Tahun 1958 Hanya Pabrik Kecil, Namun Berkat Sosok Ini, Ultra Jaya Sukses Jadi Produsen Susu Legendaris di Indonesia

Tingkat konsumsi susu di Indonesia memang masih terbilang rendah. Menurut situs Kemenperin, Indonesia hanya mengkonsumsi susu sekitar 11,09 liter per kapita per tahun jauh dengan negara ASEAN pada umumnya yang menghabiskan 20 liter per kapita per tahun.

Padahal Indonesia sudah memiliki produsen susu yang dapat diandalkan untuk pasokan susu, salah satunya PT. Ultrajaya Milk Industry yang telah melegenda sejak tahun 50 an. Kita patut bangga dengan sosok Sabana Prawirawidjaja yang telah mendirikan pabrik susu Ultra untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Sponsored Ad

Mungkin masyarakat Indonesia belum mengenal sosok Sabana, dilansir Boombastis, Sabana masuk dalam deretan salah satu orang terkaya di Indonesia lho berkat perusahaan susu yang ia dirikan. Awal mula perusahaan ini adalah dari perusahaan keluarga yang didirikan tahun 1958 di Jalan Tamblong Dalam, Bandung yang bernama PT. Prawirawidjaja.

Sponsored Ad

Ayah Sabana, Ahmad Prawirawidjaja yang menjadi pendiri perusahaan itu. Bisnis susu ini berawal dari keprihatinan tentang jumlah susu yang terbuang sia-sia di awal-awal Ultrajaya menjalankan bisnisnya. Sabana yang saat itu masih berusia muda berusaha keras menemukan formulasi yang tepat agar manfaat alami susu sapi betul-betul terjaga.

Terlebih, para peternak di Pangalengan, Bandung Selatan pada saat itu kerap membuang 5.000 liter susu per hari. Hal ini terjadi karena tidak ada teknologi pendingin yang memadai untuk mencegah kerusakan susu. Akhirnya, Ultra Jaya menggunakan teknologi UHT (ultra high temperature) sejak 1972 agar susu lebih awet.

Sponsored Ad

Ultra Jaya menjadi perusahaan perintis teknologi UHT ini, di mana teknologi tersebut mengolah susu menggunakan panas 140 derajat Celcius secara cepat sehingga nutrisi pada susu tidak rusak. Penerapan teknologi ini membuat UHT berjaya sebagai produsen susu dalam kemasan. Sebagai lulusan Universitas Nan Yang, Singapura, Sabana memiliki visi yang jauh ke depan.

Sponsored Ad

Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, Sabana fokus kepada perawatan dan pengelolaan sapi. Di mana aspek penting seperti kebersihan kandang, kesehatan sapi, asupan makan dikontrol secara ketat. Agar asupan makan terjaga, penanaman rumput gajah sebagai makanan utama juga disediakan sehingga membuat kualitas susu Ultra Jaya tetap terjaga.

Tidak hanya fokus di persoalan bisnis, Sabana dengan Ultra Jaya banyak memberikan sumbangsih pada masyarakat umum. Perusahaannya banyak menggelar program seperti susu gratis tiga kali seminggu untuk anak-anak SD sejak tahun 1980-an. Pada tahun 2008, Ultra Jaya memberikan program beasiswa bagi murid-murid SMP.

Sponsored Ad

Keuletan dan ketajaman visi membawa Sabana menjadi salah satu orang terkaya dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2018 dan menempati urutan ke-47 dengan kekayaan mencapai $640 juta (Rp 9,351 triliun). Selain mengembangkan produk susu menjadi merek nasional, sosoknya juga dikenal peduli dengan arti pentingnya nilai gizi masyarakat umum.


Sumber : Boombastis

Kamu Mungkin Suka