Ia dan sang istri sudah menikah selama 8 tahun. Jika dilihat dari luar hubungan mereka berjalan sangat baik, tapi kenyataannya sang suami sudah tidak ada rasa lagi pada istrinya. Dia merasa istrinya sudah tidak membawa kesegaran lagi, mangkanya dia jadi punya selingkuhan.

Selingkuhannya lebih muda 10 tahun dari sang suami. Ia seringkali memberitahu sang istri kalau ia harus lembur hingga larut malam tapi sebenarnya ia sedang kencan dengan selingkuhannya.

Ia merasa selingkuhannya ini jauh lebih menyenangkan dan mengasyikan. Ia juga merasa selingkuhannya ini jauh lebih pengertian dan bisa membuat perasaannya lebih bergejolak karena kata-kata manis yang terlontar dari bibir kecilnya.

Rasanya ia kembali hidup jika bertemu dengan si selingkuhan, apalagi wajahnya sangat cantik dan tubuhnya semampai. Jika dibandingkan dengan istrinya sih, jauh banget bedanya. Mangkanya ia semakin malas pulang ke rumah.

Hari ini bertepatan dengan hari Valentine. Ia sudah merencanakan sebuah kencan makan malam yang romantis bersama dengan sang selingkuhan. Dari jauh hari ia sudah memesan meja dan mempersiapkan bouquet bunga dengan selipan tulisan “I Miss You”. (Aku merindukanmu)

Ia meminta toko bunga untuk mengirimkan bunga tersebut ke rumah si selingkuhan, tapi entah bagaimana ia malah menuliskan alamat rumahnya sendiri sehingga istrinyalah yang menerima bunga itu.

Saat menyadari hal itu sang suami langsung panik sekaligus malu. Akhirnya ia memutuskan untuk membatalkan kencan makan malam itu dan kembali ke rumah. Sejujurnya ia sangat kecewa dan menjadi kikuk, tapi dia sudah terlanjur basah salah kirim bunga. Daripada ketahuan selingkuh dia lebih baik pulang.

Saat ia pulang ke rumah sang istri sudah menyambutnya di depan pintu sambil tersenyum manis. Namun ia memalingkan wajahnya dan tidak berani menatap mata sang istri. Begitu ia masuk ke dalam, ia melihat ada begitu banyak masakan yang sudah disiapkan oleh sang istri di atas meja.

Saat itu mengingatkan dirinya akan perasaan mereka zaman dulu yang begitu harmonis, sudah lama sekali ia tidak merasakan perasaan ini lagi. Itu semua karena sudah terlalu lama ia tidak pernah makan malam di rumah.

Ia berjalan ke arah meja makan dan melihat di atas meja makan ada sebuah kertas bertuliskan “Suamiku, Selamat Hari Valentine”! Istrinya menatapnya sambil tersipu malu, ia merasa agak sedikit malu karena mereka hampir berusia 40 tahun tapi masih melakukan hal seperti anak ABG.

Sang suami makan malam bersama istrinya, dia menyantap masakan itu dengan lahap. Tiba-tiba handphone sang suami berbunyi, rupanya si selingkuhan mengirim sms dan bertanya kapan akan dijemput. Saat itu sudah cukup malam dan ia merasa sangsi mau pergi kencan makan malam.

Sang suami memutuskan untuk tidak membalas sms dari selingkuhannya itu dan memilih untuk menghabiskan waktu bersama sang istri. Sebenarnya dalam hatinya ia sedang bingung karena berada diantara dua hati.

Ia tidak ingin kehilangan sang istri yang sudah setia menemaninya dan percaya padanya selama 8 tahun ini, tapi ia juga senang berada dekat dengan selingkuhannya. Apakah suami seperti ini masih bisa disebut manusia?  

Sumber : foyuan