Setelah Anakku Lahir, Bukannya Senang, Tapi Ibu Malah Kabur Karena "Alasan Ini"!

Namaku Anton. Ibu melahirkanku waktu ia sudah berusia 45 tahun.


Karena usia ibu yang sudah terlalu tua untuk melahirkan, akhirnya dokter tidak mengijinkan ibu untuk melahirkan anak yang kedua. Karena itulah aku aku menjadi satu-satunya anak di rumah, jadi bisa dibayangkan betapa berbahagianya aku karena dimanjakan oleh ayah ibu dan kakek nenekku!

Sponsored Ad


Namun sejak aku umur 3 tahun, aku merasa ada yang tidak beres dengan tubuhku. Dokter pun sulit mendiagnosa kelainan dalam tubuhku. Dokter pun mengatakan tubuhku terlalu lemah, dan kapanpun ajal bisa datang menjemput. Ucapan sang dokter benar-benar telah membuatku ketakutan.

Makanya saat aku usia 8 tahun, ayah ibuku mengadopsi seorang anak pria lagi. Mereka mengadopsi seorang anak dengan tujuan jika suatu hari harus kehilangan aku, mereka masih punya anak lain yang masih bisa disyukuri.

Sponsored Ad


Setelah aku dan adik angkatku bertumbuh dewasa, adiklah yang membantu ayah mencari uang. Sedangkan aku hanya bisa terbaring tak berdaya di rumah. Bahkan saat melihat tubuhku di kaca saja, rasanya aku mual sendiri! Aku juga pernah berpikiran bahwa beruntungnya adikku, yang akan mendapat warisan dari ayah ibu!


Sponsored Ad

Waktu terus berjalan dan tidak terasa aku berhasil lulus dari SMA. Hal ini menandakan bahwa setiap tahunnya tubuhku semakin pulih dan kuat. Ternyata ini semua berkat doa-doa ibu. Tiap pagi aku selalu melihat ibu selalu berdoa sambil menangis kepada Tuhan meminta satu kesembuhan untukku. Dan apa yang ibu yakini dan doakan, semuanya terjadi!

Namun di saat aku ingin berjuang hidup untuk membuat ayah ibuku bangga, hal yang dilakukan adikku malah berlawanan denganku. Saat aku masuk kuliah, adik malah putus sekolah. Saat aku lulus, adikku malah menikah. Saat aku menikah, adikku sudah memasuki pernikahan yang keempat. Saat ayah ibu ingin meminta cucu, adikku malah menolaknya dan sibuk menghambur-hamburkan uang! Demi kebahagiaan orangtuaku, akhirnya istriku yang belum siap melahirkan pun berkorban untuk buru-buru punya anak.

Sponsored Ad


Pada akhirnya istriku dan adik iparku mengandung pada tahun yang sama. Namun ayah ibu berkata pada mereka “kalian harus melahirkan bayi laki untuk kami” Karena menurut kepercayaan ayah ibu, bayi laki dianggap membawa keberuntungan bagi keluarga.

“Selama kalian berhasil melahirkan bayi laki, maka sudah cukup untuk kami. Tapi jika bayi yang lahir adalah perempuan, maka kalian harus melahirkan anak yang kedua adalah laki!” kata ibu.

Sponsored Ad


Kocaknya istriku dan adik iparku melahirkan pada hari yang sama di bidan yang sama. Jam 9 pagi adik iparku melahir seorang anak perempuan dengan berat 3,6 kg. Saat ibu melihat anak itu lahir, ibu tidak mau menggendongnya dan pergi ke kamar istriku.

Dan jam 9.45 menit, akhirnya istriku melahirkan seorang anak perempuan dengan berat 4.2 kg. Saat ibu kembali melihat bahwa kedua cucunya adalah perempuan, ia langsung pulang ke rumah dan tidak mau mengakui kedua bayi itu sebagai cucunya!

Sponsored Ad


Aku pun marah dengan ayah ibuku. Entah bayi laki atau perempuan semuanya SAMA! Sama-sama pemberian dari Tuhan. Jadi kita harus syukuri dan merawat anak kita sebaik mungkin!

Sumber: Foyuan

Kamu Mungkin Suka