​Mengejutkan! Gadis di Afrika "Tidak Pakai Pembalut" Saat Datang Bulan Tapi Pakai "Benda Ini"!

Kita semua tahu bahwa Afrika adalah negara yang sangat miskin dan terbelakang. Saking miskinnya, pembalut yang menjadi kebutuhan sehari-hari wanita pun menjadi suatu barang yang langka dan mewah di sana! 

Bahkan, baru-baru ini ada berita seorang wanita di Kenya menjual dirinya demi sehelai pembalut! Hanya demi sehelai pembalut, guys! Sedih dengernya…

Sponsored Ad

Di beberapa daerah, sebagian wanita membuat pembalut sendiri dari kain. Mereka bebas memilih warna kain yang ingin mereka gunakan, lalu digunting dan di bagian tengahnya ditempeli lapisan kain double. Setelah dipakai, pembalut itu mereka cuci dan keringkan untuk dipakai lagi.


Sponsored Ad

Di satu sisi, pembalut jenis ini memang lebih ramah lingkungan dan hemat ketimbang pembalut sekali pakai, namun di sisi lain, kemiskinan dan kurangnya pasokan pembalut di pedesaan di Afrika masih menjadi masalah yang cukup memprihatinkan.

Di beberapa desa yang lebih terpencil, survey mengungkapkan bahwa ada anak perempuan yang menggunakan kain lama, potongan selimut, koran, bulu ayam bahkan lumpur dan sebagainya untuk dijadikan pembalut. Sedih yah!

Sponsored Ad

Untungnya, pemerintah Afrika dan UNICEF mulai bekerja sama mengatasi masalah ini dengan menyediakan produk sanitasi dan toilet yang aman dan higienis untuk anak perempuan di sekolah. Tentu kita semua berharap ke depannya, anak perempuan di Afrika tak perlu lagi menggunakan alat dan bahan yang tidak higienis dan membahayakan kesehatan saat menstruasi, apalagi sampai menjual diri untuk sehelai pembalut.

Beruntunglah kita terlahir di Indonesia! Kita harus bersyukur masih punya pembalut yang bersih, nyaman dan higienis untuk dipakai!

Yuk like dan share berita ini ke teman-temanmu!

Sumber: soothsaying

Kamu Mungkin Suka