​Ibu dan Neneknya Ditangkap Polisi, Ia Kabur Ke Amerika, "Perjuangannya" Bikin Nangis!

Salah satu mengurangi stres adalah dengan mendengarkan musik dan musik juga dapat mengekspresikan sesuatu yang tidak dapat disampaikan dengan bahasa manusia. Ini berarti musik bukan sekedar kumpulan nada. 

Namun, musik punya makna mendalam dengan orang yang memainkannya dan mendengarkannya. Seperti yang dirasakan oleh seorang gadis pemain biola dari China bernama Fiona Zheng.

Sponsored Ad

Ketika mempelajari musik, kita selalu menemukan pertanyaan ini: Bagaimana Anda bisa menggerakkan hati para pendengar?” Bagaimana Anda bisa menyentuh mereka dengan begitu dalam? Sebetulnya saya berpikir bahwa ketika Anda bisa sepenuhnya melepas “ego” serta melapangkan hati, maka musik yang Anda mainkan juga akan meluas sampai menyentuh hati para pendengar. Saat itu Anda benar-benar bisa menggerakkan hati mereka,” Kata Zheng dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh Shen Yun Performing Arts, dimana Zheng menjadi pemain biola disana.

Sponsored Ad

Saat itu Fiona memainkan instrumen berjudul  Zigeunerweisen atau Gypsy Airs dari Sarasate, sebuah lagu melankolis dan secara tidak langsung mirip dengan pengalaman Fiona saat kecil dulu. Ketika sang nenek masih hidup, kondisi kesehatannya sangat tidak baik. Hingga akhirnya sang nenek menemukan Falun Dafa, sebuah latihan olah raga dan jiwa yang berdasarkan prinsip Sejati Baik Sabar.

Sponsored Ad

Latihan ini sangat populer di Tiongkok selama tahun 90 an. Setelah rutin melakukan latihan Falun Dafa, nenek dari Fiona pun sembuh dan membuat seluruh keluarga mengikuti latihan tersebut. Namun pada tahun 1999 tepatnya bulan Juli, latihan Falun Dafa dilarang oleh pemerintah karena dianggap membahayakan pemerintah. Hal tersebut membuat banyak keluarga hancur, salah satunya keluarga Fiona.

Di tahun 2006, para polisi menerobos masuk ke dalam rumah kami, mengambil semua buku Falun Dafa yang ada, serta menangkap Ibu dan Nenek saya,” kenang Zheng dalam sebuah wawancara di situs web Shen Yun. Kejadian tersebut membuat keduanya pergi untuk selamanya dengan jarak hanya 15 hari. “Setelah itu, saya bersama Ayah terus menerus berpindah tempat—sama seperti para gipsi yang menginspirasi lagu Zigeunerweisen dari Sarasate,” lanjut Fiona.

Sponsored Ad

Kini mimpi buruknya sudah berakhir setelah dia pindah ke Amerika karena kenyataan tentang kenangan pahitnya memaksa untuk meninggalkan negara kelahirannya. Selama 6 bulan pertama di Amerika, ia masih ketakutan setiap melihat mobil polisi. Namun sedikit demi sedikit ia menenangkan diri dan menyadari bahwa dia aman di Amerika.

Sponsored Ad

Kemampuannya bermain biola sejak kecil membawa ia tergabung dengan sebuah orkestra Shen Yun di tahun 2012. Ia mengenal musik ketika berusia 3 tahun dan pertama kali bermain biola di usia 5 tahun. Kini ia sangat ahli dalam memainkan biolanya. Walau ia mengakui setiap kali naik panggung pasti akan merasa gugup. Namun ia mensiasati dengan meditasi. “Meditasi yang saya lakukan sebelum tampil membuat musik saya menjadi lebih kuat, dan saya bisa merasakan energi mengalir dari setiap nada yang saya mainkan,” ucapnya.



Sumber : Erabaru

Kamu Mungkin Suka