Pertama Kali ke Rumah Pacar Ketemu Camer, Aku Dikasih Angpao! Setelah Kulihat "Isinya", Aku Langsung Minta Putus!

Aku dan pacarku Michael bekerja di kantor dan departemen yang sama. Aku sudah bekerja di kantor bisnis ini selama 4 tahun. Sedangkan Michael, dia baru masuk bekerja di kantorku setahun yang lalu sebagai mahasiswa magang. Aku lebih tua 2 tahun dari Michael dan aku juga senior dia dalam kantor. Aku lah yang membantu memberi petunjuk dalam pekerjaannya.

Waktu Michael baru masuk bekerja, aku langsung menyadari kedewasaan Michael. Dibandingkan dengan mahasiswa magang yang lainnya, Michael terlihat lebih berkarisma dan berpendirian. Walaupun ia naik kendaraan umum dan pakaiannya sederhana, entah kenapa setiap perilaku dan kebiasaanya membuat semua orang merasa backgroundnya tidak sederhana.

Sponsored Ad

Karena penasaran, suatu hari, saat semuanya sudah pulang dan aku masih lembur, aku pun diam-diam melihat isi laci Michael. Apa yang kulihat di lacinya benar-benar membuatku syok. Selain ada dokumen kerja biasa, di sudut laci tergeletak sebuah kunci mobil Porsche! Di bagian paling bawah terjepit selembar foto. Di dalam foto itu tampak Michael dan seorang pria yang terlihat lebih tua dari dia sedang berpose. Mereka menggendong tas besar panjang,seperti baru saja selesai bermain golf, dan di belakang mereka ada sebuah vila besar.

Sponsored Ad

Karena itu aku memutuskan untuk menyelidikinya lebih lanjut lagi. Suatu hari setelah pulang kerja, diam-diam aku mengikuti Michael naik bus umum. Michael turun di stasiun ke 3, dan lalu berjalan ke parkiran mobil sekitar sana. Dia lalu menaiki mobil Porsche hitam dan pergi. 

Sejak hari itu, aku pun memperlakukan Michael dengan sangat baik. Dalam hati aku berpikir, mungkin inilah kesempatanku untuk mengubah hidup. Aku berasal dari desa dan hidup dalam kemiskinan. Aku pikir hidupku akan berubah setelah lulus dari kuliah, namun ternyata nasib berkata lain. Setelah lulus, karena aku berasal dari desa, banyak orang yang meremehkanku bahkan menertawakanku dari belakang.

Sponsored Ad

Jadi, bila aku memanfaatkan kesempatan ini, membuat dia jatuh hati padaku, masa depanku akan menjadi cerah. Segala macam cara kupakai untuk membuatnya jatuh hati padaku. Dia mungkin mengira penyamarannya bisa menipu semua orang, namun dia tidak pernah tahu, aku bersama dengannya adalah karena uang yang dimilikinya. 

Suatu hari, Michael tiba-tiba mengatakan bahwa dia ingin mengenalkanku dengan orang tuanya. Aku sangat gembira dan berpikir bahwa momen penting hidupku akhirnya datang juga!
Aku mempersiapkan segalanya dengan sangat maksimal. Aku pakai gaun terbaikku dan berdandan dengan sangat cantik. Dalam perjalanan, Michael bercerita bahwa dirinya masih mempunyai seorang kakak laki-laki. Aku pun tersenyum penuh arti, karena aku sudah pernah melihat kakaknya di foto dalam lacinya.

Sponsored Ad

Aku pikir dia mau berterus terang akan kekayaannya dan membawaku ke vila besarnya. Tapi siapa sangka, dia malah membawaku ke daerah kumuh pinggir kota. Sampai di sana, aku benar-benar terbelalak tak percaya. 

Keadaan rumah dia bahkan kelihatan lebih melarat dari rumahku di desa. Saat masuk ke pintu, ibu Michael dengan sangat ramah membawaku masuk. Istri dari kakak Michael juga berada di sana. Melihat Michael, kakak iparnya langsung berkata, "Mobil temanmu cepatan dibalikin deh. Udah pakai lama begitu, uang bensinnya bakal bikin kamu bokek, tau nggak?"

Sponsored Ad

Mendengar perkataan kakak ipar Michael, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Apa yang kuharapkan berbeda 180 derajat dengan ini! Tak lama kemudian, diam-diam kakak ipar menyisipkan angpao kepadaku. Setelah kubuka, ternyata isinya hanya 100.000 rupiah! Tanpa pikir panjang, aku langsung memutuskan Michael malam itu.

Sponsored Ad

Keesokan harinya saat masuk ke kantor, begitu kubuka pintu, semua orang melihatku dengan tatapan mengejek. Kupikir mereka menertawakanku karena memacari pacar yang miskin. Namun begitu duduk di mejaku, teman kerjaku yang duduk di seberang langsung berlari menghampiriku dan berkata, "Kayaknya kamu nggak tahu kalau Michael itu anak Direktur. Kok kamu putusin dia sih? Sayang banget..."

Mendengar perkataan teman kerjaku aku menyesal bukan main. Rasa malu, sesal, dan sedih bercampur aduk. Ternyata aku lah yang mengira diriku pintar. Michael ternyata menyadari keanehanku dan mencoba mengetesku. Aku dikerjainya sampai berakhir seperti ini. Tapi memangnya salah kalau berharap punya suami orang kaya? Huhuhuhu...

Sumber: twgreatdaily

Kamu Mungkin Suka