Namaku Sinta. Umurku 26 tahun. Aku dan suami baru saja menikah, namun kami menikah bukan karena suami sayang sama aku, tapi lebih karena mertua sayang sama aku. Habis nikah, perlakukan suamiku ke aku berubah jadi dingin. Aku pun bingung harus bagaimana dan terus berusaha untuk mencairkan suasana.

Aku tiap hari masak tunggu dia pulang tapi kadang dia pulang malam banget, bahkan ada beberapa hari dia tidur pisah ranjang sama aku. Aku mulai capek, gak tau mau gimana lagi baru bisa merubah perlakukan suamiku terhadapku. Untung masih ada mertuaku, sering ajak aku ngobrol, juga sering memotivasiku untuk bersabar.

Sampai suatu hari, temanku telepon kalau dia lihat suamiku booking kamar di hotel. Dia gak lihat ada cewek di sampingnya, tapi dia lihat dengan jelas kalau itu suamiku.

Aku pun langsung emosi. Ternyata selama ini suamiku dingin sama aku karena punya simpanan toh di luar! Aku langsung telepon mertuaku kasih tahu soal ini dan dia juga kaget! Mertuaku pun ajak aku bergegas ke hotel untuk cari tahu kebenarannya.

Sampai di hotel, suamiku sudah tidak ada di lobi. Kutanya ke resepsionis juga tidak tahu. Akhirnya aku pun nekat untuk ketok setiap kamar yang ada di hotel itu, lihat siapa yang ada di dalam.

Akhirnya sampai di satu kamar, aku dengar ada suara dari dalam, "Ada apa?" Aku yakin itu suara suamiku. Mertuaku juga mengenali suaranya. Untuk itu aku pun terus mengetuk dan tidak berbicara apa-apa, sampai dia buka pintu, dan ternyata benar itu suamiku! Aku dan mertuaku langsung masuk ke kamar dan...

Ternyata benar, ada orang gak pakai baju di atas ranjang.

Mertuaku dan aku langsung teriak histeris! Bukan karena apa, namun karena orang itu LAKI-LAKI!

Akhirnya, semuanya terungkap. Sudah tertangkap basah, suamiku mau tidak mau harus menjelaskan kepada kita berdua kebenarannya. Sebenarnya selama ini dia itu gay. Mertuaku nangis, aku pun nangis dan bertanya, "Kalau gitu, kenapa dari awal kamu mau nikah sama aku!? Kenapa kamu tega bohongin aku seperti ini!?"

Suamiku diam saja tidak mengucapkan sepatah katapun. Aku dan mertuaku pun beranjak pergi dari tempat itu.

Akhirnya, aku baru tahu kalau mertuaku sebenarnya sudah tahu dari dulu. Mertuaku begitu ingin aku nikah sama anaknya dengan harapan aku bisa mengembalikannya seperti "normal"! Aku murka sekali waktu dengar itu! Aku gak nyangka ternyata mertuaku baik karena ada tujuannya, karena mau memperalatku, tidak peduli dengan masa depanku, cuma peduli sama anaknya sendiri!

Sampai sini, nasi sudah jadi bubur, aku cuma bisa mengakhiri pernikahan ini. Saran untuk para wanita di luar sana, pahami dan teliti dulu cialon suamimu baik-baik, jangan mau dinikahi begitu saja. Aku mengaku aku yang bodoh, tapi aku berharap kejadian ini tidak terjadi lagi pada wanita-wanita lainnya.

Catatan: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Sumber: pretties