Ia Menunggu "Suaminya" Selama 77 Tahun. Tak Disangka, "Endingnya" Bikin Nangis!

Bagi orang zaman sekarang, mungkin bakal sulit membayangkan bahwa zaman dulu ada orang rela menunggu seseorang seumur hidupnya!

Untuk kisah menunggu cinta, sebagian besar dari kita melihatnya lewat film dan kenyataannya itu sangat jarang terjadi. Tapi, zaman perang dunia dulu, ada seorang wanita yang menunggu suaminya selama 77 tahun! Kemudian, ia menyebrangi lautan hanya untuk melihat tabel kenangan dari suaminya. Wanita ini adalah Zhang Shuying.

Sponsored Ad


Waktu berputar ke tahun 1935, Zhang Shuying berkenalan dengan seorang tentara militer yang gagah dan tampan. Setelah bertemu, mereka jatuh cinta dan akhirnya menikah. Tentara ini bernama Zhong Chongxin.

Sejak saat itu, ia mengikuti suaminya ke Nanjing. Pada hari biasa, Zhong Chongxin selalu mengobrol kepada Zhang Shuying tentang ambisinya untuk melindungi negaranya. Sebagai keluarga dari tentara militer, Zhang Shuying juga sulit menghindari kekhawatirannya terhadap keselamatan suami. Mereka selalu menjalani hari-hari bersama dengan sebaik mungkin. Pada tahun 1937, karena perang semakin mengkhawatirkan, Zhong Chongxin mendapat perintah mendesak untuk berangkat ke Shanghai. Siapa sangka, ini sebenarnya adalah perpisahan yin dan yang.

Sponsored Ad


Agar suaminya bisa tenang berada di baris depan pertempuran, Zhang Shuying dan ibu mertuanya mundur ke belakang. Namun, hari demi hari pertempuran semakin menjadi, semakin ganas, Zhang Shuying kehilangan kabar dari suaminya. Dia cuma tahu bahwa pasukan suaminya berpartisipasi dalam perang pertahanan Nanjing.

Tujuh tahun kemudian, Zhang Shuying bertemu dengan Fang Weixin, kawan seperjalannya Zhong Chongxin. Dengan bantuan Fang Weixin, Zhang Shuying menerima surat dari komandan militer yang menyatakan bahwa suaminya sudah gugur Pesan itu membuat Zhang Shuying patah hati dan ibu Zhong Chongxin sedih. Tak lama kemudian, ibunya menghebuskan nafas terakhirnya.

Sponsored Ad


Kemudian, ketika perang saudara pecah, keluarga Zhang Shuying harus pindah ke Taiwan karena berbagai alasan, tetapi Zhang Shuying memilih untuk tetap tinggal karena rumah suaminya ada di sini. Setelah waktu yang lama, banyak orang melihat Zhang Shuying sendirian, banyak yang mencomblanginya, tapi dia selalu menolak. Kemudian, dia menikahi suami keduanya, Li Ziqing, dan melahirkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, tetapi dia tidak pernah mengatakan masa lalunya ini.

Sponsored Ad

Setelah 5 tahun kepergian Li Ziqing, satu-satunya harapan Zhang Shuying adalah untuk mengetahui dimana tempat peristirahatan terakhir suaminya, Zhong Chongxin. Jadi, dia menceritakan hal ini kepada anaknya supaya bisa dibantu.


Setelah beberapa kali pencarian, anak-anak akhirnya mengetahui bahwa tablet Zhong Chongxin berlokasi di Taiwan. Zhang Shuying yang sudah berusia 90 tahun ini memaksa untuk pergi melihat pengorbanan suaminya, anaknya tidak bisa menahannya, hanya bisa membantunya.

Sponsored Ad

Pada tahun 2014, Zhang Shuying sampai di Taipei dan akhirnya melihat orang yang membuatnya menunggu selama ini. Ia pun menangis keras, "aku gak rela melihatmu, demi kamu, air mataku sampai kering." Dia membelai tabel kenangan Zhong Chongxin, "aku gak bisa menetap disini, kalau aku masih hidup, aku pasti akan menemuimu terus! Tapi, jika tubuh ini tak mengizinkan, biarkan kita bertemu di dunia lain."

Sumber: lookingforward

Kamu Mungkin Suka