Ungkapan ‘cinta itu buta’ telah digunakan selama berabad-abad, berasal dari masa-masa Shakespeare ketika frasa itu menjadi favorit penyair seperti yang muncul dalam sejumlah drama. Penelitian modern telah menemukan bukti bahwa cinta buta ini bukan hanya kiasan karena ada bukti yang menunjukkan bahwa perasaan cinta menekan aktivitas di area otak yang mengendalikan pikiran kritis.

Dengan ini dikatakan, beberapa berpendapat bahwa cinta adalah sesuatu yang dirasakan individu ketika dua orang saling memperhatikan satu sama lain tanpa prasyarat atau kondisi dan ini membuat kita ‘buta’ karena cinta melampaui apa yang kita rasakan secara fisik. Jenis cinta yang paling sejati adalah yang mekar terlepas dari ketidaksempurnaan fisik yang dimiliki seseorang. 

Mara dan Elo ada untuk satu sama lain terlepas dari apa pendapat publik tentang pasangan itu. Mara dan Elo dijuluki sebagai lambang cinta saat mereka mewakili cinta sejati dalam bentuk yang paling murni. Mara adalah wanita yang menakjubkan yang akan membuat kepala menoleh di jalanan karena fisiknya yang sempurna dan penampilannya yang indah. Elo di sisi lain, adalah seorang pria pendek yang dia percaya dilahirkan tidak sempurna. Seperti sudah ditakdirkan, baik Mara maupun Elo saling jatuh cinta.

Meskipun perbedaan dalam bentuk fisik, pasangan jatuh cinta yang dalam dengan satu sama lain. Sepertinya mereka sempurna untuk satu sama lain dan mereka memutuskan untuk mengikat simpul. Mereka mengadakan upacara pernikahan kecil dan menawan di mana mereka mengundang anggota keluarga dan teman-teman dekat.

Elo berkata, : “Kamu tahu, saya punya banyak pertanyaan untuk Tuhan. Mengapa? Kenapa aku? Saya tidak mendapatkan jawabannya, tetapi sekarang setelah Anda berada di depan saya, saya menyadari bahwa Anda adalah jawaban atas semua pertanyaan saya … untuk semua doa saya … dan masih banyak lagi. Siapa yang tahu bahwa Elo yang tidak sempurna, akan dipilih oleh Mara yang sempurna. Terimakasih Tuhan.” Sumpah pernikahan mereka sangat menyentuh dan menggerakkan hati orang-orang yang mereka undang ke upacara pernikahan mereka yang erat.

Mara berkata,: “Aku akan mencintaimu, selamanya sebagai hari yang lebih. Tidak ada yang lebih penting bagi saya selain cinta kami satu sama lain. Dan saya merasa sangat diberkati dan bersyukur, bahwa Anda mencintaiku terlepas dari ketidaksempurnaan saya, selalu melihat emas dalam diri saya bahkan jika saya mencerminkan perak.

Saya percaya bahwa saya adalah desain Tuhan yang sangat membantu, terutama untuk Anda. Dan saya berjanji untuk menjadi senjata yang Anda butuhkan untuk mencapai bintang dan kaki yang Anda butuhkan untuk mengambil langkah yang terlalu besar. Lengan dan kakiku dibuat menjadi perpanjangan milikmu. ”

Mara dan Elo hanyalah satu contoh cinta sejati dan tanpa syarat.

Teman-teman dan anggota keluarga mereka yang berkumpul di upacara tampak tersentuh oleh janji mereka karena mereka mengenal pasangan itu secara pribadi dan mengenali pasangan yang luar biasa untuk siapa mereka dan bukan bagaimana mereka terlihat bersama. Selama mereka menikah, hubungan mereka semakin kuat dan mereka menyambut seorang bayi laki-laki yang sehat bernama Liam ke dunia belum lama ini.

Sumber : Erabaru