“Aku Selalu Diledek Karena Ayahku yang Cacat”. “Dengan Satu Patah Kata Ini, Aku Berhasil Bungkam Cacian Mereka”

Pak Dadan adalah seorang yang berprofesi sebagai tukang parkir serta tukang pijat panggilan. Dirinya hanya mengandlkan dua pekerjaan ini sebagai penyambung hidup. Kondisi fisik yang membuat dirinya tak bisa bekerja seperti kebanyakan orang lainnya. Tangannya pun lumpuh layu karena penyakit yang di deritanya. Anak semata wayang Pak Dadan juga selalu di hina oleh teman - temannya akibat kondisi fisik sang ayah. Bagaimana perjuangan mereka sekeluarga? Mari kita lihat.

Sponsored Ad

Cerita Pak Dadan ini sampai ke telinga tim reality show “Survivor”. Acara yang dipandu oleh Ruben Onsu ini langsung meluncur ke rumah Pak Dadan. Sesampainya disana Ruben bertanya - tanya tentang Pak Dadan dan sedikit memberikan info bahwa di daerah yang berbeda ada seorang yang mengidap penyakit yang sama. Nama orang itu adalah Rohim. Bedanya kalau Pak Dadan tangannya yang tak sempurna sedangkan Rohim kakinya yang tak sempurna. Ruben bertanya apakah pernah ada penyesalan terlahir dengan tubuh seperti ini. Pak Dadan tiba - tiba menangis. Dirinya berkata bahwa dirinya sedih karena tak bisa bekerja layaknya roang - orang normal. Padahal, anak dan istrinya sangat membutuhkan sokongan dana untuk hidup sehari - hari.

Sponsored Ad

Ruben pun mewawancarai istri dan anak semata wayang Pak Dadan yang bernama Ika. Sang istri sangat legowo dengan keadaan dari Pak Dadan. Dirinya sangat bersedih ketika banyak orang yang merendahkan derajat dari sang suami. Ika sang anak pun langsung menangis. Dirinya juga bercerita teman - teman di sekolahnya sering meledek dirinya yang memiliki ayah dengan tangan tak sempurna. Ika bersedih karena menurut dia sang ayah adalah ayah yang terbaik. Di tengah keterbatasannya, sang ayah tetap mau mencari uang bagi keluarga. Itu yang ada di pikiran Ika.

Sponsored Ad

Bahkan untuk membantu kondisi sang suami, istri dari Pak Dadan menjadi buruh cuci. Dengan penghasilan yang tak seberapa. Tak jarang pula orang - orang memaki hasil cuci dari istri Pak Dadan karena memang alatnya masih sangat sederhana. Namun, semua itu dianggap angin lalu oleh istri Pak Dadan. Untuk urusan makan hari itu, istri Pak Dadan memilih mi instan sebagai lauk. Sederhana memang namun hanya itu yang bisa dia beli. Asalkan menikmati mi tersebut bersama keluarga. Ruben dan tim Survivor sedih melihat kebersamaan mereka yang begitu dalam walaupun hidup serba keterbatasan.

Sponsored Ad

Untuk itu lah Ruben dan tim memberikan bantuan berupa uang, sembako dan kasur sebagai alas tidur. Sebenarnya Ruben ingin memberikan hal lain. Namun, mengingat rumah Pak Dadan yang sempit dirinya tak bisa memberikan hal lain. Semoga saja dengan pemberian seadanya ini, Pak Dadan dan keluarga bisa hidup lebih baik lagi !


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka