Umur 14 Putus Sekolah dan Harus Kerja Jadi Tukang Bersih-Besih, 16 Tahun Berlalu Hidupnya Sekarang Malah Bikin Tercengang!

Untuk meraih kesuksesan, semua orang pasti harus berjuang. Tidak peduli dirinya memiliki masa lalu seburuk apapun, yang terpenting adalah bagaimana orang tersebut tidak menjadikan kekurangannya itu sebagai alasan. Banyak sekali artis-artis dan orang sukses di dunia ini yang memiliki masa lalu begitu kelam dan menjalani profesi yang biasa saja hanya untuk sesuap nasi dan bertahan hidup.

Salah satu contohnya seperti aktor tampan satu ini. Sebelum membintangi film-film, Iko Uwais ternyata dulunya adalah seorang supir truk. Lalu, ada pula komedian kondang Aziz Gagap yang harus hidup menggelandang di jalanan dan menjadi loper koran. Tidak hanya artis Indonesia, nama besar seperti sosok Mick Jagger pun dulunya hanya seorang penjaga pintu di sebuah rumah sakit jiwa! Maka dari itu, kita harus sadar bahwa semua orang bisa sukses tidak peduli apa latar belakangnya dan bagaimana kondisi dirinya. Jika orang lain bisa, maka kita juga pasti bisa!

Sponsored Ad

Untuk lebih jelasnya kita bisa belajar dari kisah artis satu ini. Yue Yunpeng adalah seorang seniman Xiang Sheng. Xiang Sheng sendiri adalah pertunjukkan yang mirip dengan dagelan di Indonesia. Seniman Xiang Sheng sama seperti seniman Stand Up Comedy di mana mereka mahir menggunakan bahasa lucu dan humor yang mengangkat tema yang menarik, menggelitik dan mengundang tawa.

Yue Yunpeng memulai karirnya sebagai seniman Xiang Sheng saat tampil dalam acara Tahun Baru Imlek tahun 2015 di stasiun CCTV Tiongkok. Penggunaan bahasa dan ekspresi wajahnya yang  menggelitik perut penonton berhasil membuat Yue Yunpeng langsung terkenal dalam semalam. Dibalik senyuman dan kemampuan melawaknya, Yue Yunpeng ternyata lahir dari keluarga miskin. Saat usia 14 tahun, Yue Yunpeng bahkan tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak punya uang dan harus bekerja sebagai petugas kebersihan.

Sponsored Ad

Selain petugas kebersihan, Yue Yunpeng pun pernah menjadi petugas keamanan, petugas toilet, pegawai restoran dan pekerjaan-pekerjaan berat lainnya. Yue Yunpeng juga menceritakan bahwa dirinya yang merupakan anak kelima dari 6 bersaudara tidak pernah memakai baju baru. Semua baju-baju yang ia kenakan adalah baju bekas kakak-kakaknya.

Saat masih bersekolah, Yue Yunpeng pernah merasa dipermalukan oleh gurunya sendiri. Di depan banyak teman-temannya, guru meminta Yue Yunpeng untuk segera membayar uang sekolah. Karena benar-benar tidak mempunyai uang, keesokan harinya Yue Yunpeng langsung berhenti sekolah dan bersama sang kakak tertua pergi ke Beijing untuk mengadu nasib. Yue Yunpeng kemudian berjanji bahwa ia pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan kedua orang tuanya!

Sponsored Ad

Yue Yunpeng dan kakaknya kemudian bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Namun, baru bekerja 3 bulan, Yue Yunpeng langsung dipecat. Usia Yue Yunpeng masih terlalu muda dan tidak memiliki kartu tanda pengenal, atasan takut dirinya akan ditangkap karena mempekerjakan karyawan di bawah umur. Yue Yunpeng kemudian menjadi seorang petugas keamanan di sebuah desa kecil dekat Beijing. Yue Yunpeng bisa mendapat pekerjaan ini karena dukungan dari penduduk desa. Sebagai petugas keamanan, Yue Yunpeng akhirnya bisa mendapat pekerjaan yang lebih stabil dan gaji per bulan sebesar 800 RMB (sekitar 1.6 juta rupiah).

Sponsored Ad

Setahun kemudian, Yue Yunpeng merasa bahwa dirinya tidak akan bisa maju jika hanya menjadi petugas keamanan, Ia berpikir bahwa dirinya harus belajar hal yang baru. Berkat temannya, Yue Yunpeng lalu bekerja di sebuah restoran. Awalnya Yue Yunpeng berharap bahwa dirinya bisa belajar teknik memasak, tapi setiap hari dirinya hanya disuruh mencuci piring. Ia tidak juga mendapat kesempatan untuk belajar masak dan baru bekerja 6 bulan, sudah dipecat oleh atasan.

Sponsored Ad

Teman-teman merasa iba pada Yue Yunpeng, kemudian di tahun 2001, Yue Yunpeng bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel. Padahal Yue Yunpeng melakukan pekerjaan ini dengan baik, namun sampai pada suatu hari ketika atasannya mabuk dan muntah hingga mengotori seluruh toilet, bahkan sampai mengotori baju Yue Yunpeng, Yue Yunpeng malah kehilangan pekerjaannya.

Pada kejadian itu, Yue Yunpeng langsung membersihkan muntahan yang mengotori tubuhnya dan segera membersihkan toilet, karena ia takut ada tamu lain yang datang. Siapa sangka hal ini malah membuat atasannya berang. Atasan berkata,”Kamu bukannya tahu aku sedang mabuk? Kamu bukannya membantuku terlebih dahulu, malah memilih untuk mengurus dirimu sendiri. Saat aku ingin keluar dari toilet pun kamu tidak membantuku membuka pintu. Untuk apa aku mempekerjakan orang sepertimu?”

Sponsored Ad

Yue Yunpeng merasa sangat sedih, bingung dan tak tahu harus bagaimana lagi. Beruntung tidak lama kemudian Yue Yunpeng bisa mendapat pekerjaan baru sebagai kasir di sebuah kedai mie. Yue Yunpeng adalah karyawan yang rajin. Setiap bulan gajinya yang sebesar 1000 RMB (sekitar 2 juta rupiah) pun akan langsung dikirimkan untuk keluarga di kampung halaman.

Setahun kemudian, karena terlalu giat bekerja dan tidak menjaga kondisi fisik, Yue Yunpeng pun jatuh sakit. Walau demikian, ia tetap masuk kerja. Hanya saja karena sedang dalam kondisi tidak prima, Yue Yunpeng kemudian melakukan kesalahan yang akhirnya membuat dirinya salah menghitung biaya makan pelanggan. Pelanggan yang tidak terima pun memarahinya dengan kasar. Tidak ingin masalah berbuntut panjang, Yue Yunpeng akhirnya mengatakan,”Sebagai permintaan maaf, Anda tidak perlu membayar. Biar aku saja yang membayar.”

Sponsored Ad

Yue Yunpeng akhirnya harus merogoh kocek sebesar 352 RMB (sekitar 700 ribuan rupiah). Walau sudah bertanggung jawab atas kesalahannya, tapi atasan nampaknya tetap tidak bisa mentolerir kesalahan yang telah dilakukan. Yue Yunpeng akhirnya harus kehilangan pekerjaan lagi.

Setelahnya Yue Yunpeng bersama dengan temannya kembali ke Beijing dan bekerja di sebuah perusahaan pengelasan listrik. 2 bulan kemudian, Yue Yunpeng mengalami alergi kulit dan batuk terus-menerus. Yue Yunpeng pun muntah-muntah, dalam sekejap Yue Yunpeng mengalami sakit yang begitu parah yang bisa saja membuatnya kehilangan nyawa. Yue Yunpeng lalu mengundurkan diri dari pekerjaannya dan setelah sehat kembali, Yue Yunpeng bekerja menjadi pegawai restoran.

Sponsored Ad

Walau kali ini bekerja di restoran yang cukup mewah dan gajinya pun besar, tapi Yue Yunpeng merasa bahwa dirinya tidak bisa hanya selalu menjadi pegawai. Ia harus belajar hal baru baru bisa mengangkat derajat hidupnya. Beruntung pada tahun 2003, ada seorang tamu yang melihat Yue Yunpeng kemudian berkata,”Aku lihat ekspresi mukamu sangat kaya dan suaramu juga unik. Aku kenalkan pada seniman Xiang Sheng bernama Guo Degang. Kamu bisa belajar banyak hal darinya, bagaimana? Apa kamu mau?”

Sponsored Ad

Yue Yunpeng awalnya tidak begitu tertarik dengan kesenian Xiang Sheng, namun ia berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba terlebih dahulu. Pada awalnya Guo Degang tidak setuju untuk menerima Yue Yunpeng sebagai muridnya, mengingat Yue Yunpeng sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melakukan seni Xiang Sheng.

Yue Yunpeng kemudian sering melihat penampilan Guo Degang dan perlahan-lahan membuatnya jatuh hati pada kesenian ini. Akhirnya Yue Yunpeng mencoba ‘merayu’ dan mengambil hati Guo Degang. 3 bulan kemudian, Guo Degang akhirnya luluh dan menerima Yue Yunpeng menjadi muridnya. Setelah belajar beberapa lama, Guo Degang mengatakan bahwa dirinya akan memberikan upah sebesar 50 RMB (sekitar 100 ribu) setiap minggunya.

Yue Yunpeng merasa bahwa jumlah itu sangat kecil dan tidak bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia pun sempat terpikir untuk lebih baik kembali menjadi pegawai saja. Setidaknya setiap bulan memiliki pendapatan tetap. Namun, setelah dipikir lebih dalam, Yue Yunpeng menyadari bahwa jika ia serius menggeluti bidang ini, ia bisa menjadi seorang seniman sejati. Ia bisa menjadi orang terkenal, namun jika ia menjadi pegawai, sampai kapanpun dia hanya akan menjadi pegawai saja.

Yue Yunpeng kemudian meneguhkan hati dan bertekad akan mempelajari kesenian ini dengan sebaik mungkin. Ia rajin melihat pertunjukkan seniman-seniman Xiang Sheng papan atas dan mencari referensi-referensi yang bisa meningkatkan kemampuannya. Di tahun 2005, Yue Yunpeng akhirnya mendapatkan kesempatan untuk tampil di atas panggung. Hanya saja, karena terlalu grogi, Yue Yunpeng lupa ingin membawakan lawakan seperti apa dan membuatnya harus disoraki dan disuruh turun oleh penonton. Hal ini membuat Guo Degang tidak memberikan Yue Yunpeng kesempatan tampil lagi selama 6 bulan lamanya.

Dari sana Yue Yunpeng semakin terpacu untuk terus meningkatkan kemampuan dirinya. Ia yakin bahwa kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil. Terbukti, di tahun 2006 Yue Yunpeng berhasil membawakan 5 karya Xiang Sheng yang menggelitik perut penonton. Di tahun 2008, Yue Yunpeng kembali mendapat cobaan. Kedua orang tuanya memaksanya segera pulang ke rumah dan menikah. Mereka merasa bahwa perjuangan Yue Yunpeng belajar Xiang Sheng sudah hampir 5 tahun ini akan percuma. Tapi, Yue Yunpeng tidak mau menyerah dan menuruti kedua orang tuanya begitu saja. Ia masih ingin memperjuangkan cita-citanya dan membuktikan diri pada orang-orang, bahwa dia mampu!

Tahun 2009, Yue Yunpeng terus menunjukkan perkembangan pesat dan Guo Degang memberi kesempatan tampil lebih banyak untuknya. Kerja keras Yue Yunpeng mulai terbayar saat dirinya akan menggelar pertunjukkan di Great Hall of The People pada tahun 2010. Kedua orang tua pun merasa sangat bahagia dan bangga atas pencapaian anaknya itu.

Karir Yue Yunpeng semakin meningkat dan Yue Yunpeng pun menemukan wanita pujaan hatinya, Zheng Min. Mereka berdua menikah di tahun 2011 dan semakin besar dana pesta pernikahan yang meriah disponsori oleh Guo Degang.

Yue Yunpeng pun semakin lama semakin populer dan sekarang ini sudah dianggap sebagai salah satu seniman Xiang Sheng terbaik, bersama dengan sang guru yaitu Guo Degang. Namun, Yue Yunpeng mengatakan bahwa dalam hidupnya ini ada satu hal yang membuat dirinya sangat menyesal, yaitu ia tidak bisa bertemu dengan ayahnya untuk terakhir kali. Saat sang ayah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, Yue Yunpeng tengah menjalani pertunjukkan di Jerman. Ia tidak bisa pulang tepat waktu dan hal ini membuatnya sangat sedih.

Yue Yunpeng berjanji kalau dirinya akan menjaga sang ibu dengan baik. Sekarang dirinya sudah menjadi ‘pria sejati’ yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga, Yue Yunpeng berdoa agar sang ayah bisa beristirahat dengan tenang dan biar semuanya sekarang ini ditanggung oleh Yue Yunpeng. Di tahun 2015, Yue Yunpeng membelikan sebuah rumah untuk ibu tercinta.

Kisah perjuangan Yue Yunpeng ini membuat jutaan orang merasa salut padanya. Sebagai manusia, kita harus bersikap seperti Yue Yunpeng. Jangan mudah putus asa dan bekerja keras dalam mewujudkan mimpi. Sekali lagi diingat bahwa SEMUA ORANG BISA SUKSES! Jadi, jangan pernah menyerah mewujudkan mimpi ya!


Sumber: Moneyaaa

Kamu Mungkin Suka