Kesal Tak Pernah Didukung dan Selalu Salah, Gadis Ini Sobek Ijazah Desain di Depan Ibunya Bikin Netizen Bersimpati!

Kisah kekecewaan terhadap orangtua tengah viral di media sosial. Warganet bernama Julie Xu mengisahkan soal ia menyobek ijazah sarjana desain di depan ibunya. 

Kekesalan Julie memuncak karena ibunya tak pernah memberi apresiasi terhadap passion dan kerja kerasnya. "Hari ini, aku menyobek ijazah di depan ibuku," tulisnya di laman Facebook, yang kemudian disebar akun @aliralira di Twitter hingga kini viral dan disukai ribuan warganet.

Sponsored Ad

Julie menjelaskan, ibunya tipe orantua yang memaksakan kehendaknya. Semua, kata dia, harus sesuai arahan dan maunya. 

Sponsored Ad

Ketika memasuki perguruan tinggi, Julie memilih jurusan desain walau tak sejalan dengan mau orangtuanya. Ia memilih mengejar minat terhadap hal-hal berbau seni sejak kecil mendaftarkan diri di program desain. Demi menunjukkan kepada ibunya bahwa pilihannya tak keliru, ia bekerja ekstra keras dibanding mahasiswa lainnya di kampus.

"Memilih program studi desain adalah dosa pertamaku di mata ibunda karena aku tak masuk studi ilmu komputer atau akuntansi yang menjamin cepat dapat kerja," sesalnya.

Sponsored Ad

Namun setelah menyelesaikan studi, ibunya tetap tak menganggap ijazahnya berarti karena anaknya ini bukan pekerja kantoran bergaji tetap seperti harapannya. Namun yang membuatnya lebih sakit hati adalah karena sang ibu enggan memahami hal-hal yang membuatnya senang.

Lantas kenapa ia sampai pada titik ekstrim menyobek ijazahnya sendiri? Julie sadar, ia mengejar impian itu dengan cara yang salah, yakni mencoba membuat orangtuanya bangga.

"Mulai sekarang, aku tak punya kewajiban untuk membuktikan apapun pada mereka (orangtuanya). Saya akan menjalani hidup saya sendiri," ungkapnya lega.

Sponsored Ad

Terlepas dari keputusannya untuk merobek ijazah, banyak warganet yang bersimpati dan berbagi pengalaman serupa. Banyak dari mereka menilai target dan kemauan orang tua menjadi beban pada anak. Warganet berpendapat banyak orangtua yang justru "durhaka" kepada anaknya. 

Beberapa warganet mengingatkan bahwa situasi di setiap keluarga berbeda dengan yang lain. Satu solusi tak bisa diterapkan pada masalah lainnya.

Sponsored Ad

Apakah kalian punya solusi cara untuk keluar dari lingkungan keluarga yang toxic? Mari share di kolom komentar!


Sumber: Linetoday

Kamu Mungkin Suka