Rumah adalah tempat kediaman yang membuat pemiliknya merasa aman. Karena itulah, tidak jarang orang membangun rumah dengan begitu indah dan nyamannya
Michael Reynolds adalah seorang arsitek Amerika yang dikenal tidak pernah membangun "rumah yang normal". Alasannya karena ia membangun rumah dengan memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan
Sponsored Ad
Pada tahun 1969, Michael lulus dari Universitas Cincinnati. Pada tahun 1971, tesisnya diterbitkan dalam Architectural Record dan di tahun berikutnya ia mulai membagun rancangan rumah pertamanya, yang terbuat dari limbah bahan daur ulang seperti minuman kaleng aluminium, botol plastik, dan ban karet bekas
Sponsored Ad
Yang Michael inginkan tidak hanya membangun rumah, namun juga ingin mengeksplorasi cara hidup yang baru, dimana dapat berguna dengan baik untuk seluruh umat manusia
Sebenarnya, dari kecil Michael adalah orang yang penurut. Namun, sekarang setelah ia menjadi arsitektur, ia seakan "memberontak" dan tidak mendengarkan pendapat orang lain
Sponsored Ad
Michael menerapkan pemikiran dan ide-idenya dengan membangun rumah pertamanya "Thumb House". Jika dilihat dari luar, mungkin tidak ada yang aneh, tapi saat melihat bagian dalamnya, sebenarnya ia menggunakan kaleng-kaleng bekas yang dipasang di atap, untuk menghemat energi dan melindungi lingkungan
Sponsored Ad
Sejauh ini, rumahnya itu telah berdiri selama lebih dari 40 tahun dan masih sangat kuat dan bagus
Inspirasi membangun rumah dari sampah berasal dari ajaran ayahnya, setiap kali ada botol kaca di rumah, ia akan mengumpulkan dan menggunakannya suatu saat nanti. Barang-barang yang dianggap sampah oleh banyak orang, adalah barang yang berharga bagi Michael
Sponsored Ad
Keberhasilan pembangunan "Thumb House" belum akhirnya, Michael bahkan melengkapi rumah rancangannya dengan sistem Biotektural. Sistem ini memberikan resapan air serta sirkulasi pada tanaman di sekitar rumah. Sehingga penghuni tidak harus menyiram atau menyimpan air khusus untuk tanaman
Sponsored Ad
Selain itu, Michael juga melapisi atap rumah dengan bahan yang mampu menangkal panas. Pada musim panas, bangunan memiliki tirai khusus yang bisa menghalangi masuknya cahaya ke dalam
Lalu pada bagian belakang rumah, terdapat tumpukan ban bekas. Penempatan ban ini bukan tanpa alasan. Material ini berguna untuk menyerap hawa panas dari dalam ruangan, dengan menyalurkannya keluar melewati saluran
Sponsored Ad
Pada bagian depan, terdapat taman khusus yang dilengkapi dengan tempat penyimpanan air. Rumah ini juga mempunyai panel surya sebagai sumber energi bangunan.
Sponsored Ad
Jika dilihat, rumah rancangan Michael ini juga begitu indah dengan warna-warni dari botol kaca yang mengelilingi bagian samping rumah
Ketika pertama kali memasuki rumah rancangannya ini, ia begitu bersemangat dan merasa tidak ada yang lebih baik dari ini. Dan yang lebih hebatnya lagi, ia tidak perlu membayar uang listrik!
Sponsored Ad
Beberapa fakta menunjukkan bahwa rumah ramah lingkungan seperti ini sangat bagus, bahkan koran New York Times mengutip ceritanya dan banyak orang tertarik untuk membangun rumah seperti itu
Meski begitu, ada saja orang yang memberikan kritikan. Namun, hal tersebut tidak menurunkan semangat Michael dan perusahaannya, Eartship Biotecture, mengembangkan rumah ramah lingkungan, bahkan mereka telah mengembangkan rancangannya di berbagai penjuru dunia dengan harga terjangkau
Demi melindungi rancangannya itu, lisensi arsitek milik Michael dicabut. Selama beberapa tahun ia terlihat dengan gugatan dan dipaksa untuk menghentikan kreasinya itu. Namun, ia tidak pernah menyerah
Semoga kisah Michael ini bisa menginspirasi ya!
Sumber: story543