Di dunia ini, orang-orang yang sering menipu orang lain selalu ga disukai. Sama seperti Bapak Yong (nama disamarkan) yang dikenal dengan julukan "Si Licik Yong". Kelicikan Bapak Yong cukup terkenal, sampai-sampai tidak ada seorang pun yang ingat siapa nama aslinya dan banyak orang hanya tau julukannya. Sebenarnya apa sih yang membuat Bapak Yong dijuluki si licik? Bapak Yong tidak pernah mau melakukan pekerjaan yang menurutnya merepotkan dan mulutnya tidak pernah bisa dipercaya. Seringkali dia menggunakan mulutnya untuk menipu uang banyak orang. Sampai akhirnya, dia dan keluarganya yang mendapat getahnya.

Kisah ini berawal dari bertahun-tahun yang lalu, ketika Yong menyebarkan kabar kalau dia ingin memulai sebuah usaha baru, menjalankan sebuah hotel. Ketika hotel ini dibuka, Yong mengundang banyak orang untuk datang ke acara syukuran dan seperti kebudayaan setempat, syukuran adalah saat-saat dimana para tamu yang datang memberikan sejumlah uang untuk merayakannya. Tentu saja yang diundang adalah keluarga dan teman-teman yang merasa risih kalau mereka tidak datang. Akhirnya setelah undangan dibagikan dan hari syukuran tiba, sekitar 200-300 orang yang diundang datang dan membawa sejumlah besar uang untuk Yong. Mereka makan dan ngobrol, merayakan hari itu, dan pulang. Tapi anehnya, belum sampai 3 bulan, kabar dari hotel itu tidak lagi terdengar. Saat orang-orang menanyakan keadaan Yong, dia hanya menjawab, "Yah ngurus hotel nggak gampang. Sebelum rugi, mendingan kututup dulu."

Tidak lama kemudian, terdengar lagi kabar kalau Yong dan istrinya memulai sebuah usaha baru, menjual peralatan memancing, tapi hal yang sama terulang lagi. Para tamu yang diundang memberikan sejumlah uang, tapi belum sampai 3 bulan tokonya tutup dan kabar Yong pun tidak lagi terdengar di tempat kelahirannya itu. Tidak ada seorang pun yang bisa menghubunginya dan tidak ada seorang pun yang paham akan keberadaannya.

Selidik punya selidik, ternyata Yong dan keluarganya lari ke Jiang Nan, China, setelah dia "menipu" uang saudara dan teman-temannya. Suatu hari, tibalah saat pernikahan anaknya dan mereka berpikir, karena anaknya ini adalah anak satu-satunya, tampaknya ada baiknya mereka pulang kembali ke kampung halaman mereka dan merayakan pernikahan ini secara besar-besaran.

Tanpa perasaan ragu dan merasa bersalah, Yong meminta tolong kepada beberapa saudara yang lebih akrab untuk membuat dan mengirimkan undangan ke pihak keluarga dan teman. Awalnya saudaranya ini pun ragu, tapi akhirnya dia menaatinya. Setelah merencanakan segala sesuatunya, Yong, istrinya, anaknya, dan keluarga calon menantunya pun pulang kembali ke kampung halamannya. Mereka mengadakan pesta besar-besaran dengan 30 meja dibuka dan ratusan tamu diundang. Pesta ini diadakan dari pagi, tapi setelah mereka menunggu sampai siang, tidak ada seorang pun yang datang menghadiri pesta. Yong pun bertanya pada saudaranya, "Eh, undangan yang aku minta kamu buat, kamu udah buat dan bagiin belum?" Saudaranya mengaku sudah, tapi apa daya, tidak ada seorang pun yang mau datang. Hal ini membuat keluarga dari pihak wanita marah besar dan langsung membatalkan pernikahan itu. Konon katanya, tidak ada seorang pun yang mau hadir di pesta itu karena mereka takut akan dibohongi lagi oleh Yong.

Kebohongan tidak akan menimbulkan hasil yang baik di dunia ini. Apa yang tak ingin anda terima dari orang lain, janganlah anda lakukan pada orang lain. Anda ingin orang lain baik pada anda, berbuat baiklah pada orang lain.

Sumber: BH