jerinx melalu unggahannya di Instagram beberapa waktu lalu.

Jerinx juga mempercayai bahwa Covid-19 adalah sebuah konspirasi, virus corona itu tidak nyata, melainkan hanya sebagai konspirasi dunia ciptaan manusia.

Covid-19 dikatakan olehnya sebagai sebuah skema yang ada hubungannya dengan aedofilia di Gedung Putih AS.

Sponsored Ad

Ia juga menyebut virus corona dibuat dengan tujuan untuk menciptakan sebuah kontrol yang dilakukan oleh para elite global untuk tetap berada di puncak piramida ekonomi dan politik dunia.

“Elite global ini menciptakan ilusi agar ini terlihat seperti pertempuran antar-negara dan ras. Agar bisa lebih mudah mengontrol konfliknya,” ujar Jerinx.***


Sumber: pikiran-rakyat.com

Kamu Mungkin Suka