Ibu Menuduhku Berbohong Karena Sebuah Permen, Namun Tak Lama Kemudian Ibu Menyesal Setelah Tahu Kenyataan yang Sebenarnya

Pikiran negatif dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan dengan baik bahkan salah sangka kepada orang lain. Apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi tindakan dan perbuatan kita. Jika kita sudah berburuk sangka kepada orang lain tentu saja akhirnya akan menimbulkan perasaan yang sungkan dan merasa bersalah ketika pikiran itu tidak terbukti pada orang tersebut.


Hal ini juga sering terjadi dalam hubungan orangtua dengan anak, seperti yang diceritakan dalam video berikut ini :

Sponsored Ad


Minzi adalah anak sulung dari sebuah keluarga yang sederhana. Ia hidup bersama ibu, adik, dan neneknya. Setiap hari sebelum berangkat ke sekolah, Minzi selalu membantu ibunya mengambil rebung untuk dijual. Dalam perjalanan ke sekolah, Minzi akan mampir sebentar kepada paman yang sudah menjadi pelanggan rebungnya.

Sponsored Ad

Hari itu, uang dari menjual rebung dipotong 1,5 dolar Taiwan karena rebungnya agak hitam dan kurang bagus. Minzi pun menyetujui paman pembeli rebung karena bergegas menuju sekolah. Di sekolah Minzi diberi permen oleh temannya, A-fen. Awalnya Minzi telah menolak karena ibunya pernah bilang tidak boleh sembarangan menerima pemberian orang. Namun karena Afen bilang bahwa ia adalah teman baiknya, maka Minzi pun menerima permen itu.

Permennya pun ia bagi dengan adiknya dan tidak langsung dihabiskan. Sepulang sekolah, Minzi memberikan uang hasil menjual rebung pada ibunya dan berkata bahwa uangnya dipotong karena kondisi rebung kurang bagus. Saat itu ibunya percaya dengan perkataan Minzi. Namun ketika ibunya melihat ada permen di meja, ia langsung menuduh Minzi telah mengambil uang hasil penjualan rebung.

Sponsored Ad

Tanpa bertanya, ibunya memarahi dan memukul Minzi. Walau Minzi sudah berkata jujur, ibunya masih menganggap bahwa Minzi berbohong. Akhirnya, nenek Minzi-lah yang mengingatkan bahwa mungkin tindakannya telah melukai hati Minzi. “Sekarang kamu pasti merasa Minzi membohongimu dan membuatmu sedih. Kamu tidak berpikir jika yang dikatakannya adalah kenyataan dan disalahpahami olehmu, entah betapa sedihnya dia,” ucap sang nenek.

Sponsored Ad

Adik Minzi pun berkata bahwa ada yang memberi Minzi permen dan ia ingin berbagi dengannya. Akhirnya, ibunya pun menyesal telah bersikap kasar dan berpikiran buruk pada anaknya sendiri. Padahal Minzi telah berkata jujur namun karena pikiran buruk, ibunya tidak menghiraukan hal itu. Melalui kisah ini, ada baiknya kita bertanya dulu sebelum bertindak dan jangan berpikiran buruk sebelum tahu yang sebenarnya agar kita tidak menyesal kemudian.


Sumber : DAAI TV

Kamu Mungkin Suka