Ortu Wajib Baca! Setiap Kali Marah Pada Anak Ortu Selalu "Membentak", Bukannya Nurut Malah Dapat Membuat Anak "Jadi Begini"!

Bagaimana caranya supaya anak tidak membentak kita?

Oke, pertama-tama jangan bentak anak kita.

Ya, mungkin jawaban ini membuat kita merasa agak kecewa karena jawaban ini adalah jawaban yang sangat umum. Tapi memang begitulah jawabannya.

Balik lagi ke topik awal, kenapa kita bisa membentak anak kita? Bagaimana supaya kita tidak membentak anak?

Coba kita lihat diri kita sendiri. Kapan kita mulai membentak anak kita?


Sponsored Ad

Awal mula kita menjadi orang tua, kita pasti menjaga bayi kita siang dan malam. Meskipun bayi kita suka menangis, malam hari tidak tidur dan tidur hanya sebentar, tapi kita tetap akan merawatnya dengan kelembutan.

Bayi tumbuh menjadi balita. Mereka mulai belajar berjalan dan berbicara. Mereka suka mengoceh-ngoceh sendiri, seolah ingin mengikuti apa yang kita ucapkan. Ucapan mereka tentu saja tidak jelas tapi saya belum pernah melihat ada mama membentak anaknya karena hal itu.

Sponsored Ad

Saat mereka belajar berjalan, kita pasti dengan sabar menggandeng tangan mereka. Bahkan saat mereka terjatuh kembali, kita hanya tersenyum melihatnya. Sekali lagi, saya belum pernah melihat ada mama membentak anak balitanya yang jatuh saat sedang belajar berjalan.

 Seiring berjalannya waktu, kita mengajarkan anak berjalan, berbicara dan berkomunikasi. Contohnya adalah kita akan memberi tahu pada anak kalau makanan jatuh jangan dimakan lagi.

Rasanya kita sudah sering sekali memberi tahu dia tentang hal ini, tapi suatu hari kita melihat dia mengambil makanan yang sudah jatuh ke lantai bahkan ia mau memakannya. Tindakan spontan yang kita lakukan pasti akan membentaknya sambil berkata:"Sudah dibilang berapa kali, kalau makanan jatuh tidak boleh dimakan!"

Sponsored Ad


Kalimat yang selalu kita ucapkan saat membentak adalah "Sudah dibilangin berapa kali?!!"

Maksud dari kalimat ini adalah saya sudah memberitahu beberapa kali, kamu sudah tahu itu, kenapa masih melakukannya? Bukannya ini jelas akan membuat saya marah?

Sponsored Ad

Kondisi seperti ini sudah berhasil membuat mama marah dan jadi membentak anaknya.

Kenapa? Karena mama sudah berekspektasi pada anaknya, tapi anak masih kecil, mereka belum dapat memahami setiap perkataan kita. Malah terkadang komunikasi antara mama dan anak beda persepsi, mama ngiranya anak sudah mengerti, padahal anaknya belum mengerti.

Berikut adalah tipe ingatan anak-anak:

1. Cepat ingat cepat lupa.

2. Pelupa.

3. Daya ingat kurang bagus.

4. Daya ingat yang tidak akurat.

Sponsored Ad

Kita sering memperlakukan anak kita dengan cara seperti pada orang dewasa, ditambah lagi ekspektasi kita yang terlalu tinggi. Jadi begitu anak kita melakukan kesalahan, kita langsung membentaknya.


Sponsored Ad

Dulu ketika saya memilih sekolah TK untuk anak saya, saya mendengarkan kata sambutan dan perkenalan dari para guru. Ketika guru berbicara dengan murid, mereka akan jongkok agar setara dengan murid. Melalui cara sederhana ini dapat membuktikan bahwa guru-guru di TK ini mengajar dengan menggunakan hati.

Sejak saat itu, saya juga mengikuti cara mereka. Saya jongkok saat berbicara dengan anak saya. Saya juga berharap para orang tua yang sudah membaca artikel ini dapat melakukan hal yang sama.

Sponsored Ad

Anak yang sering dibentak cenderung lebih tidak nurut dan akan membentak balik. Saat dia tumbuh dewasa, dia juga akan menggunakan "bentakan" untuk menyelesaikan masalah.

Mulai sekarang ayo kita hilangkan cara membentak dalam merawat anak kita. Semangat buat seluruh orang tua di dunia!

Sumber : womenclub 

 

Kamu Mungkin Suka