​Ngakunya Wanita Solehah, Ayu Ting Ting Keceplosan dan Akui Dirinya 'Nabung Duluan' Sebelum Nikah, Ini Sebabnya!

Pernikahan Ayu Ting Ting dengan Enji yang hanya seumur jagung kerap menuai kontroversi.

Bahkan Ayu Ting Ting disebut hamil di luar nikah saat berpacaran dengan Enji.

Sempat mengelak, Ayu Ting Ting pernah keceplosan dan membenarkan dirinya hamil duluan sebelum dinikahi Enji.

Awalnya, hubungan asmara Ayu Ting Ting dan Enji sangatlah romantis dan manis.

Sponsored Ad

Enji selalu bersikap romantis kepada Ayu di depan kamera.

Bahkan, Ayu dan Enji tak sungkan mengumbar kemesraan di depan publik.

Hingga pada 4 Juli 2013 Ayu Ting Ting resmi menikah dengan Enji, namun pada 28 Desember 2013 ia sudah melahirkan putri pertamanya yang bernama Bilqis Khumairah Razak.

Gosip mengenai Ayu yang hamil di luar nikah pun mencuat mengingat jarak antara pernikahan dan kelahiran anaknya hanya 5 bulan.

Namun, Ayu Ting Ting selalu mengelak ketika ditanya apakah dirinya telah hamil di luar nikah.

Sponsored Ad

Belum ada sebulan setelah kelahiran anaknya, Ayu Ting Ting menggugat cerai Enji.

Hal ini cukup menyita perhatian publik melihat sebelumnya Ayu dan Enji terlihat seperti dua sejoli yang sangat mencintai, namun pernikahan mereka hanya bertahan enam bulan.

Bahkan, pihak Ayu Ting Ting melarang keras Enji untuk menemui Bilqis.

Di tahun 2013 lalu Ayu Ting Ting menegaskan bahwa dirinya tak hamil di luar nikah.

Sponsored Ad

Ayu dan keluarga besarnya bahkan menggelar jumpa pers di gedung RCTI untuk menegaskan bahwa dirina tidak hamil sebelum nikah.

Namun, Ayu pernah mengatakan suatu hal yang seolah menjilat ludahnya sendiri.

Lima tahun berlalu dan bersikeras menutupi, Ayu Ting Ting baru-baru ini mendadak memberi pengakuan terbuka perihal dirinya yang sudah hamil sebelum menikah.

Ayu Ting Ting mengakui dirinya hamil sebelum menikah ketika mengisi acara Brownis pada Rabu, (19/9/18) lalu.

Sponsored Ad

Pengakuan ini bermula dari Ayu menyinggung soal Sipat sudah melahirkan anak setelah menikah beberapa bulan.

"Masak Sipat baru nikah berapa bulan anaknya udah lahir," sahut Ayu Ting Ting bercanda.

Sahutan Ayu Ting Ting itu pun langsung membuat Ivan Gunawan terheran dan giliran menyinggungnya.

"Si Ayu pakai ngomongin Sipat yak," kata Ivan Gunawan sambil menunjuk Ayu.

Ayu Ting Ting pun tak tinggal diam dan langsung mengatakan Sipat seperti dirinya yang melakukan hubungan di luar nikah sehingga pasangannya hamil.

Sponsored Ad

"Ihh Sipat pakai ngikut-ngikut gue nabung duluan," ujar Ayu Ting Ting seraya tertawa.

Ivan Gunawan, Ruben Onsu dan Wendy Cagur pun langsung terkejut dengan pengakuan Ayu Ting Ting sambil tertawa seolah sudah mengetahuinya.

"The Best, lo best," ujar Ivan Gunawan sambil menunjuk Ayu Ting Ting yang berani mengakui hamil duluan.

"The Best, gue mah bertanggung jawab," ujar Ayu Ting Ting lagi seolah tak masalah jika mengakui bahwa dirinya hamil duluan.

Sponsored Ad

Pengakuan Ayu Ting Ting itu pun langsung membuat terkejut setelah dirinya berusaha menutupi selama 5 tahun belakangan ini.

Pernikahan tak selalu jadi solusi mengatasi hamil di luar nikah

Menilik kasus Ayu Ting Ting, ia memilih untuk menikah dengan Enji sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang telah ia lakukan sehingga membuat hadirnya anak diantara keduanya.

Namun, pernikahan yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan justru berujung kandas yang menyakitkan.

Sponsored Ad

Lalu, apakah pernikahan merupakan satu-satunya solusi dalam mengatasi persoalan hamil di luar nikah?

Biasanya, pihak yang paling berperan andil dalam menikahkan perempuan yang hamil di luar nikah adalah pihak keluarganya sendiri.

Sponsored Ad

Tentu saja tidak ada orangtua terutama di negara Indonesia yang masih berpegang teguh kemoralannya yang menginginkan anaknya kehilangan keperawanan sebelum menikah.

Hanya saja, kurangnya pengawasan orangtua juga menjadi turut andil dalam banyaknya kasus pergaulan bebas.

Selain itu, kurangnya edukasi dan pengawasan berdampak pada rasa penasaran remaja terhadap seks, sehingga banyak remaja yang memiliki kasus hamil di luar nikah.

Seorang psikolog bernama Anna Surti Ariani menjelaskan bahwa tugas pertama orangtua saat mengetahui anaknya melakukan seks di luar nikah adalah tidak langsung menyalahkan dan menyudutkan si anak.

Sponsored Ad

Sebaiknya tanya anak secara baik-baik dan penuh perlindungan sehingga anak bisa bercerita leluasa dengan sejujur-jujurnya.

Bisa jadi, anak hanyalah korban dari tindakan kekerasan seksual.

"Apa pun alasannya, seks sebelum menikah itu tetap salah. Namun, orangtua sebaiknya tidak langsung menyalahkan dan menuding si anak. Apalagi jika ternyata si anak menjadi korban perkosaan," jelas psikolog Anna saat dihubungi KompasFemale.

Anna juga menyarankan bahwa ketika mengetahui anaknya sudah tak perawan dan hamil di luar nikah, sebaiknya bersikap tenang dan memikirkan rencana dengan pikiran yang jernih.

Jangan sampai mengeluarkan emosi meledak-ledak yang bisa membuat anak tertekan.

Sebab, yang merasakan tekanan dan shock bukan hanya orangtua melainkan anak juga.

Anak yang telah hamil di luar nikah membutuhkan keberanian ekstra untuk mengakui kesalahannya di hadapan orangtuanya, orang yang telah banyak menaruh harapan padanya.

"Butuh keberanian ekstra dalam diri anak untuk mengakui hal ini kepada orangtuanya. Makanya saat anak sudah berani mengaku dan langsung dimarahi habis-habisan, ia akan jadi depresi. Orangtua harus tetap menjaga kondisi psikologis anaknya," tambahnya.

Biasanya, satu hal yang terlintas di pikiran orangtua ketika mengetahui anaknya hamil di luar nikah adalah dengan mencari pasangan yang telah menghamili anaknya lalu memaksanya untuk menikahi anaknya.

Namun, apakah hal tersebut merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini?

Sebenarnya, menikahkan kedua remaja ini bukan solusi satu-satunya untuk menghindarkan aib.

Jika pernikahan ini terjadi atas keinginan anak untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan atas kesadarannya sendiri, mungkin saja tidak jadi masalah.

Sayangnya, sebagian besar pernikahan ini terjadi karena adanya paksaan dari pihak keluarga.

Padahal, pernikahan terpaksa ini bisa membuat anak jauh lebih depresi lagi.

Anna mengungkapkan bahwa orangtua harusnya lebih sadar akan dampak pernikahan paksa ini.

Sebagai orangtua, kita juga harus memikirkan kebahagiaan kehidupan pernikahan anak nantinya.

Anna kembali menegaskan bahwa remaja yang telah melakukan hubungan intim di luar nikah menunjukkan bahwa dia merupakan sosok yang tidak sabaran dalam hal menahan keinginan untuk berhubungan seks.

Selain itu, remaja tersebut juga menandakan bahwa dirinya tidak mampu berpikir dampak jangka panjang dan kurang mengetahui mana yang salah dan mana yang benar.

Untuk masalah menahan nafsu saja tidak bisa, bagaimana ia akan menjadi imam yang baik untuk anak kelak?

Bisa jadi pernikahan yang terjadi pada anak justru lebih parah dan membuat hidupnya lebih terasa di neraka.

"Pikirkan juga, apakah rela kalau anak Anda menikah dengan orang yang tidak baik dan tidak sabaran? Apa jadinya nanti kehidupan pernikahan mereka? Malah jadi timbul masalah baru kan," katanya.

Selain masalah aib, orangtua memutuskan anaknya menikah dengan pasangan yang membuatnya hamil di luar nikah karena takut bila tak segera menikah, anaknya tidak akan laku lagi.

Padahal, hal ini belum pasti terjadi, karena pada kenyataannya banyak laki-laki yang tidak menentukan pendamping hidup berdasar keperawanannya, namun lebih ke cara berpikir dan kecerdasannya.

Menurut Anna, banyak laki-laki yang mau menerima pasangannya yang sudah tidak perawan, asalkan dari awal menjalin hubungan sudah ada keterbukaan dan kejujuran.

Anna menegaskan bahwa memaksa anak menikah karena hamil di luar nikah bukanlah keputusan tepat.

Ia menyarankan kepada setiap orangtua yang mengalami hal tersebut untuk bersikap tenang.

Selain itu, ada baiknya juga orangtua turut ambil bagian dalam menentukan pergaulan anak, ajak anak bergaul di komunitas baru, dan yang paling penting adalah memberi pendidikan seks yang tepat agar kejadian ini tak terulang lagi.

Jika sampai hamil, tak salah kalau tetap mempertahankan kehamilan ini sampai bayi lahir. Setelah lahir, bayi bisa saja diasuh oleh keluarga yang tidak punya anak.

"Yang terpenting adalah ajak anak untuk berpikir dan diskusi tentang langkah yang diambil serta membuat kedua belah pihaknya nyaman," sarannya.


Sumber: grid.id


Kamu Mungkin Suka