7 Daftar Makanan yang "Tidak Boleh Dimakan Saat Hamil", Siapa Sangka Makanan yang Dipercaya Sebagai Sumber Protein Ini Malah Bisa Mengganggu Perkembangan Otak Bayi

Masa awal kehamilan adalah masa-masa paling bagus untuk menguatkan perkembangan otak janin, oleh sebab itu kebanyaka ibu hamil pasti akan selalu mengusahakan agar janin mendapat cukup nutrisi yang diperlukan. Namun, karena terlalu memikirkan nutrisi yang masuk, kebanyakan ibu hamil malah tidak bisa mengatur pola makan yang benar. Mereka bahkan terrkadang tidak mengetahui bahwa ada beberapa jenis makanan yang sebenarnya tidak boleh dimakan ketika sedang mengandung.

Sponsored Ad


1. Beberapa jenis keju

Keju yang memiliki tekstur lembut seperti jenis keju brie, camembert, keju biru, gorgonzola, dan roquefort cenderung lebih lembap, hingga membuat bakteri listeria bisa tumbuh dan berkembang. Sebaliknya, keju dengan tekstur keras masih boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Misalnya keju parmesan, cheddar, atau stilton. Walaupun demikian, keju bertekstur lembut seperti keju halloumi, ricotta, paneer, mozzarella, dan cottage juga boleh dikonsumsi. Yang terpenting adalah sebelum mengonsumsi keju, pastikan kalau bahan susu sudah melalui proses pasteurisasi untuk mematikan bakteri di dalamnya. 

Sponsored Ad

2. Seafood

Tidak semua seafood aman bagi ibu hamil, tetapi seafood mengandung zat gizi yang sangat diperlukan oleh ibu hamil. Seafood seperti ikan dan kerang, merupakan sumber protein dan zat besi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kebutuhan zat besi dan protein wanita meningkat saat hamil dibandingkan dengan sebelum hamil untuk mendukung pertumbuhan bayi, perubahan fisik ibu hamil, dan juga untuk membantu mencegah anemia saat hamil.

Sponsored Ad

Hindari makan ikan atau kerang mentah. Ikan dan kerang mentah mengandung bakteri atau virus yang dapat membahayakan baik bagi ibu hamil maupun janin.  Masak seafood sampai matang sempurna. Masak ikan atau makanan laut lainnya dengan suhu internal 63° C untuk mengurangi risiko keracunan makanan. Ikan dimasak sampai berubah warna dan dagingnya dapat terpisah. Masak udang dan lobster sampai daging berubah warna menjadi agak keputihan. Masak kerang dan tiram hingga cangkangnya terbuka dan buang kerang atau tiram yang cangkangnya tidak terbuka.Seafood beku harus dibekukan dengan benar atau  dimasak dengan baik sebelum makan. Hal ini akan menghilangkan virus, parasit dan bakteri, sehingga membuat makanan laut aman untuk dimakan.

Sponsored Ad

3. Ikan jenis tertentu

Daging ikan memiliki banyak khasiat untuk tubuh dan lemak ikan pun berguna untuk melindungi kesehatan jantung. Ikan merupakan sumber protein dan nutrisi yang juga sangat membantu dalam perkembangan mental anak. Selain itu, studi juga telah menunjukkan bahwa ikan dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Namun, zaman sekarang banyak sekali jenis ikan yang mengandung merkuri. Merkuri dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf bayi, serta memengaruhi penglihatan, keterampilan motorik, bahasa, dan kognitifnya.

Sponsored Ad

Hindari mengonsumsi makanan berbahaya seperti ikan tilefish, makerel, todak, bluefish, striped bass, tuna, marlin, hiu, dan beberapa jenis ikan lainnya. Ikan-ikan tersebut mengandung tingkat merkuri yang lebih tinggi dari ikan lainnya. Ibu hamil masih diperbolehkan makan ikan lain dengan kadar merkuri rendah seperti lele, nila, sarden, pollock, udang, dan salmon. Perlu juga diingat untuk selalu memasak hidangan laut terlebih dahulu dan hindari mengonsumsi sushi, sashimi, dan makanan laut mentah lainnya.

Sponsored Ad

4. Kafein
Terlalu banyak mengonsumsi kafein ketika hamil bisa meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Ingat, kafein tidak hanya ada di kopi melainkan juga di teh, cokelat, minuman bersoda, minuman berenergi, dan bahkan obat flu. Oleh karena itu, disarankan untuk hanya minum 200 mg kafein sehari atau setara dengan dua cangkir kopi instan.

Konsumsi berbagai jenis minuman yang mengandung kafein akan menyebabkan sistem tubuh yang kacau untuk ibu hamil. Kafein bisa membuat reaksi yang kurang nyaman untuk ibu hamil seperti denyut jantung yang terus meningkat, tekanan darah yang terus naik dan produksi keringat yang berlebihan sehingga akan membuat ibu hamil kurang nyaman.Selain itu, salah satu bahaya lainnya dari kafein bagi ibu hamil yaitu adanya resiko cacat fisik pada janin. Hal ini bisa terjadi karena kafein akan diserap dari tubuh ibu hamil oleh bagian plasenta. Plasenta akan mengirimkan nutrisi gizi ibu hamil, termasuk kafein untuk bayi. Janin yang ada di dalam rahim ibu hamil sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk memecah zat kimia seperti kafein. Hal ini akan menyebabkan kafein akan tersimpan dalam tubuh janin bahkan hingga janin tumbuh menjadi anak-anak. Kandungan kafein inilah yang akan menyebabkan anak-anak bisa menderita kelainan fisik.

Sponsored Ad


5. Daging mentah
Makanan mentah sebaiknya jangan dikonsumsi bagi ibu hamil. Makanan mentah seperti seafood dan sushi daging mentah jangan dikonsumsi. Hal itu dikarenakan makanan mentah banyak yang mengandung bakteri dan virus. Ibu hamil yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan mentah bisa menyebabkan terhadap kontraksi dini dan juga janin terinfeksi dengan virus tokso. Virus tokso itu bisa membuat cairan yang banyak di dalam kepala janin, sehingga kepala janin melebihi ukuran normal. Makanan setengah matang pun sebaiknya dihindari dikarenakan di dalam makananan yang setengah matang terdapat bakteri salmonella. Bakteri salmonella bisa menyebabkan kontraksi dini bagi ibu hamil. Selain itu diare dan disentri bisa disebabkan oleh bakteri salmonella.

Sponsored Ad

6. Ramuan herbal
Ramuan herbal dianggap sebagai salah satu makanan paling sehat di bumi. Namun, pada beberapa kejadian ternyata beberapa ramuan obat justru bisa memicu keguguran. Sebaiknya jangan membeli atau minum campuran herbal siap pakai di restoran atau pertokoan, karena pekerja mungkin saja tidak mengerti secara jelas. Contohnya seperti ramuan herbal yang terdiri dari kunyit. Kunyit ternyata menekan bagian dalam sehingga membuat pendarahan menjadi keluar dan jika ibu sudah mengalami pendarahan besar kemungkinan anak menjadi kehilangan tempat untuk berlindung dan menyebabkan keguguran.  Kunyit juga akan membuat rahim menjadi kering, tentunya hal ini akan berbahaya pada ibu hamil, karena rahim yang kering tentu tidak akan dapat digunakan untuk membentuk janin menjadi bayi yang sempurna akibatnya akan menyebabkan bayi lahir cacat atau akibat akibat lainnya.

Sponsored Ad

7. Alkohol

Mengkonsumsi alkohol akan sangat berbahaya bagi kehidupan bayi yang ada di dalam kandungan, ketika dilahirkan kelak bayi tersebut akan mengalami kecanduan alkohol. Penyebabnya simpel saja, ketika mengkonsumsi alkohol bayi yang ada di dalam kandungan juga akan meminumnya serta makanan apa yang anda makan bayi di dalam kandungan juga akan memakannya. Selain itu, alkohol bisa masuk ke dalam air ketuban dan terpapar dengan tubuh bayi secara langsung. Organ bayi masih dalam perkembangan dan masih rentan terhadap zat kimia dan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Kandungan di dalam alkohol sangat berbahaya bagi organ bayi karena mengkonsumsi alkohol secara berkesinambungan bisa merusak organ bayi sedikit demi sedikit, mengganggu perkembangan janin, sehingga organ bayi tidak bisa menjalankan sebagaimana fungsinya.. Efek panas setelah minum alkohol juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran.

Selain makanan di atas, bagi beberapa ibu hamil bisa juga mengalami beberapa gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan jenis tertentu seperti tomat, lemon, pisang, sayur pare, anggur, kacang tanah, dan makanan lainnya. Oleh sebab itu, rutinlah memeriksakan kehamilan ke dokter agar bisa lebih paham mengenai makanan mana yang boleh dikonsumsi dan mana yang tidak ketika hamil.

 

Sumber: Brightside

  

Kamu Mungkin Suka