Ibu Tak Setuju Aku Nikah Dengan "Cewek Miskin". Siapa Sangka, "1 Perkataan Camer" Bikin Ibuku Luluh!

Pacarku namanya Lisa dan dia adalah kakak kelasku. Kita berkenalan waktu di kampus dan berpacaran. Setelah lulus, aku memutuskan untuk bekerja di kota yang sama dengannya.

Meski aku sudah tahu bahwa dia adalah orang yang sangat tekun, tapi setelah melihatnya bekerja, aku baru tahu dia telah bekerja dengan sangat keras.

Sponsored Ad

Ternyata dia punya 3 adik laki-laki dan seorang ibu. Karena ayahnya sudah tiada dan kondisi tubuh ibunya tidak begitu baik, jadi dia harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Bahkan dia harus membiayai sekolah 3 adiknya.

Sponsored Ad

Aku selalu ingin membantunya, bahkan mengusulkan untuk memberikan seluruh gajiku agar diatur olehnya, tapi Lisa tidak setuju, jadi aku cuma bisa diam dan melakukan hal kecil setiap hari untuk menjaganya.

Setelah 3 tahun bekerja, aku ingin menikahinya supaya bisa membantunya. Jadi, aku pun membawanya pulang ke rumah orang tuaku. Tapi, ketika ibuku mendengar bahwa Lisa adalah tulang punggung keluarganya, ibu langsung menolak pernikahan kami.

Tapi, aku tidak menyerah. Setiap hari aku menceritakan yang baik-baik tentang Lisa kepada ibuku dan akhirnya ibu setuju untuk bertemu dengan keluarga Lisa terlebih dahulu.

Sponsored Ad

Sesampainya di rumah Lisa, kondisinya terlihat tidak begitu baik, tapi sangat rapi dan bersih. Dindingnya dipenuhi piagam-piagam penghargaan dan piala. Sekali lihat sudah tahu bahwa 3 adiknya Lisa sangat pintar.

Saat Lisa sedang menyiapkan makanan, ibuku kembali mengatakan pada ibunya Lisa bahwa ia tidak setuju dengan pernikahan ini karena kita juga gak sanggup untuk membantu mengurus adik-adiknya.

Sponsored Ad

Lalu, ibu Lisa pun berkata, "Lisa itu dari kecil udah cukup menderita, bahkan uang kuliah pun dia yang biayain sendiri, sekarang pun masih ada 3 orang adik yang bergantung padanya. Kalau dia sudah menikah, aku bisa menjual rumah ini dan uangnya digunakan untuk biaya sekolah adiknya hingga kuliah, ini tidak akan membebani Lisa lagi."

Ibu Lisa juga mengatakan bahwa ia sebenarnya adalah ibu tirinya Lisa dan diantara 3 adik laki-lakinya, cuma ada 1 adik laki-laki terakhir yang merupakan adik seayah dengannya. Dua lainnya ga ada hubungan darah dengan Lisa. Meskipun begitu, Lisa masih memperlakukan ketiganya dengan adil dan dia juga sangat penurut, anak yang berbakti. Ibu tirinya pun merasa malu dengan Lisa.

Sponsored Ad

Setelah mendengar penjelasan ibu Lisa, ibuku tercengang, "kok rumahnya dijual? Dia sebagai kakak juga seharusnya membiayai adiknya sampai kuliah! Bukankah sekarang ada Andi? Andi dan Lisa bisa bersatu dan berdua lebih baik daripada sendiri!" Mendengar perkataan ibu, aku pun tersenyum sangat bahagia.

Sepulangnya aku dan ibu ke rumah, ibu berkata, "orang tidak bisa memilih mau dilahirkan dimana, tapi sikap penurut dan berbaktinya benar-benar membuat terharu, tidak banyak anak perempuan yang seperti ini di zaman sekarang, kamu harus jaga baik-baik dia dan keluarganya."

Sponsored Ad

Kekhawatiranku pun hilang, akhirnya ibu menyetujui pernikahan kamu. Sekarang aku dan Lisa sudah bisa menikah, aku pasti akan menjalankan nasihat ibu, menjaga Lisa dan keluarganya sebaik mungkin demi masa depan yang cerah.

Catatan: cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua foto yang dipakai hanyalah ilustrasi semata. Semoga ada pesan positif yang bisa diambil dari cerita di atas.

Sumber: lifebldaily

Kamu Mungkin Suka