Nenek 70 Tahun Ini Hidup Sendirian. Begitu Sakit dan Butuh Dirawat, "1 Perkataan Putranya" Membuatnya Kecewa Berat!

Di zaman dulu, "jenis kelamin anak" merupakan perbincangan penting bagi pasangan suami istri. Konsep "lebih baik anak laki-laki daripada anak perempuan" ini cukup melekat, karena orang zaman dulu percaya, anak laki-laki bisa merawat mereka di masa tua nanti. Dulunya pendidikan tinggi akan diberikan untuk anak laki-laki, sedangkan anak perempuan harus di rumah dan tidak boleh mengecap pendidikan. Bagi orang zaman dulu, anak perempuan pada akhirnya akan menikah dan tinggal bersama suaminya, merawat anak perempuan hanya akan merugi. Oleh karena itulah, anak perempuan pada zaman dahulu harus mengalami diskriminasi.

Sponsored Ad

Namun seiring dengan perkembangan zaman, konsep ini pelan-pelan memudar. Kini baik laki-laki maupun perempuan sudah disama ratakan derajatnya. Anak perempuan sudah bisa mengecap pendidikan, bahkan bisa mendapat profesi yang sama dengan laki-laki. Perempuan bisa menjadi pilot, sopir, tukang ojek, bekerja setelah menikah, dan sebagainya. Tidak ada "batas"  yang bisa menghalangi langkah para perempuan.

Sponsored Ad

Mengenai konsep anak laki-laki dan anak perempuan ini, ada seorang nenek 70 tahun yang tersadarkan. Masalah ini sempat membuat nenek ini terharu dan sekaligus juga merasa kecewa. 

Kalian semua pasti tahu, orang yang sudah lanjut usia pasti akan melemah dan lebih rentan sakit-sakitan. Nenek ini pun juga begitu. Karena menderita katarak, nenek ini harus menjalani operasi besar. Setelah operasi, matanya harus diperban dan istirahat. Nenek itu hidup sendirian dan tidak ada yang menjaganya. Anak laki-lakinya sering keluar kota bekerja, sedangkan anak perempuannya sudah berkeluarga dan tinggal di kota lain. Nenek itu takut merepotkan anak-anaknya, karena itu beliau tidak mengabarkan hal ini ke mereka.

Sponsored Ad

 

Suatu kali, saat sedang berlibur, cucu nenek ini datang mengunjunginya sambil membawakan baju baru untuk nenek. Melihat keadaan nenek yang habis dioperasi, sang cucu segera memberitahukannya kepada ibunya. Tanpa babibu lagi, anak perempuan nenek langsung datang untuk merawat nenek. Dia menelepon anak laki-laki, namun anak laki-laki dengan dinginnya berkata, "Lagi kerja keluar kota, nggak ada waktu" lalu menutup telepon. Anak laki-laki tak peduli sama sekali dengan keadaan ibunya.

Sponsored Ad

Saat itu, nenek langsung tersadarkan dan mengerti satu hal. Ternyata perbedaan punya anak laki-laki dan perempuan begitu besar! 

Dengan sangat bahagia dan terharu, nenek itu tersenyum kepada anak perempuannya.

Sponsored Ad

Pengalaman nenek ini bukanlah cerita belaka, sudah banyak orang tua yang pernah mengalami hal ini. Setelah putra putri sendiri sudah dewasa dan berkeluarga, orang tua yang sudah lanjut, saat sakit pun tidak ada yang sudi menemani. Saat-saat sulit itulah, para orang tua baru akan mengerti bedanya anak perempuan dan anak laki-laki. Jadi, sebagai orang tua, buang jauh-jauh konsep kuno itu dan jangan membeda-bedakan lagi, apalagi memperlakukan anak perempuan secara berbeda...

Sponsored Ad

Tentu saja tidak semua anak laki-laki akan menjadi sejahat seperti anak nenek itu. Untuk menghindari kejadian seperti di atas, apa yang harus kita lakukan saat menjadi orang tua?

Dalam mendidik dan membangun karakter anak, orang tua adalah peran yang sangat penting. Jadi, bangunlah fondasi yang baik agar anak mempunyai karakter yang baik. Tak peduli baik anak laki-laki ataupun perempuan, para orang tua harus mendidik dan memperlakukan mereka secara adil. Orang tua adalah guru pertama anak-anak. Ajarkanlah anak konsep dan norma yang baik. Asalkan mendapat pendidikan yang benar, saat kamu tua, mereka pasti akan berbakti padamu.

Sumber: lighten

Kamu Mungkin Suka