Namaku Lili, aku adalah gadis yang sangat pendiam. Aku adalah anak tunggal di rumah, dan sampai umur 28 aku belum pernah berpacaran dengan seorang pria.
Namun di musim panas kali ini berbeda, aku bertemu dengan Karel melalui media sosial.
Setelah melihat foto-fotonya, aku merasa dia adalah pria yang tampan. Ia tidak pandai bergombal, dan ia tidak memiliki banyak pengalaman cinta.
Setelah kami berbicara secara intens, aku merasa cocok dengannya, dan kami pun jadian. Walaupun kami tinggal di kota berbeda, tapi LDR tidak menjadi masalah buat kami.
Setiap hari, melalui chatingannya ia mampu membuatku tertawa.
Ia juga adalah pria yang romantis, karena ia sering mengirim bunga untukku.
Tidak peduli seberapa larut malam aku tidur, ia pasti akan menungguku tertidur baru ia tidur.
Sebulan kemudian akhirnya ia datang ke kotaku dan kami akan bertemu untuk pertama kali. Dan ternyata ia jauh lebih tampan dari fotonya!
Hari itu kami makan bersama, belanja, dan aku membelikan banyak hadiah mahal untuknya.
Pada waktu itu aku berpikir bahwa dialah pria yang terbaik untukku.
Kemudian karena ia akan kembali ke kotanya, aku memasukkan sejumlah uang ke kantung bajunya.
Karena ayahku sendiri adalah bos kontruksi, aku sendiri memiliki penghasilan yang tidak sedikit. Makanya selama ia adalah orang yang tepat, aku tidak sungkan untuk membagikan hartaku padanya.
3 Bulan kemudian, ia datang kembali ke rumahku sambil membawa orangtuanya.
Aku sangat senang, tidak menyangka ia akan segera menikahiku begitu cepat. Aku juga sudah tidak sabar membangun sebuah keluarga yang hangat dan bahagia.
Namun tanpa diduga, sehari setelah kedatangan keluarga Karel ke rumah, jutaan uang tunai milik ayah hilang!
Aku pun mulai mempunyai firasat tidak enak, tapi aku tetap memilih untuk mempercayai pacarku sendiri.
Ayah pun segera mengecek siapa pelakunya dari CCTV. Dan ternyata benar, Karel tertangkap kamera sedang menyelinap ke kamar ayah.
Aku pun segera menghubungi Karel, namun teleponnya tidak bisa dihubungi. Semua jenis kontak apapun, Karel malah menghilang begitu saja.
Saat itu isi kepalaku seperti mau pecah, aku menyesal! Aku seperti membawa serigala masuk ke dalam rumahku. Pacar online seperti ini memang perlu diwaspadai.
aku merasa bodoh, aku juga merasa terburu-buru dan polos dengan namanya cinta.
Pria sebenarnya pandai berkamuflase,
Bukan tugas mudah bagi wanita untuk memahami pria sebelum menikah.
Butuh satu malam bagi wanita memahami pria,
Butuh seumur hidup bagi pria untuk memahami wanita.
Sumber: Micelle
