Ia Berhasil Menyelamatkan "2500 Anak" dari Tentara Nazi, Kisahnya Menegangkan!

Ada sekelompok orang di dunia yang selalu bersedia mengorbankan diri demi orang lain.


Orang-orang seperti ini mengabaikan kepentingan mereka sendiri dan diam-diam membantu orang lain. Mereka tidak mengharapkan imbalan.

Sponsored Ad

Seorang perawat asal Polandia, Irena Sendler, adalah contoh terbaik. Kisah hidupnya selalu layak untuk kita nyanyikan.


Pada tahun 1910, Irene lahir di Warsawa, Polandia. Ayahnya adalah satu-satunya dokter di kota setempat dan menghabiskan hidupnya untuk membantu orang miskin. Sejak usia dini, ayahnya mengajarinya satu prinsip, yaitu "membantu orang lain yang membutuhkan terlepas dari agama dan kewarganegaraan yang mereka miliki". Kalimat ini sangat mempengaruhi kehidupan Irene.

Sponsored Ad

Ketika Irena berusia tujuh tahun, ayahnya pergi dari dunia saat merawat pasien. Satu kalimat yang ayahnya katakan terus diingat olehnya: "Jika Anda melihat seseorang tenggelam, Bahkan jika Anda tidak bisa berenang, Anda harus mencoba menyelamatkannya."


Setelah tumbuh dewasa, Irena memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya dan menjadi perawat di Departemen Kesejahteraan Sosial Warsawa. Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan makanan dan pakaian bagi keluarga yang membutuhkan. Pada saat itu, Eropa berada pada gelombang anti-Yahudi, tetapi Irena menolak untuk menerima prasangka semacam itu dan masih secara aktif membantu keluarga Yahudi.

Sponsored Ad

Setelah dimulainya Perang Dunia II, banyak keluarga Yahudi yang ditahan oleh tentara Nazi. Pada saat ini, Irena juga diam-diam memberi mereka makanan dan keperluan sehari-hari. Pada tahun 1942, hampir 50.000 orang Yahudi akan dieksekusi. Melihat kondisi semakin memburuk, Irena memutuskan untuk bergabung dengan Komite Bantuan Yahudi (Zegota), sebuah organisasi bawah tanah yang bertujuan menyelamatkan orang-orang Yahudi dari bahaya serangan yang dilancarkan Nazi.

Sponsored Ad


Irena mempertaruhkan nyawanya dan diam-diam membantu anak-anak Yahudi melarikan diri. Dia memasuki kamp konsentrasi atas nama seorang pekerja sosial dan untuk membantu menyelamatkan anak-anak Yahudi. Dia juga membantu mereka mencari rumah asuh. Namun, tidak semua keluarga Yahudi mau membantu merawat anak-anak orang asing. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.


Sponsored Ad

Jadi bagaimana Irena membawa anak-anak ini keluar dari daerah di bawah kendali ketat Nazi? Ternyata dia akan mengatakan bahwa anak-anak Yahudi ini terinfeksi penyakit menular dan kemudian membawanya pergi dengan ambulans. Dia juga menyembunyikan mereka di dalam peti, koper dan bahkan kantong sampah.


Irena juga memberi anak-anak ini identitas baru mereka dan mengajari mereka cara berdoa agama Katolik yang sederhana. Meskipun anak-anak ini meninggalkan kamp konsentrasi, mereka hampir selalu terpisah dari keluarga mereka. Agar mereka memiliki kesempatan untuk bersatu kembali dengan keluarga mereka, Irena membuat daftar nama asli dan nama palsu mereka yang dia sembunyikan di dalam botol.

Sponsored Ad

Selama 18 bulan, Irena berhasil menyelamatkan 2500 anak. Namun sayangnya,  penyelundupan darurat ini tidak berlangsung lama. Tentara Nazi dengan cepat mengepung rumahnya. Hal pertama yang dilakukan Irena adalah memberi daftar botol kepada rekan-rekannya. Irena kemudian dikirim ke penjara, disiksa dan bahkan kakinya dipukul sampai patah. Meski begitu, dia menolak untuk memberitahu keberadaan anak-anak.


Untungnya, organisasi rahasia bawah tanah Polandia berhasil menyelamatkannya. Dari sana, Irena hidup dengan identitas palsu. Meski telah melewati berbagai rintangan, dia tidak pernah berhenti membantu orang lain.

Sponsored Ad

Setelah perang selesai, Irena mengeluarkan daftar nama dan menyerahkannya kepada Komite Penyelamatan Yahudi. Daftar nama itu memungkinkan beberapa anak untuk bersatu kembali dengan keluarga yang selamat.


Irena menikah dan punya anak di Warsawa, dia menjalani hari yang sangat biasa. Cerita tentang masa lalunya tidak pernah diceritakannya lagi. Sampai pada tahun 1999, empat siswa sekolah menengah di Amerika menemukan cerita tentang jasanya.

Sponsored Ad


Ketika ditanya mengapa dia mau membantu anak-anak ini, Irena menjawab, "Ayah saya mengajari saya untuk menyelamatkan anak-anak ini. Waktu kecil, kepercayaan saya selalu sama, semua orang pantas mendapatkan bantuan tidak peduli apa agama atau kebangsaan mereka. Anak-anak Yahudi yang telah diselamatkan telah membuktikan nilai saya di dunia. Tetapi saya masih belum layak dipuji, karena waktu itu masih banyak orang yang tidak terselamatkan."

Sponsored Ad


Pada tahun 2007, Irena menerima medali pada upacara peringatan yang diadakan di Munich. Banyak anak-anak yang diselamatkannya hadir pada upacara tersebut. Pada tahun yang sama dia dinominasikan Penghargaan Nobel Perdamaian. Satu tahun kemudian, di usianya ke 98 tahun, dia menghembuskan nafas terakhirnya di Polandia.


Hidupnya didedikasikan untuk membantu orang lain. Dia bahkan tidak merasa bahwa dirinya telah melakukan suatu hal yang besar. Sebaliknya, dia malah menyalahkan diri sendiri karena tidak menyelamatkan lebih banyak nyawa. Ini adalah seorang yang sangat hebat dan patut untuk dihormati. Kontribusinya tidak akan pernah dilupakan.

Yuk, SHARE ceritanya!

Sumber:injurylawyernewportnews 

Kamu Mungkin Suka