​Hilang 11 Tahun Sejak Kecil, Pria Ini Tiba-tiba Secara Ajaib Ketemu Keluarganya Lagi, Kok Bisa? Ini Katanya!

Rasa bahagia saat ini dirasakan pasangan suami istri Suparno dan Sutanti, warga Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah. Betapa tidak, anak keduanya bernama Ervan Wahyu Anjasworo (17), yang hilang selama 11 tahun di Jakarta akhirnya kembali. Ervan hilang saat diajak ayahnya liburan ke Jakarta tahun 2009 silam. Saat itu, usianya masih 5 tahun. Diceritakan Ervan, ia hilang saat akan mengembalikan game watch ke tempat persewaan.

Sponsored Ad

Saat akan mengembalikan game tersebut, ia dihampiri seorang pengamen yang mengajaknya untuk pulang ke rumah. Namun, bukannya diajak pulang, ia malah diajak mengamen. "Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun," ujarnya saat ditemui di rumahnya Sragen. Bersama pengamen itu, Ervan pernah ke Solo selama satu bulan, setelah itu kembali ke Jakarta.

Namun, saat sampai di Bogor, Ervan dan pengamen itu mendengar suara sirine milik Satpol PP. Takut terkena razia mereka lantas berlari menyelamatkan diri. Saat itu, Ervan hanya berdiam diri di masjid. Ia kemudian ditemukan ketua RT dan menanyakan tempat tinggalnya. Karena tidak tahu, Ervan pun kemudian diangkat sebagai anak asuh oleh ketua RT tersebut. "Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," ujarnya.

Sponsored Ad

Selama tujuh bulan diasuh oleh cucu ketua RT itu, kemudian ia dibawa oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor. "Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," ungkapnya. Tak hanya itu, ia juga mendapat pelatihan dari Dinsos Kota Bogor dan diterima magang selama satu tahun dua bulan. "Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya," ungkapnya. Kemudian Ervan mendapat pelatihan kerja di PRSABH Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor selama dua tahun.

Sponsored Ad

Pertemuan Ervan dan keluarganya berawal dari ia iseng mencari informasi tentang keberadaan Pasar Gonggang melalui pencarian google. "September kemarin saya main komputer. Saya itu iseng-iseng (cari informasi) dengan membuka Google Maps," katanya. Saat masih kecil, Ervan mengaku sering diajak neneknya berbelanja di pasar tradisonal di Sragen.

Karena penasaran ia kemudian melakukan pencarian dengan Google Solo. Di sana, Ervan melihat jika Solo ada di Wonogiri, Boyolali, dan Sragen. "Saya telusuri satu persatu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen," ujarnya. Setelah itu, Ervan mencatat alamat Pasar Gonggang Sragen yang ia temukan di pencarian google lalu memberikan alamat pasar tersebut ke pekerja sosial panti. "Habis itu kepala panti menghubungi pihak dari Solo, Wonogiri dan wilayah di Jawa Tengah. Sampai akhirnya mengarah ke Sragen," jelasnya.

Sponsored Ad

Setelah itu, Ervan menerima kiriman foto-foto keluarga termasuk foto saat dirinya masih kecil dari Sragen. Saat melihat foto-foto itu, Ervan lantas ingat jika foto yang dikirim itu merupakan keluarganya. "Saya hafal muka ayah saya gimana, muka ibu saya gimana dan muka saudara saya gimana," ujarnya.

Kemudian, Kepala panti tempat Ervan tinggal menghubungi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sragen. Tidak lama berselang, TKSK Sragen datang ke panti dan mengurus surat kepulangan Ervan. Sementara itu, ayah Ervan, Suparno mengatakan, ia bertemu dengan anaknya yang hilang 11 tahun setelah mendapat infomasi dari Dinsos Kabupaten Sragen. 

Sponsored Ad

"Saya dapat kabar dari Dinsos Sragen. Ada kabar anak namanya Ervan dengan bapak namanya Parno, ibunya Tanti punya saudara Ajeng gitu," katanya,  Kemudian, Suparno menghubungi anaknya melalui video call. Sepekan kemudian dilakukan penjemputan ke Bogor. Setelah itu, Suparno bersama Dinsos Sragen berangkat ke Bogor untuk menjemput Ervan dan tiba di Bogor. "Tiba di Sragen itu Alhamdulillah rasanya senang banget bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan keluarga," ungkapnya.


Sumber: kompas.com

Kamu Mungkin Suka