Viral Video Pria Jogging Dikawal Mobil Polisi, Ternyata Cucu Dari Orang Terkaya di Indonesia

Video viral pria yang jogging di jalan raya dengan dikawal mobil polisi diduga Richard Muljadi. Richard Muljadi merupakan cucu perempuan terkaya kedua di Indonesia, Kartini Muljadi, atau salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia

Dalam video yang viral itu, Richard Muljadi tengah jogging bersam dua rekannya sambil menuntun seekor anjing di jalan raya tepatnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar Selatan. Hebatnya lagi, mereka melakukan aksi jogging sambil dikawal mobil PJR (patroli jalan raya) Polda Bali. 

Sponsored Ad

Video itu tentu saja menuai komentar banyak pihak. Terutama terkait perlakukan istimewa yang dilakukan polisi. Di mana jalan raya dijadikan tempat untuk jogging dan dalam kawalan polisi pula. 

Dilansir dari Jawapos.com, Richard Muljadi disebut sebagai cucu konglomerat di Indonesia, Kartini Muljadi. Nama Kartini Muljadi juga pernah muncul dalam Panama Papers. Panama Papers ini adalah dokumen berisi sejumlah perusahaan atau perorangan di dunia yang menyimpan uangnya di negara bebas pajak yang diduga untuk menghindari pajak di negaranya.

Sponsored Ad

View this post on Instagram

Sebuah video mobil polisi mengawal orang sedang lari atau jogging di Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar, Bali, viral di media sosial. Video itu beredar sejak Kamis (15/10) kemarin. Dalam video itu terlihat dua laki-laki sedang berlari dan juga ditemani seekor anjing. Kemudian, mobil polisi ada di depannya untuk mengawal dua pria tersebut. . Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi mengatakan, pihak Propam Polda Bali sudah memanggil anggota melakukan pengawalan pria jogging tersebut. Pemeriksaan dilakukan mulai siang tadi. . Syamsi menjelaskan, anggota itu sudah dilakukan interogasi dan pemeriksaan di Mapolda Bali. Kemudian, untuk berapa anggota yang diperiksa pihaknya belum mengetahui. . "Itu sekarang lagi diperiksa pengawalannya, jumlah belum tahu pasti saya. Karena baru hari ini (dilakukan pemanggilan). Itu, tidak sesuai dengan prosedur. Makannya dilakukan pemeriksaan oleh propam," kata Syamsi, saat dihubungi, Jumat (16/10). . Dia mengatakan, untuk jenis pelanggaran yang dilakukan oleh personil itu adalah tidak sesuai dengan SOP pengawalan. "Jadi, namanya pengawalan itu ada persyaratan-persyaratan harus dipenuhi dalam pengawalan. Itu dianggap tidak sesuai dengan SOP pengawalan sehingga dilakukan pemeriksaan," ujarnya. . Namun dia menyebutkan, untuk sanksinya belum bisa diketahui karena masih dilakukan pemeriksaan. Sementara, untuk orang-orang yang dikawal oleh mobil polisi itu, pihaknya mengaku tidak tahu. . "Saya tidak tahu yang dikawal siapa. Kita hanya melakukan pemeriksaan terkait kesalahan anggota yang melanggar SOP dalam pengawalan," ujar Syamsi. . Artikel: Merdeka.com

Sponsored Ad

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on

Sementara dilansir dari Radarcirebon.com (Jawa Pos Group) saat itu, Richard juga pernah ditangkap dalam kasus narkoba oleh Polda Metro Jaya pada bulan Agustus 2018 lalu. Dia ditangkap karena menggunakan kokain di Mal Pasific Place, kawasan SCBD, mal yang dikelola taipan Tomy Winata. Saat kasus Richard bergulir di kepolisian, ayah Richard bahkan menemui Tomy Winata.

Sponsored Ad

Terkait aksi jogging di tengah jalan dengan kawalan mobil PJR orang yang salah satunya diduga sebagai Richard Muljadi itu, Polda Bali angkat bicara. Jumat (16/10), Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi mengatakan Polda Bali sedang memeriksa oknum anggota yang melakukan pengawalan menggunakan mobil PJR dalam video itu.

"Jadi sekarang sedang dilakukan interogasi oleh Propam Polda," kata Kombes Syamsi. 

Dikatakannya bahwa pengawalan terhadap orang yang sedang jogging di jalan umum menggunakan mobil PJR tidaklah sesuai dengan prosedur. Hal itulah yang membuat oknum anggota tersebut diperiksa.

Sponsored Ad

"Jadi namaya pengawalan itu ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengawalan, jadi itu dianggap tidak sesuai dngn SOP pengawalan,"ujarnya. 

Namun, Syamsi enggan menyebutkan siapa orang yang dikawal itu. Ia berkelit, mengaku tidak tahu.

"Saya gak tahu yang dikawal siapa. Tapi kita hanya melakukan pemeriksaan terkait dengan kesalahan anggota terkait SOP pengawalan. Jadi bukan siapa yang dikawal, ya," tandas perwira dengan melati tiga di pundak ini.


Sumber: RadarCirebon

Kamu Mungkin Suka