Belum lama ini, Wang baru saja cerai dengan istrinya. Alasannya, karena mereka setiap hari ribut. Wang berpikir lebih baik berpisah saja, jadi tidak perlu tau siapa yang benar dan siapa yang salah.

Saya pun ikut merasa kasihan padanya, tapi juga tidak bisa membantu. Di dunia ini tidak ada suami istri yang tidak ribut. Pernikahan adalah proses dimana dua orang saling berpelukan tumbuh dewasa. Dalam proses ini, gesekan yang terjadi adalah hal normal.

Saat suami istri bertengkar, seringkali saling tidak ada pengertian. Wanita tidak mengerti pemikiran pria dan pria tidak mengerti permintaan wanita. Jika ingin pernikahan itu langgeng, kamu perlu memahami apa yang ada di pikiran pasangan ketika bertengkar.

Dalam pernikahan, sekitar 90% pertikaian antara suami istri itu berasal dari perbedaan pemikiran. Pria adalah makhluk yang rasional dan selalu memikirkan segala sesuatu berdasarkan logika. Sedangkan, wanita itu sangat emosional. Semua pemikiran didasarkan atas perasaan.

Wang dan istrinya pernah berantem besar hanya karena sebuah iPad. Waktu itu, karena Wang sering melakukan perjalanan bisnis, istrinya berpikir bahwa setiap kali pergi pasti membawa laptop yang tebal dan berat, jadi istrinya diam-diam beli iPad untuk diberikan ke suaminya. Waktu menerima hadiahnya, Wang sangat senang, tapi dalam hatinya berpikir bahwa istrinya cukup boros.

Gak berapa lama kemudian, pekerjaan Wang berubah dan tidak membutuhkan iPad lagi. Dia pun berpikir daripada iPad nya di rumah saja makan listrik, lebih baik dijual.

Ini pun langsung jadi masalah besar dalam rumah tangganya. Istrinya bertanya padanya, "kenapa kamu jual hadiah dariku?" Wang menjawab, "waktu itu kamu boros banget sih, padahal barang itu gak terlalu dibutuhin, jadi lebih baik aku jual supaya ada sedikit pemasukan."

Di mata Wang, iPad hanyalah sebuah benda, kalau gak dijual, jadinya boros dan dia berpikir bahwa ucapan istrinya sedikit tidak masuk akal.

Tapi, di mata istrinya, iPad adalah barang yang ia persiapkan dengan hati-hati yang menunjukkan cintanya pada suami, tapi suaminya malah menjualnya dengan mudah, jadi seperti tidak menghargai pemberiannya. Jadi, ia berpikir bahwa Wang kurang mencintainya.

Di akhir pertengkaran, keduanya tidak mendapatkan hasil apapun, perasaan di antara keduanya pun berkurang banyak.

Lihat, semua hanya karena perbedaan pemikiran antara pria dan wanita.

Ketika wanita menghadapi masalah, mereka selalu menggunakan perasaan mereka untuk membuat penilaian. Dan pria cenderung melihat masalah dengan cara yang lebih obyektif, tapi penilaian mereka tidak didasarkan atas perasaan.

Dalam pernikahan, ketika dua orang berselisih, yang paling penting bukanlah siapa yang benar dan siapa yang salah, tapi saling pengertian dan toleransi. Cobalah berdiri di atas pandangan orang lain untuk mempertimbangkan sesuatu.

Bahtera rumah tangga yang dibangun bertahun-tahun, suami istri harus selalu ingat awal mereka bisa sampai seperti ini itu tidak lah mudah. Harus saling menghargai, jangan hanya karena satu masalah tidak diselesaikan sampai mengancam kebahagiaan dalam hidup.

Sumber: aboutlove