Pria Ini Menempatkan Etalase Kosong di Pinggir Jalan, Siapa Sangka Alasan Dibaliknya Sungguh Menggetarkan Hati

Saat berselancar di media sosial facebook, Rochsan Rudyantho A (59) mendapati sebuah foto yang menampilkan etalase bertuliskan "tempat nasi gratis". Rochsan mendapati foto itu pada  17 Oktober 2018. Kendati demikian, dia tak mengetahui berasal dari daerah mana lokasi "tempat nasi gratis" itu.

Akhirnya, setelah membaca penjelasan dari foto tersebut, Rochsan akhirnya tertarik untuk menghadirkannya di Bandung. Maka dinamailah Tempat Nasi Gratis Bandung Etalase "tempat nasi gratis" atau TNG merupakan sebuah wadah di mana setiap orang, tak terbatas dari kalangan apapun, bisa mengisi atau menyimpan makanan di dalamnya.

Sponsored Ad

 

Selain itu, makanan dan minuman hasil donasi yang sudah tersedia di etalase pun bisa diambil secara gratis oleh siapapun. "Awalnya ada satu teman saya dia posting di facebook (tentang TNG), kemudian saya share ke teman-teman, saya berpikir, kayaknya kalau dibikin di Bandung bagus nih menginspirasi sekali. Ternyata direspons sama teman-teman saya, ujar Rochsan saat ditemui Tribun Jabar di sekitaran Jalan Batik Kumeli, Sukaluyu, Kota Bandung, Rabu (7/11/2018).

Sponsored Ad

 

Bukan tanpa alasan dia tertarik dengan konsep TNG tersebut. Rochsan mengatakan, TNG memiliki konsep yang berbeda dengan berbagi nasi atau makanan secara gratis. "Saya melihat ini sesuatu hal yang baru, kemudian saya suka dengan tagline-nya, "siapapun boleh mengambil siapapun boleh mengisi". Artinya beda dengan dengan orang yang membagikan nasi," ujarnya.

Akhirnya, pada tanggal 25 Oktober 2018, Rochsan bersama dengan 10 orang temannya membuat dua etalase TNG.

Sponsored Ad

Satu ditempatkan di Jalan Burangrang, Kota Bandung, satu lagi ditempatkan di Jalan Wangsaniaga Kulon Tatar Wangsakerta, Kotabaru Parahyangan, Bandung Barat. "Itu harga satu lemari atau etalasenya Rp 1,7 juta, jadi satu orang patungannya Rp 170 ribu. Awalnya saya bingung ini menitipkannya di mana. Kebetulan adik saya kerja di Jalan Burangrang di sebuah radio swasta, ternyata dibolehkan oleh bosnya.

 

Sponsored Ad

Kalau yang satu lagi di dekat rumah di Kotbar Parahyangan," ujarnya. Rochsan bercerita, baru bebeapa hari saja etalase TNG langsung diminati banyak orang. Setiap harinya, ada saja orang yang berbaik hati menyimpan makanan atau minuman di dalamnya. Selain itu, sejumlah teman-teman Rochsan yang berasal dari luar Bandung, juga rutin berdonasi dalam bentuk uang untuk dibelikan makanan. Akhirnya, pada Senin (5/11/2018), diputuskan untuk menghadirkan TNG di lokasi baru di Kota Bandung, yaitu di Jalan Cibodas Raya, Antapani Kidul.

Sponsored Ad

 

"Jadi kita punya tiga. Saya pun akan report di FB dan grup, saya cerita tentang progres seperti apa kemudian di share," ujarnya. Ke depannya, Rochsan berharap, TNG di Kota Bandung bisa ditiru oleh komunitas-komunitas. Di kota kembang, lanjutnya, ada banyak sekali komunitas.

"Ada yang mau ngikutin, boleh, justru komunitas di Bandung, silakan copy," katanya. Menjelang jam makan siang, suasana di etalase TNG, Jalan Burangrang, Kota Bandung, Rabu (7/11/2018) nampak semakin ramai. Beberapa orang terlihat berjalan menghampiri etalase dan mengambil makanan yang sudah berada di dalam etalase itu sejak sekitar pukul 10.00 WIB.

Sponsored Ad

 

Nasi bungkus, minuman, dan beberapa bungkus roti yang berada dalam etalase, saat menjelang jam makan siang, tinggal tersisa sedikit lantaran diambil oleh beberapa orang di sekitarnya. Terlihat ada petugas keamanan, petugas parkir, petugas kebersihan, bahkan ibu-ibu yang kebetulan sedang beristirahat yang mengambil makanan dan minuman di dalam etalase itu.

 

Sumber : Tribun

Kamu Mungkin Suka