Wanita Malam Ini Tak Sengaja Bertemu Dengan Tukang Sapu Jalanan, Siapa Sangka "Obrolan Singkat" Mereka, Membuat Wanita Ini Terdiam Menangis

Pekerjaan dunia malam memberikan kesan negatif bagi kebanyakan orang. Walau begitu masih banyak orang yang terpaksa atau bahkan memilih menjalaninya demi uang atau kesenangan semata. Sama seperti yang dijalani seorang wanita malam ini, sebut saja namanya Ayu. Ia tidak pernah melihat matahari terbit karena pekerjaan yang ia lakukan sebagai wanita malam tentu membuat dirinya selalu keluar malam hingga dini hari.


Malam itu, Ayu terlihat sangat kesal kepada kekasihnya. Turun dari mobil Ayu memaki dan memarahi kekasihnya. Sebagai wanita, Ayu seperti tidak ada harga diri lagi ketika kekasihnya melemparkan uang padanya dan langsung meninggalkannya. Di malam yang sama, ada seorang bapak, sebut saja namanya Pak Agus yang sedang bekerja juga. Namun ia bekerja sebagai tukang sampah.

Sponsored Ad

Keduanya tidak sengaja bertemu dan duduk bersama di pinggiran trotoar. Pak Agus menghampiri Ayu sambil memberikan sepatu Ayu yang tadi ia lemparkan, “Mau di stop-in taksi, non?” tanya Pak Yayu. “Gak, gak. Saya mau di sini. Makasih,” jawab Ayu singkat. Namun tak lama, Ayu bertanya karena penasaran, “Kerjanya kenapa gak siang aja pak?


Sponsored Ad

Oh, ya enakan jam segini non, nyapunya. Sepi,” jawab Pak Agus. “Jakarta itu gak pernah sepi, pak. Paling hati orang-orangnya aja yang sepi,” timpal Ayu. Mendengar pernyataan itu, Pak Agus pun tersenyum dan kembali bertanya, “Emang non merasa sepi?” Pertanyaan itu pun dijawab dengan gelengan kepala, “Teman saya banyak, pak. Tapi ya gitu, gonta ganti. Lebih seru. Kalau bapak?

Saya bertiga sama anak dan istri,” jawab Pak Agus. Di usia yang sudah mulai senja, Pak Agus memiliki anak yang baru berusia 10 tahun. “Saya terlambat nikah, non. Tapi saya masih bersyukur dikasih anak,” ucap Pak Agus. “Saya juga kayaknya bakal telat nikah. Sibuk sama kerja keras saya,” ucap Ayu. “Buat keluarga di kampung?” tanya Pak Agus. “Ngapain mikirin saudara pak? Saudara-saudara saya aja gak pernah mikirin saya kok. Yang penting tuh sekarang cari uang. Iya gak pak?” jawab Ayu.

Sponsored Ad


Emang non capek-capek kerja buat duit?” tanya Pak Agus menimpali pernyataan Ayu. “Saya kerja tuh buat nyari senang pak. Biar hidup saya senang,” jawab Ayu. “Dan non senang?” tanya Pak Agus. Pertanyaan ini membuat Ayu terdiam dan tak bisa menjawabnya. Ayu malah balik bertanya, “Ngomong-ngomong, gaji cukup pak buat ngehidupin anak istri?

Ya kalau dibilang cukup, ya gak cukup non. Apalagi kalau dibanding dengan uang yang non punya itu. Tapi ya saya bersyukur saja lah,” jawab Pak Agus. “Emang kalau bapak punya uang banyak, mau buat apa uangnya?” tanya Ayu lagi. Harapan Pak Agus hanya mengajak anak istrinya untuk menikmati makanan enak, makan di restoran ayam kentucky.

Sponsored Ad


Ayu pun bercerita tentang temannya yang baru menikah namun suaminya tidak bertanggung jawab atas pernikahan tersebut dan akhirnya ia kembali ke dunia malam. “Ya saya mikir aja, jadi istri, rugi juga ya? Ngelebihin kayak pembantu. Jadi istri orang tuh gak enak. Kerjaannya banyak, bayarannya gak ada,” keluh Ayu.

Susah non. Susah kalau rumah tangga harus dilihat dari untung ruginya. Susah. Hidup saya ini kalau ngikutin kata gak enak, semuanya gak enak. Gak enak jadi tukang sapu jalanan, gajinya kecil gak cukup buat makan. Gak enak tinggal di pinggir kali, nyamuknya banyak, belum tau-tau nanti kalau digusur.

Sponsored Ad


Makanya karena hidup saya ini terus menerus hidup gak enak, saya jadi berusaha hidup enak, dengan bersyukur. Kalau hidup enak seperti yang non katakan itu, sampai meninggal pun, saya gak bakal bisa ngerasain. Tapi, hidup kan gak melulu uang, non. Keluarga penting, anak? Penting. Gak melulu uang. Kalau istri saya pemikirannya sama kayak pemikiran non tadi. Maaf ya non, pasti sudah lama sekali saya ditinggalkan. Pasti,” ungkap Pak Agus.

Saya cuma mau berjuang buat laki-laki yang bener-bener peduli sama saya pak. Bukan cuma mau badan saya aja,” ungkap  Ayu sambil menangis. “Sebenernya saya gak pernah ngerasain pagi. Tapi pagi ini, ngebuat saya, pingin ngerasain yang namanya pagi. Makasih ya pak,” tutup Ayu mengakhiri pembicaraan mereka berdua.


Sumber : Viddsee

Kamu Mungkin Suka