Aku Di Perlakukan Secara Kasar Oleh Ayahku Karena Menjadi Lelaki Kemayu. Siapa Sangka, Satu Hal ini Membuka Matanya Lebar - Lebar

Ada seorang anak laki - laki yang hanya tinggal bersama ayahnya. Ibu dari mereka sudah meninggalkan mereka berdua sejak lama. Sementara sang ayah mencari uang, sang anak akan memasak untuk kebutuhan sehari - harinya. Sayangnya, perilaku sang anak laki - laki ini malah seperti anak perempuan. Dirinya gemar mengenakan barang - barang anak - anak perempuan. Sang ayah pada awalnya hanya bisa menghela nafas tentang kelakuan anaknya satu ini. Namun, sang ayah termakan beberapa hasutan dari orang - orang sekitarnya.

Sponsored Ad

Malam itu, sang anak memamerkan sebuah tas jinjing yang baru saja dibelinya kepada sang ayah. Sang ayah hanya terdiam dan mengingatkan bahwa barang - barang tersebut harusnya adalah barang yang dibeli anak perempuan. Bukan anak laki - laki seperti dirinya. Anak lelaki yang beranjak dewasa ini merasa dirinya tak diperhatikan oleh ayahnya dan sedikit mempertahankan pendapatnya bahwa dirinya berhak memiliki tas tersebut. Sang ayah hanya bisa menghela nafas mendengar kata - kata tersebut terucap dari mulut anak semata wayangnya ini.

Sponsored Ad

Keesokan harinya, sang ayah yang sedang bekerja ada dua orang yang menghampiri sang ayah sambil meledek bahwa anaknya adalah pria kemayu, yang sangat cocok jika menjadi wanita saja dibandingkan menjadi pria. Sang ayah bertanya mereka tahu darimana anaknya bersikap seperti itu. Kedua pria tersebut menjawab mereka sering melihat anaknya berjalan membeli beberapa peralatan yang seharusnya untuk anak perempuan. Sang ayah pun pulang ke rumahnya sambil marah - marah. Dirinya menarik sang anak yang sedang tidur siang.

Sponsored Ad

Sang ayah memukuli sang anak karena menanggap dirinya adalah aib bagi keluarga mereka. Sang anak tak henti - hentinya meminta maaf kepada sang ayah. Sayangnya, sang ayah terburu terbakar api amarah hingga melupakan hati nuraninya. Setelah itu sang ayah mengusir sang anak agar tak lagi tinggal di rumahnya. Sang anak pun pergi dengan membawa barang - barang seadanya.

Sponsored Ad

Beberapa waktu kemudian, sang ayah sedang berjalan keluar rumah. Dirinya tak sadar ada dua orang yang berniat mencelakai dirinya. Sang ayah di todong habis - habisan oleh dua orang tersebut. Siapa sangka, di waktu yang sama sang anak lewat daerah tersebut dan mencoba menyelamatkan sang ayah dengan kekuatan seadanya. Sang anak menjadi bulan - bulanan dari para penodong tersebut. Sang anak akhirnya luka parah. Sang ayah akhirnya mengingat masa - masa ketika dirinya bermain bersama sang anak. Dari kecil ketika sang ibu telah tiada, mereka selalu menghabiskan waktu berdua.

Sponsored Ad


Kekerasan yang dulu dilakukan kepada sang anak karena mendengar kata - kata dari orang lain seperti di sesali begitu saja oleh sang ayah. Kini dirinya berjuang menyelamatkan sang anak yang nafasnya sudah memburu dna hampir habis karena terluka parah. Hanya sesal yang didapat olehnya.


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka