Di Balik Gemerlap Kota Besar, Ini Dia 6 Foto Sejarah Masa Lalu Hong Kong yang Gak Banyak Orang Tahu! #3 Serius?! Itu Beneran Terjadi?

Hong Kong adalah daerah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok. Pada tahun 1841-1997, negara ini pernah bernama British Hong Kong di bawah kekuasaan Inggris dan akhirnya baru dikembalikan ke Tiongkok pada tahun 1997. Sejak saat itu, Hong Kong memiliki sistem negara sendiri, dengan memiliki bendera, mata uang, paspor dan menganut sistem ekonomi kapitalis. Hong Kong pun memiliki kepolisian sendiri, hanya saja mereka tidak memiliki tentara, karena bagian militer masih dikepalai oleh Tiongkok.

Sponsored Ad

Berbeda dengan daerah administratif lainnya, seperti Taiwan atau di Tiongkok sendiri, mayoritas masyarakat Hong Kong menggunakan bahasa Kantonis dan Inggris. Walau ukuran negara yang tidak terlalu besar, tapi Hong Kong berhasil menjadi pusat perekonomian dunia, berpenduduk padat dan memiliki akomodasi yang super mahal.

Sekarang ini, Hong Kong dikenal dengan julukan Kota Asia Dunia yang penuh dengan gemerlap gedung-gedung pencakar langit, pusat bisnis dan perdagangan dunia, juga industri perfilman. Hong Kong pun menjadi ‘jembatan’ yang menghubungkan dunia barat dengan Tiongkok. Beberapa media internasional seperti BBC, CNN, VOA, FOX News dan Al-Jazeera bermarkas di Hong Kong.

Sponsored Ad

Dibalik gemerlap Hong Kong dan kehidupan masyarakat yang begitu maju juga modern, Hong Kong pada abad ke-16 dulunya adalah kumpulan desa nelayan dan pertanian. Pada masa itu, beberapa daerah di Hong Kong, terutama Kowloon belum memiliki banyak penduduk, dan teluk-teluk serta pulau kecil di sepanjang pantai menjadi tempat bersarang para bajak laut yang mengganggu pelayaran di sepanjang Laut Cina Selatan. Oleh karena itu, tidak banyak orang yang berani bertempat tinggal di sana.

Sponsored Ad

Sebelum diberikan kepada Inggris, terlihat Hong Kong pada masa itu adalah kota pelabuhan kecil yang menjadi tempat mengangkut dan mendistribusikan rempah-rempah dari Guangdong. Hal inilah yang menjadi latar belakang mengapa disebut Hong Kong, yang diambil dari kata Heung Kong, yang berarti pelabuhan harum.

Sponsored Ad

Tahun 1800, Kaisar Tiongkok yang memerintah pada saat itu, Tao Kwang melarang perdagangan opium yang dijual oleh Inggris. Tahun 1839, Tiongkok menyita dan memusnahkan opium milik Inggris. Pemerintah Inggris lalu meresponnya dengan menyerukan perang yang dikenal dengan Perang Opium. Perang ini dimenangkan oleh Inggris, sehingga membuat Tiongkok harus menandatangani Perjanjian Nanking dan menyerahkan wilayah Hong Kong kepada Inggris sebagai tanah jajahan.

Sponsored Ad

Di bawah kekuasaan Inggris, Hong Kong dibangun atas fondasi Demokrasi dan Liberalisme. Saat itu, India pun menjadi salah satu negara jajahan Inggris, maka dari itu pemerintah Inggris banyak mempekerjakan orang India, salah satunya dijadikan sebagai petugas keamanan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Dikuasai Inggris selama 156 tahun, membuat beberapa bentuk arsitektur bangunan di Hong Kong pun berbeda dengan Tiongkok. Di pusat-pusat kota besar, bisa terlihat ada begitu banyak bangunan yang memiliki gaya Eropa. Berbeda dengan kondisi negara jajahan yang berakhir tragis, walau dijajah, Hong Kong malah berkembang dengan sangat cepat di bawah kekuasaan Inggris, bahkan bisa menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi dan keuangan dunia. Berikut ini beberapa foto kehidupan masyarakat Hong Kong pada zaman penjajahan Inggris...

Sponsored Ad

Beberapa seniman jalanan yang sedang menampilkan aksinya...

Suasana kota di siang hari...

Orang-orang yang sedang menikmati jalan-jalan sore...

Sponsored Ad

Kemudian, pada 1982, London dan Beijing mulai perundingan mengenai prosedur dan syarat-syarat pengembalian Hong Kong ke Tiongkok. Tiongkok setuju untuk memberikan hak administrasi khusus dan membiarkan Hong Kong memiliki sistem hukum sendiri, terkecuali untuk urusan pertahanan dan luar negeri selama 50 tahun ke depan. Hak khusus ini menjamin Hong Kong tetap berdiri di atas sistem kapitalis, dan Cina tetap berada dalam sistem sosialis.

Sponsored Ad

Tiongkok menerapkan kebijakan ini dengan konsisten sehingga kestabilan politik tetap terjaga. Hubungan Tiongkok dan Hong Hong berjalan dinamis dan iklim investasi baik dari dalam atau luar negeri pun terus meningkat. Maka dari itu, tidak aneh jika sekarang Hong Kong menjadi pusat keuangan, perdagangan, logistik, pariwisata dan pelayaran internasional.


Sumber: Zhihu

Kamu Mungkin Suka