Awalnya Ia Diejek dan Disebut Bocah Aneh, Namun Siapa Sangka Karena Hal Ini Akhirnya Semua Orang Mau Berteman Dengannya

Banyak orang masih sulit menerima perbedaan, khususnya jika itu menyangkut suku, agama, dan budaya. Perbedaan membuat kesulitan seseorang untuk memulai pertemanan, inilah yang dirasakan Haikal. Ia baru memulai pendidikan sekolahnya dan seharusnya mendapatkan teman baru. Namun tidak ada yang mau berteman dengan Haikal karena ia terlihat berbeda dengan yang lain.

Haikal terlahir dari seorang ibu Chinese sedangkan ayah Malaysia. Sehari-hari ia berbahasa Inggris, ia tidak mahir berbahasa Melayu atau Mandarin. Saat Haikal memperkenalkan diri pada kedua teman Chinese-nya, ia malah diejek karena ia tidak bisa berbahasa Mandarin dan memplesetkan namanya menjadi hakka mee.

Sponsored Ad

Awalnya, Haikal tidak begitu sadar bahwa mereka tidak mau berteman dengannya. Namun ia menyampaikan kepada ayah dan ibunya agar diajari bahasa Mandarin. Tapi ternyata dua orang temannya yang asli Malaysia juga menolak berteman dengan Haikal. Ketika semua temannya bermain, Haikal diacuhkan.

Sponsored Ad

Sebab kamu ini aneh,” ucap Danish, asli Malaysia. “Itu karena kamu makan masakan Chinese. Selalu berbahasa Inggris,” timpal Faizal. “Coba kamu pakai bahasa Malaysia, supaya kamu bisa bermain dengan kami,” ucap Danish lagi. “Iya memang kamu dari orang barat? Pakai bahasa Inggris terus. Bikin kesal saja,” ucap Faizal.

Haikal semakin heran dengan perkataan mereka semua ditambah kedua teman yang keturunan Chinese mengejek dirinya juga. Akhirnya Haikal tak tahan dan amarahnya meledak. Akibatnya kelima bocah ini dihukum karena membuat kegaduhan di kelas. Kejadian ini sampai di telinga ayah Haikal dan menyebabkan kesalahpahaman.

Sponsored Ad

Ayah Haikal malah memarahi Haikal karena dianggap telah membuat keributan dengan orang lain dan meminta Haikal meminta maaf kepada teman sekelasnya. Namun ibu Haikal langsung menjelaskan bahwa Haikal kesulitan mendapatkan teman karena identitasnya berbeda dari yang lain. Ia tidak mempunyai pilihan untuk memilih salah satunya karena memang ia terlahir dari orangtua yang berbeda budaya.

Sponsored Ad

Akhirnya ayahnya menjelaskan bagaimana ibunya dulu kesulitan beradaptasi ketika baru mengenal ayahnya namun semuanya bisa dilewati. Keesokan harinya, Haikal kembali diejek oleh teman-temannya. Namun ia berusaha tidak marah dan mendekati mereka, “Sebenarnya, saya gak aneh. Saya Melayu seperti papa dan Chinese seperti ibu saya.

Bahasa Melayu saya memang gak bagus dan saya juga gak bisa bahasa Mandarin. Saya minta maaf karena kegaduhan kemarin. Tapi kalau kamu beritahu nama kamu, saya bisa jadi teman kamu,” ucap Haikal sambil menyodorkan hakka mee yang dimasak ibunya untuk mereka berempat. Pada akhirnya Haikal bisa berteman dengan mereka dan tidak disebut aneh lagi.

Sponsored Ad

Perbedaan ada agar kita dapat memahami satu sama lain. Jika kita merangkul perbedaan itu, kita menyambut dunia yang penuh warna dan budaya maka hidup kita akan lebih berwarna dan berharga.


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka