Ia Berhenti Bekerja Untuk Menjaga Ibunya, Gak Sangka, Bos Malah "Melarangnya"?!

Wanda dan suaminya bekerja di sebuah pabrik di kota. Penghasilan mereka tidak banyak dan hanya cukup untuk menyekolahkan kedua anaknya. Mereka juga tidak punya rumah dan hanya bisa menyewa rumah kecil.


Ibu Wanda sudah berusia 70 tahun dan tinggal di desa. Setiap bulannya, Wanda mengirim sang ibu uang 200000 rupiah.

Sponsored Ad

Dua kakak laki-laki Wanda tidak bisa diandalkan. Kakak sulungnya suka judi dan tidak bertanggung jawab. Kakak yang kedua takut pada istrinya sehingga dia tidak berani memberi uang kepada ibunya. Oleh karena itu, ibu Wanda hanya bisa hidup dengan uang 200000 yang dikirim olehnya.

Namun akhir-akhir ini, kondisi kesehatan ibu Wanda memburuk. Wanda yang sibuk pun menelepon kedua kakaknya untuk datang menjaga ibu. Tak disangka, mereka malah berkata, "Kenapa gak kamu aja? Kenapa harus kita?".

Sponsored Ad

Sebenarnya, Wanda pernah berpikiran untuk membawa ibunya ke kota. Tetapi rumah sewaan mereka sangat kecil. Untuk tinggal satu keluarga saja masih tidak cukup. Wanda juga tidak mampu untuk menyewa rumah yang lebih besar.


Para akhirnya, Wanda dengan pasrah berkata, "Siapa yang mau merawat ibu, aku akan memberi kamu uang 1 juta per bulan."

Sponsored Ad

Karena istri kakak yang kedua merasa 1 juta terlalu kecil, kakak sulung pun menawarkan untuk menjemput ibu. Awalnya, Wanda berpikir hidup bu akan lebih baik. Tak disangka, uang 1 juta itu dipakai kakaknya untuk judi. Kakak sulung tidak pernah benar-benar menjaga ibunya.

Wanda pun memutuskan untuk berhenti dan kembali ke desa untuk menjaga ibunya. Wanda menulis surat pengunduran diri dan mencari bosnya untuk tanda tangan.

Melihat Wanda mau mengundurkan diri, bos pun terkejut. Biasanya Wanda bertanggung jawab dan serius bekerja, mengapa tiba-tiba mengundurkan diri.

Sponsored Ad

Wanda memberitahu bos alasannya.

Setelah berpikir, bos akhirnya berkata, "Kamu mau berhenti karena rumahmu tidak muat? Jangan berhenti, kita ada asrama yang kosong. Arama itu ada 3 kamar dan 1 ruang tamu. Kamu boleh pindah ke sana, gratis."


Wanda terbelalak tidak percaya, tidak hanya dia tidak perlu membayar uang sewa lagi, tetapi dia bisa pindah ke rumah yang lebih besar.

Sponsored Ad

Bos tersenyum, "Kamu sangat rajin dan berbakti. Kita sebagai bos tidak boleh hanya berpikir tentang bagaimana cara menghasilkan uang, tetapi juga membantu kamu menyelesaikan kesulitan."

Wanda menangis terharu dan terus mengucapkan terima kasih kepada bos. Akhirnya, dia bisa merasa lega.

Sumber: buddhanet

Kamu Mungkin Suka