Adik Pilih Kerja, Kakak Pilih Kuliah. 10 Tahun Kemudian, Satu Menangis, Satu Tertawa!

Fang Fang dan Zheng Zheng adalah sepasang kakak adik yang lahir di keluarga miskin.


Mereka dididik untuk tidak mementingkan pendidikan dan harus segera bekerja setelah lulus SMA. Sebenarnya, ibu mereka bukannya tidak ingin mereka tidak pergi sekolah, tetapi ibu ingin mereka rajin belajar dan cepat lulus.

Sponsored Ad

Namun, kedua kakak beradik itu tidak memenuhi harapan sang ibu. Sejak kecil, nilai Fang Fang dan Zheng Zheng selalu masuk yang terbaik dikelas. Mereka sering mendapat penghargaan di sekolah yang membuat ibunya sangat bangga.

Ketika SMA, Fang Fang dan Zheng Zheng tidak berada dalam satu kelas, tetapi keduanya selalu bisa mendapat peringkat yang bagus. Keduanya juga tumbuh menjadi gadis yang cantik, sehingga mereka menjadi terkenal di sekolah. Tetapi seiring bertambahnya usia, karakter mereka menjadi semakin berbeda. Sang kakak semakin hari semakin tertutup sedangkan sang adik semakin terbuka.

Sponsored Ad


Saat sedang bersama, sang kakak suka membaca buku sedangkan sang adik terus berbicara tanpa henti. Kepribadian mereka yang berbeda menciptakan pandangan hidup yang berbeda. Kakak pernah berkata bahwa dia ingin menjadi guru setelah lulus kuliah, sedangkan adik ingin membuka toko sendiri dan menjadi bos.

Pada saat ujian masuk perguruan tinggi, kedua kakak beradik ini lulus dengan skor tinggi. Namun, di saat yang bersamaan, ayahnya jatuh sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Biaya uang sekolah menjadi masalah buat mereka. Setelah memikirkan tentang hal ini hari demi hari, sang adik mengambil keputusan yang sangat besar yaitu dia memutuskan untuk menyerah kuliah dan bekerja di kota lain. Tidak peduli seberapa keras ibu dan kakak membujuknya, sang adik tidak mengubah isi hatinya.

Sponsored Ad

Mungkin adik yang kepribadiannya lebih terbuka ini tahu seberapa besar kakaknya ingin belajar, dia memilih untuk meng*rbankan diri dan bekerja agar kakaknya bisa kuliah. Dengan cara ini, tidak hanya dia bisa cari uang untuk membiayai uang kuliah kakaknya, tetapi juga bisa membiayai biaya sang ayah.


Beberapa tahun kemudian, sang kakak lulus kuliah dan berencana untuk lanjut S2. Sedangkan sang adik menikah dengan seorang pengusaha. Sejak adik menikah, hubungan kedua kakak beradik ini semakin jauh. Meskipun adik masih sering memberi kakaknya uang, tetapi mereka jarang berkomunikasi.

Sponsored Ad

Usaha sang adik semakin hari semakin laris. Dia terus memperluas skala pabriknya sedangkan kakak perempuan yang sudah lulus S2 ingin lanjut mengambil gelar dokter.

Setelah sang kakak lulus, dia mengejar mimpinya dan berhasil menjadi seorang guru. Namun pada saat ini, kondisi sang ayah memburuk. Mereka berdua pun segera datang menjenguk ayah.

Ketika bertemu, yang satu menangis dan yang satu tersenyum. Kakak melihat adik sudah mengendarai mobil mewah, sedangkan kakak dengan mengendarai kendaraan umum. Anak sang adik sudah sekolah, sedangkan kakak saja belum menikah. Menyadari hal ini, kakak langsung menangis. Adik pun segera menghiburnya dan berkata, "Kak, apa yang kita kejar dalam hidup itu berbeda. Tenang saja, suatu hari apa yang kamu inginkan pasti akan datang."

Sponsored Ad

"Dek, maafkan kakak yang sangat egois ini. Mestinya yang pergi kerja kakak bukan dedek. Kakak sangat egois sehingga memaksa kamu untuk memilih jalan ini. Gak disangka, kamu jadi berhasil sedangkan kakak yang punya gelar tinggi masih belum punya apa-apa," ujar kakak.


Adik pun tersenyum, "Kakak mikir terlalu banyak. Bagaimanapun juga, kita adalah satu keluarga. Kita akan menjalani semuanya bersama-sama". Mereka pun berpelukan sambil menangis.

Apapun yang kamu kejar, jangan pernah menyerah karena suatu hari impianmu akan datang.

Sumber: twgreatdaily

Kamu Mungkin Suka