Pemantik Api Zaman Dulu Ternyata Dibuat dari "Ini"! Tanpa Sulut Api, Sekali Ditiup, Api Malah Menyala?!

Apa kalian pernah menonton drama-drama dinasti kuno Tiongkok? Pernah melihat pemantik api yang mereka gunakan?

Pemantik api yang dipakai orang-orang di zaman dinasti kuno ini sangat menarik cara kerjanya. Saat ditiup, entah kenapa tanpa disulut api, alat ini tiba-tiba bisa keluar api.


Sponsored Ad

Sebenarnya cara kerja pemantik ini mudah. Orang zaman dulu membuat gulungan kertas tipis yang terbuat dari tanah dan digulung, lalu diletakkan di dalam bambu. 


Setelah itu, gulungan itu dibakar, lalu segera dimatikan dengan cara ditiup. Saat itu api sudah mati, namun masih tetap terlihat sisa-sia api di kertas yang warnanya kemerahan, "anak api" yang belum mati. 

Setelah itu, saat perlu api, dengan ditiup saja, api akan langsung menyala. Untuk beberapa kondisi, mungkin perlu ditiup berkali-kali agar api benar-benar menyala.

Sponsored Ad


Karena bahannya terlalu sederhana dan pembuatannya juga tidak rumit, daya tahan apinya sangatlah pendek. Bahan dasarnya yang terbuat dari kertas juga membuat banyak rakyat biasa tidak bisa membuatnya.

(Zaman dulu, hanya kaum bangsawan yang memiliki kertas).

Tak lama kemudian, pemantik dengan bahan yang lebih cocok pun diciptakan. Bahan baku utamanya adalah batang ubi jalar. Batangnya direndam beberapa lama, kemudian di tumbuk dengan palu atau cobek. Tambahkan kapas dan biji jerami, lalu tumbuk sampai merata. Setelah itu jemur sampai kering. Tambahkan fosfor, belerang, rosin, dan bahan mudah terbakar lainnya, lalu masukkan semuanya ke dalam batang bambu. 

Sponsored Ad

Setelah itu, nyalakan api dan tutup dengan tutup khusus. Anak api di dalam akan terus ada dan tidak akan padam. Saat mau digunakan, buka tutupnya, cukup tiup dengan mulut dan api akan menyala.

Kenapa bisa begitu yah? Saat ditutup dengan penutup, api yang awalnya dinyalakan akan mengecil karena kekurangan oksigen. Namun saat ditiup dan mendapatkan oksigen yang cukup, api pun akan menyala dengan cepat.

Sponsored Ad

Menurut data yang tertulis, pemantik api ini dulunya ditemukan oleh seorang pelayan istana pada Dinasti Selatan dan Utara (Dinasti Nanbei).

Karena kedatangan budaya barat dan pemantik api dari barat, pemantik api tradisional ini pun pelan-pelan menghilang dan tidak dipakai lagi.

Sumber: foyuan

Kamu Mungkin Suka