Dengar "Percakapan" Ibu dan Istrinya, Pria Ini Langsung Marah dan "Usir Ibunya"!

Meli adalah seorang wanita yang baru saja melahirkan anak laki-laki secara normal dengan berat 4 kg. Hal itu tentu membuat seluruh keluarga besar merasa bahagia

(foto:ilustrasi)

Namun tiba-tiba sang ibu mertua nyeletuk, "Bagus-bagus, tidak perlu operasi caesar jadi bisa hemat banyak"

Sponsored Ad

(foto:ilustrasi)

Seketika itu juga, Meli merasa geram, ia merasa ibu mertuanya sama sekali tidak peduli dengan dirinya dan anaknya, hanya peduli dengan uang

Padahal demi melahirkan anak laki-lakinya, Meli telah merasakan sakit luar biasa. Saat ibunya datang, hal pertama yang ditanyakan adalah tentang bagaimana tubuh Meli sekarang. Benar-benar berbeda dengan perkataan sang ibu mertua yang terlihat tidak peduli dengan kesehatannya

Sponsored Ad

(foto:ilustrasi)

Untungnya Meli memiliki seorang suami, Herdi yang begitu sayang dan perhatian kepadanya, sehingga Meli pun merasa lebih tenang

(foto:ilustrasi)

Sponsored Ad

Meli dan Herdi adalah rekan kerja, mereka bertemu saat sama-sama bekerja di sebuah perusahaan di luar kota. Sebenarnya, usia Meli lebih tua 3 tahun daripada Herdi, namun hal itu bukan hambatan bagi mereka berdua

Pertemuan keduanya cukup unik, saat itu Meli yang sedang pergi makan dan berbelanja, tiba-tiba ingat bahwa ia lupa membawa dompet. Siapa sangka, Herdi yang tahu akan hal itu membantunya dengan membayarkan terlebih dahulu

Meli merasa Herdi adalah pria baik yang bertanggung jawab, sejak pandangan pertama Meli telah menyukai Herdi. Mereka kemudian saling bertukar nomor telepon. Seiring berjalannya waktu, mereka jadi semakin sering mengobrol dan merasa cocok

Sponsored Ad

(foto:ilustrasi)

Tak berapa lama setelah itu mereka pun pacaran. Dan 2 tahun kemudian, akhirnya keduanya memilih untuk menikah

Baik Meli maupun Herdi adalah orang desa. Meli adalah anak tunggal di keluarganya, kehidupan keluarganya cukup baik. Ketika mereka menikah, sang ibu mertua awalnya berjanji akan memberikan mahar sebanyak 120 juta, namun pada akhirnya ibu mertuanya itu hanya memberikan 60 juta. Tentu Meli tidak mempermasalahkan mengenai hal itu

Sponsored Ad

Setelah menikah, Meli dan Herdi memutuskan untuk tinggal di rumah baru dekat perusahaan mereka bekerja. Tahu akan hal itu, sang mertua (ibu Herdi) mengatakan bahwa ia juga ingin tinggal bersama mereka, dengan alasan dapat membantu mengurus pekerjaan rumah. Akhirnya, keduanya pun membawa ibu Herdi tinggal bersama mereka

(foto:ilustrasi)

Meli bersikap sangat baik kepada ibu mertuanya, membelikannya pakaian baru, mencuci kakinya, dan suka bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Namun, balasan ibu mertuanya malah sebaliknya, ia bersikap dingin kepada Meli. Ia bahkan juga tidak membantu mengurus rumah, seperti yang ia katakan di awal. Saat diberi baju, ibu mertuanya malah mencari tahu berapa harganya. Saati dibelikan camilan, ibu mertua malah mengomelinya

Sponsored Ad

Meli menyadari bahwa ibu mertuanya itu bermuka dua. Saat di depan Herdi, ibu mertua akan berakting seolah-olah ia peduli kepadanya. Padahal saat Herdi tidak ada, ibu mertuanya sama sekali tidak menghiraukannya. Sejak hamil 6 bulan, Meli memutuskan untuk tidak bekerja terlebih dahulu agar ia tidak kelelahan

(foto:ilustrasi)

Nah, setelah sebulan anak Meli lahir, sikap ibu mertuanya pun tidak berubah, malah semakin menjadi-jadi. Ibu mertuanya itu tidak suka saat bayinya menangis, tidak mau membantu mengurus bayi, tidak mau masak, tidak mau cuci baju, dan cuma mau makan tidur dengan bahagia. Hanya jika Herdi ada, sang ibu mertua baru mau masak

Sponsored Ad

(foto:ilustrasi)

Siapa sangka, suatu hari saat ada barang yang kelupaan, Herdi kembali ke rumah untuk mengambilnya dan saat ia membuka pintu, ia mendengar ibunya berkata kepada Meli: "Udah bagus aku kasih kamu tahu dan sawi. Emang kamu kira cuma kamu yang bisa melahirkan anak? Semua orang juga bisa!"

Meli: "Ma, aku laper banget, begitu juga dengan bayiku"

Sponsored Ad

(foto:ilustrasi)

Mendengar hal itu, Herdi langsung naik pita. Ia membuka pintu dan wajah ibunya langsung berubah!

Tanpa berpikir panjang, Herdi akhirnya meminta ibunya untuk kembali tinggal di desa bersama adik-adiknya. Meski ia sayang kepada ibunya, namun ia merasa perlakukan ibunya kepada istrinya itu sudah keterlaluan.

Sponsored Ad

(foto:ilustrasi)

Semoga tidak ada lagi mertua kejam seperti ini ya!

Tulisan dan gambar yang ditampilkan dalam artikel ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Sumber: zja166

Kamu Mungkin Suka