Anakku Batuk Tak Kunjung Sembuh. Setelah Diperiksa Dokter Malah Memarahiku, Ternyata “Penyakitnya” Lebih Parah dari Dugaanku!

Anakku batuk tak kunjung sembuh. Aku kira dia hanya menderita flu biasa, jadi aku kasih dia obat batuk. Namun karena tidak membaik, bahkan memburuk, aku pun membawanya ke rumah sakit. Dokter memarahiku karena ternyata dia menderita penyakit asma!

Asma bisa mempengaruhi siapa saja, tetapi biasanya penyakit ini dimulai pada masa kanak-kanak. Asma yang kambuh sangat mengganggu kehidupan kita sehari-hari. Asma tidak bisa disembuhkan namun gejalanya dapat dikurangi apabila ditangani dengan tepat. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengetahui apakah anak menderita asma dan cara mengendalikannya.

Sponsored Ad

Bagaimana saya tahu jika anak saya menderita asma?

Bagaimana cara menilai apakah anak menderita asma? Apakah sang anak sedang mengalami serangan asma atau hanya flu biasa? Untuk mendiagnosis secara akurat apakah seorang anak menderita asma atau tidak, biasanya diperlukan untuk mengukur kapasitas vital melalui spirometer, yaitu anak harus meniup ke spirometer untuk menghitung kapasitas paru-paru.

Namun, tes ini umumnya tidak tersedia untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun. Oleh karena itu, dokter akan mendiagnosa sifat batuk anak untuk anak-anak di bawah 5 tahun, apakah ada bunyi mendesah ketika paru-paru bernafas atau gejala asma lainnya.

Sponsored Ad

Jadi, batuk seperti apa yang disebut batuk asma? Umumnya, jika batuk anak pada malam hari kelewat parah, disertai dengan nafas berbunyi, dan batuk akan lebih serius setelah tindakan yang dapat meningkatkan kapasitas paru-paru (seperti berlari, menangis, tertawa, bahkan menyentuh udara dingin, dll), maka itu adalah asma. Selain batuk, hal yang paling penting adalah apakah anak mengalami sesak nafas, mengi (nafas berbunyi), atau sesak dada. Jika ada, mungkin ini serangan asma akut yang parah, Anda harus segera mencari pertolongan medis.

Sponsored Ad

8 metode untuk mengendalikan asma

Untuk mengendalikan asma anak Anda, pertama-tama Anda harus menyingkirkan atau menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan asma. Penyebab asma bervariasi untuk semua orang. Faktor umum termasuk perubahan cuaca atau perubahan musim, paparan udara dingin atau cuaca berubah menjadi dingin, terinfeksi virus pernapasan, paparan asap rokok, olahraga, paparan bahan kimia sensitif dan lain-lainnya. Sumber-sumber sensitif termasuk debu di dalam ruangan, bulu binatang (seperti bulu kucing dan anjing), jamur, bunga atau pohon.

Sponsored Ad

Ambil langkah-langkah berikut ini untuk mengendalikan asma anak:

1. Hindari menempatkan barang-barang yang berdebu seperti karpet, gorden, dan lain-lain di rumah Anda. Pasang pembersih udara dan humidifier agar udara di rumah tetap terjamin. Selain itu, gunakan sarung bantal atau sprei yang anti-sensitif.

2. Jika anak-anak alergi terhadap bulu binatang, jangan pelihara hewan peliharaan.

3. Pastikan anak terhindar dari asap rokok.

4. Jika anak-anak alergi terhadap pohon atau bunga, segera cuci tangan dan ganti baju mereka setelah pulang ke rumah. Konsultasi ke dokter spesies tanaman apa yang membuat mereka alergi.

Sponsored Ad

5. Hindari penggunaan bahan kimia seperti parfum, pemutih, dan detergen yang mudah menguap di rumah Anda.

6. Anak-anak yang menderita asma karena menghirup udara dingin atau cuaca dingin harus mengenakan masker atau syal ketika pergi keluar untuk menjaga suhu dan kelembaban udara yang dihirup. Hindari keluar dalam cuaca dingin yang ekstrim.

7. Anak-anak yang menderita asma karena olahraga berat harus tetap berolahraga karena latihan aerobik yang tepat dapat secara efektif mengurangi serangan asma. Minta dokter untuk memberi obat pengontrol asma kepada anak sebelum berolahraga untuk menghindari asma anak kambuh saat berolahraga.

Sponsored Ad

8. Yang paling penting, diskusikan dengan dokter Anda keparahan asma anak Anda. Apakah asma ringan, sedang atau berat, asma intermiten atau persisten. Jika Anda menderita asma persisten, Anda harus mengikuti saran dokter dan menggunakan obat asma untuk mengontrol dan mengurangi frekuensi serangan asma pada anak Anda.

Semoga artikel ini bermanfaat yah! Jangan lupa untuk SHARE dan LIKE artikel ini!

Sumber: epochtimes

Kamu Mungkin Suka