3 Anak Jalanan Ini Berjualan Tisu Untuk Makan. Satu Permintaan Kecil Mereka, Sukses Bikin Netizen Banjir Air Mata

Seyogyanya, anak kecil menikmati hak mereka untuk bermain dan mendapatkan pendidikan. Sayangnya tak semua anak bernasib mujur seperti itu. Ada beberapa anak yang masa kecilnya harus dihabiskan dengan mencari uang agar bisa menyambung hidup. Sama seperti kisah dari tiga orang anak yang bernama Elis, Fatimah dan Agung. Di usianya yang belia mereka harus mencari uang karena hidupnya yang serba kekurangan. Orang tua mereka tak mampu menyekolahkan mereka. Seperti apa selengkapnya? Mari kita saksikan.

Sponsored Ad

Tim Reality Show yang bertajuk “Survivor” ini sedang berjalan di daerah Kebun Raya Bogor. Mereka bertemu dengan dua orang anak penjual tisu. Namanya adalah Elis dan Fatimah. Mereka menjual tisu dengan ukuran bungkus sedang. Per tiga bungkus tisu tersebut dihargai 10 Ribu Rupiah. Ketika pembawa acara yaitu Ruben Onsu mendatangi mereka, terlihat satu orang dari mereka menangis karena ingat dengan sang ayah yang sudah tiada. Anak tersebut ternyata bernama Elis. Dirinya kini tinggal bersama sang ibu seorang diri. Untuk masalah pendapatan sehari - hari. Mereka hanya mengandalkan hasil penjualan tisu. Mereka biasa berjualan di daerah Kebun Raya Bogor. Mereka pun hafal dengan beberapa tempat di Kebun Raya Bogor. Seperti seorang pemandu wisata mereka tim Survivor untuk berkeliling.

Sponsored Ad

Di tengah mereka sedang berkeliling. Ada seorang anak lainnya yang datang anak ini tampak berbeda karena menggunakan penyangga kaki sebagai alat bantu untuk berjalan. Ruben heran karena anak ini menghampiri mereka. Untungnya Fatimah menjelaskan bahwa anak tersebut adalah Agung. Dirinya adalah teman dari Fatimah dan Elis. ruben pun bertanya mengapa Agung menggunakan penyangga kaki, Agung menjawab dirinya memang terkena penyakit tulang dan harus menggunakan penyangga kaki sebagai pembantu agar dirinya mampu beraktivitas seperti biasa.

Sponsored Ad

Ruben pun bertanya tentang keseharian mereka. Mereka berkata sehari - hari berjualan tisu dengan penghasilan hingga 50 Ribu Rupiah namun harus tetap dibagi hasil dengan sang pemilik. Mereka hanya bisa membawa sedikit untuk kebutuhan sehari - hari. Untuk membantu mereka agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari hari biasa, Ruben dan tim akan membantu mereka berjualan.mereka berjualan di sekitar Kebun Raya Bogor dan jalan raya. Untunglah pendapatan mereka setelah dibantu Ruben dan tim melebihi hari - hari biasa.

Sponsored Ad

Di tengah sukacita karena dagangan yang laku, Elis tiba - tiba menangis. Entah mengapa dirinya seperti itu padahal dagangan mereka cukup laku hari itu. Di saat yang sama, ada orang yang meledek mereka bahwa mereka adalah anak jalanan dan tidak boleh di dekati oleh anak - anak lain. Ruben bertanya apakah mereka sering dianggap seperti itu oleh orang lain? Fatimah menangguk pelan. Ruben sangat menyayangkan sifat orang - orang yang senang merendahkan tersebut. Fatimah hanya bisa tersenyum mendengar pendapat Ruben.

Sponsored Ad

Ketika Ruben bertanya apakah ada satu permintaan dari mereka. Mereka hanya menjawab ingin bermain dan ingin membeli beberapa baju baru. Ruben pun mencoba mewujudkan impian mereka. Ruben membawa mereka bermain di daerah Kebun Raya Bogor. Kemudian membeli sepotong baju baru. Terlihat ketiga anak ini sangat senang. Bukan barang mahal yang mereka inginkan, hanya sepotong baju bagus dan kebahagiaan. Semoga mereka tetap semangat menjalani hari ya !


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka