Ibu Ini Mendidik Putranya Untuk "Tidak Berbagi". Saat Tahu "Alasannya", Netizen Setuju!

Waktu kecil pasti kita sering diberitahu oleh orangtua untuk berbagi dengan yang lain

Jika punya mainan bagus, sebaiknya dibagi dan bermain bersama, dengan begitu baru bisa gembira

Sponsored Ad

Terkadang, jika kita tidak mau berbagi, beberapa orangtua memberikan "pelajaran" dan mengatakan bahwa kita tidak boleh pelit

Namun berbeda dengan ibu yang satu ini...

Sponsored Ad

Pada hari itu, ibu asal Amerika ini membawa putranya, Carson ke taman dekat rumahnya dan mencari putri temannya untuk bermain bersama. Ketika Carson sedang bermain dengan mainan kesayangannya, tiba-tiba 6 anak laki-laki datang dan mengelilingi Carson. Hal itu membuat Carson merasa takut, ia kemudian memegang mainannya erat-erat dan melihat ibunya.

Sang ibu yang tahu dari gerak-gerik Carson yang tidak ingin berbagi, tidak seperti kebanyakan orangtua, ia malah berkata kepada putranya itu: "Tidak perlu memaksakan diri untuk berbagi. Jika tidak ingin, langsung katakan ‘tidak’, tidak perlu basa-basi"

Sponsored Ad

Mendapat dukungan dari sang ibu, Carson akhirnya dengan tegas menolak anak-anak yang berusaha mengambil mainannya itu. Siapa sangka, anak-anak itu bukannya menerima, malah berlari sambil mengeluh karena tidak dipinjami mainan oleh Carson.

Melihat hal itu, ibu Carson membela anaknya dengan berkata: "Carson tidak ingin berbagi dengan kalian, dan ia telah menolak. Jika ia merasa ingin berbagi, maka ia akan membagi"

Hal itu pun langsung mendapatkan tatapan sinis dari orangtua lain yang ada di sana. Bahkan ada yang merasa bahwa ibu Carson menolak dengan "kasar"

Sponsored Ad


Setelah pulang dari taman, ibu Carson kemudian menjelaskan permasalahan di taman tadi. Ia menggunakan sandwich sebagai perumpamaan.

"Sebagai orang dewasa, jika saya berjalan di taman dan sedang makan sandwich, lalu tiba-tiba beberapa orang asing datang dan meminta saya membagi sandwich tersebut, apakah saya akan memberikannya?"

"Tentu saja saya akan menolaknya. Lalu apakah orang asing itu marah?... Tidak!"

Lagipula, setelah dipikir-pikir sebenarnya "siapa yang tidak sopan?"

Sponsored Ad

Begitu juga dengan permasalahan Carson, siapa yang tidak sopan, Carson yang tidak ingin berbagi mainan kepada orang asing atau orang asing yang tiba-tiba ingin mainan Carson?

Konsep pemikiran ini ada benarnya dan akhirnya mendapatkan banyak dukungan dari orangtua. Jika dilihat dari sudut pandang orang dewasa, berbagi mainan kepada orang lain adalah hal yang seharusnya. Tapi jika dilihat dari sudut pandang sang anak, ia akan merasa seakan-akan orang lain telah merebut mainannya (karena ia merasa tidak ingin berbagi)

Sponsored Ad

Itulah yang ingin disampaikan oleh ibu Carson, dimana seseorang harus tahu bagaimana mengatakan tidak, dan tahu batasan untuk melindungi dirinya sendiri.

Carson bukan anak yang egois, ia rela berbagi mainan dengan temannya, hanya saja ia tidak ingin berbagi dengan orang asing yang tidak ia kenal

Sponsored Ad

Di akhir postingan itu, ibu Carson juga memberitahu semua orangtua: "Jika lain kali anak Anda mengeluh karena ada anak yang tidak mau berbagi dengannya, tolong diingat bahwa di kehidupan dunia ini, bukan kewajiban orang lain memenuhi keinginan kita. Menyerahkan barang milik pribadi demi menyenangkan orang lain, bukanlah cara yang baik"

Ketika postingan ini tersebar, ada pro dan kontra mengenai cara mengajar ibu Carson ini.

Sponsored Ad

Beberapa netizen yang tidak setuju mengatakan bahwa ibu Carson ini telah mengajarkan anaknya untuk bersikap egois.

Namun, tentu saja lebih banyak orang yang setuju dengan pemikiran tersebut. Bahkan beberapa netizen mengatakan:

Sponsored Ad

"Ia bukan mengajarkan anaknya untuk tidak berbagi, tapi karena anaknya membawa mainannya itu untuk berbagi dengan temannya dan bukan dengan orang asing yang tiba-tiba datang, caranya ini bener banget!"

"Anak-anak berbagi fasilitas publik, seperti wahana, perosotan dan ayunan adalah hal yang wajar. Tapi mainan itu adalah miliknya, sama seperti pakaian dan sepatunya, yang ia tidak perlu membagikan barang pribadinya dengan orang tak dikenal"

Sebenarnya, jika ada "paksaan", maka yang pasti itu bukanlah arti berbagi yang sesungguhnya. Jika anak tidak diajari melindungi hak dan kepentingannya, diminta untuk membagi mainannya, lalu bagaimana saat ia tumbuh dewasa nanti?

Berikan seorang anak pilihan untuk berbagi dengan siapa ia mau berbagi dan sepenuhnya memberikan keputusan kepada mereka tanpa memaksa

Jika anak tidak diajari cara yang benar dalam berbagi dan berinteraksi dengan orang lain, maka mereka malah akan sering mengatakan dan meminta kepada orang lain apa yang bukan menjadi haknya. Permasalahan ini terlihat sederhana, namun sebenarnya ini adalah salah satu aspek pendidikan yang tidak bisa diabaikan

Dari kecil, seorang anak harus sudah diajarkan bagaimana cara mempertahankan diri dan mengatakan "tidak" kepada orang lain jika ia tidak ingin. Jangan gunakan paksaan, karena hal itu dapat melukai harga diri mereka

Beberapa hal yang tidak penting di mata orang dewasa, mungkin penting di mata anak-anak. Ketika orangtua tidak menghargai pilihan anak untuk tidak mau berbagi, dan malah memaksanya, maka ia akan bertumbuh menjadi anak yang akan melayani dan menomor satukan orang lain dibanding dirinya sendiri, yang paling parahnya membuatnya menjadi anak yang tertindas

Saat mengajari anak untuk berbagi, pastikan untuk memberitahu anak bahwa berbagi adalah hal yang menyenangkan, tapi Anda juga harus menekankan bahwa ia memiliki hak untuk mengatakan "tidak"

Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Yuk like, share dan komen artikel ini!

Sumber: fun01

Kamu Mungkin Suka