Mertua Menuduhku Mencuri Perhiasannya, Aku pun Melakukan "Hal" yang Bikin Ia Menyesal!

Mertua menuduhku mengambil perhiasannya di depan semua orang…


Namaku Santi, tahun ini aku berusia 26 tahun. Aku berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ketika aku jatuh cinta dengan suamiku, mertuaku tidak senang. Katanya aku tidak pantas bersama dengan anaknya. Suamiku mempunyai satu kakak laki-laki yang sudah mempunyai istri bernama Daisy. Akan tetapi, mertuaku sangat suka kepada Daisy karena dia lahir dari keluarga kaya.

Meski mertua tidak suka kepadaku, tetapi suamiku bersikeras ingin menikahiku. Hubungan kami terlalu dekat sehingga mertua tidak punya pilihan selain menyetujui. Setelah menikah, mertuaku selalu mengawasiku seakan-akan aku adalah seorang pencuri. Dia juga sering menyindirku. Rasanya benar-benar tidak enak.


Daisy juga suka ikut-ikutan menyindirku, katanya aku tidak bisa mengurus rumah dengan baik. Dia juga mengatakan bahwa rasa masakanku seperti tanah.

Daisy dan mertua suka cari gara-gara denganku. Ada suatu kali ketika suamiku harus berdebat dengan mertua selama hampir sejam. Aku berkata kepada suamiku untuk berhenti berdebat. Aku bisa menahan semua ini.

Untuknya, ayah mertuaku datang membelaku, bahkan berkata kalau masih seperti ini dia akan pindah rumah. Menurutku lebih baik aku dan suami saja yang pindah.


Sejak saat itu, ibu mertuaku berubah banyak. Tetapi dia masih sering mencari-cari kesalahanku. Ada suatu hari ketika aku merasa tidak enak badan dan minta pulang lebih awal. Baru saja masuk ke rumah, aku melihat mertua dan Daisy sedang di dalam kamarku. Aku bersembunyi untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan.

Mereka memasukkan suatu barang ke dalam laciku kemudian tersenyum sinis. Aku terkejut dan segera keluar dari rumah.

Aku sudah tidak tahan lagi, kali ini aku tidak mau dikerjai seperti itu lagi. Kalau tadi aku tidak pulang, aku tidak tahu kebohongan apa yang akan mereka katakan. Aku pun tersenyum karena aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan.


Malam itu, aku pulang, memasak dan mencuci piring. Tiba-tiba aku mendengar ibu mertua berteriak bahwa kalung berliannya sudah hilang. Aku keluar dari dapur dengan wajah terkejut. Melihat hal itu, ibu mertua segera menuduhku mencurinya.

Aku berkata bahwa aku tidak mengambilnya. Pada saat ini, Daisy juga sudah mulai mencercaku. Katanya dia melihatku menyelinap ke kamar ibu mertua hari ini. Ibu mertuaku langsung datang untuk menamparku, untungnya responku cepat dan berhasil menghindar. Suamiku pun datang dan membelaku. Katanya kalau ada masalah, bicara baik-baik saja, gak usah main tangan.

Daisy segera masuk ke dalam kamarku dan menggeledah kamarku. Aku segera menghentikannya dan berkata, "Kalau bukan aku yang ambil, aku minta satu kondisi. Semuanya harus setuju." Mereka semua pun mengangguk tanda setuju.

Daisy dan ibu mertua langsung menuju ke arah laciku dan menemukan kalung berlian tersebut. Daisy masih dengan angkuh berkata, "Memang kamu pencurinya."


Aku langsung berkata, "Masih ingat kan kalian akan menyetujui persyaratanku kalau aku bisa buktikan bukan aku yang mengambil kalung itu."

Ayah mertuaku mengangguk-ngangguk.

Aku segera mengeluarkan ponsel dan menunjukkan video ibu mertua dan Daisy menyelinap ke dalam kamar, membuka laci, dan memasukkan kalung berlian ibu mertuaku.

Semua orang langsung terkejut, ibu mertua segera meminta maaf sambil menangis. Aku hanya bisa berkata kalau waktu itu aku tidak pulang ke rumah, mungkin hari ini aku sudah dituduh habis-habisan. Pada akhirnya, aku pun meminta untuk pindah dari rumah tersebut dan hidup pisah dari mereka.

Dan inilah awal mula kehidupan bahagia dengan suamiku.

Sumber: twgreatdaily

Kamu Mungkin Suka