Pada tahun 2003 saat sekolah di daerah Xi An hendak dibangun, sekelompok pekerja bangunan malah menemukan penemuan yang tak terduga!

Bukan emas atau uang yang sudah terkubur lama, melainkan mereka menemukan sebuah makam khusus. Di dalam makan tersebut ditemukan tengkorak dengan mahkota indah di atas kepalanya! Diyakini bahwa mahkota itu memiliki nilai yang sangat mahal!

Akhirnya para kru melaporkan kepada arkeolog setempat untuk diteliti. Arkeolog pun berspekulasi bahwa tengkorak itu merupakan cucu kelima dari Kaisar Tang Gaozu yang bernama Li Chui.

Putri Li menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tahun 736. Dan saat itu usianya masih 25 tahun.

Jadi sejak kematian Putri Li, bisa diperhitungkan bahwa tengkorak Putri Li sudah terkubur dalam tanah selama 1200 tahun!

Saat dimakamkan, Putri Li dipakaikan mahkota indah di atas kepalanya. Bahan-bahan dari mahkota itu terdiri dari emas, amber, ruby, gading gajah, dan perak. Bisa dikatakan bahwa orang-orang Dinasti Tang memberi semua bahan berharga di atas mahkotanya, dan nilainya sangat tinggi!

Akademi Arkeologi Provinsi Shaanxi dan Museum Nasional Bavaria Jerman menghabiskan waktu tiga tahun untuk membersihkan dan meneliti mahkota indah ini.

Setelah dibersihkan dan diperbaiki, akhirnya mahkota itu jadi. Bisa kita lihat mahkota itu sangat indah dan elegan! Setiap partikel kecilnya, begitu cantik dan mahal. Mahkota ini bukanlah mahkota biasa yang bisa dimiliki siapapun, hanya orang-orang Kerajaan jaman dululah yang mampu membuatnya.

Selain memperbaiki penampilan mahkota, arkeolog juga ingin memperbaiki penampilan Putri Li. Meskipun tulang Putri Li masih sangat awet, namun tengkorak bagian dagu masih hilang dan belum ditemukan.

Baru pada tahun 2010 tim arkeolog menemukan teknologi pemulihan kraniofasial yang dimiliki oleh Northwestern University , sehingga dalam 20 hari dagu Putri Li yang hilang bisa disempurnakan kembali.

Ternyata bagian dagu yang hilang dibuat oleh komputer khusus. Dan sekarang selain mahkota yang berhasil diperbaiki, tapi tengkorak Putri Li juga bisa dimuseumkan kembali. Namun karena para arkeolog kebingungan Putri Li memiliki kelopak mata ganda atau tunggal, akhirnya mereka memutuskan untuk menyajikan dengan mata tertutup.

Meskipun tingkat kemiripannya tidak 100%, tapi para arkeolog mengatakan bahwa teknologi yang digunakan untuk memperbaiki tengkorak Putri Li sangat canggih. Bahkan cara ini bisa digunakan untuk investigasi tindakan kriminal.

Sumber: Lifebldaily